Sahri, Iksan Kamil
Sekolah Tinggi Agama Islam Al Fithrah Surabaya

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Haul dan Perilaku Keagamaan: Studi Motivasi Jamaah Haul Akbar Tarekat Qodiriyah wan Naqsabandiyah Al Ustmaniyah di Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah Kedinding Lor Surabaya Sahri, Iksan Kamil; Muallifah, Muallifah
KACA (Karunia Cahaya Allah): Jurnal Dialogis Ilmu Ushuluddin Vol 11 No 1 (2021): Februari
Publisher : Jurusan Ushuluddin Sekolah Tinggi Agama Islam Al Fithrah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36781/kaca.v11i1.3248

Abstract

Terdapat fenomena keagamaan masyarakat urban yang lebih relijius dalam tiga dasawarsa belakangan ini. Masyarakat urban diketahui mencari model-model keagamaan tertentu untuk mengekspresikan kehidupan spritual mereka. Sifatnya sering kali simbolik yang bisa dilihat secara sederhana sebagai bagian keagamaan. Salah satu simbol ritual keagamaan tersebut melalui haul. Tulisan ini hendak ingin menjawab apakah yang memotivasi orang-orang untuk datang ke haul yang diadakan di pondok pesantren Al Fithrah, Surabaya. Untuk menjawab pertanyaan ini, peneliti menggunakan pendekatan fenomenologi dengan memakai teori motif milik Schütz. Penelitian ini menunjukkan bahwa acara haul digunakan tidak saja sebagai ritual keagamaan yang diadakan oleh lembaga keagamaan tapi juga sebagai ajang wisata rohani dengan tujuan yang beragam. Dengan mengikuti haul mereka percaya bahwa mereka akan mendapat keberkahan dalam kehidupan mereka ke depannya. Sedangkan sebab mereka mengetahui haul di pesantren Al Fithrah terbagi pada dua pola; generasi tua lebih pada nasab keilmuan serta spritualitas sedangkan generasi muda lebih beragam.
Kalimat Al-Sawa’ Dalam Komunikasi Identitas Budaya Pada Deklarasi Amca ke-8 di Yogyakarta Rofidah, Lailatur; Sahri, Iksan Kamil
AT-TABSYIR Vol 8, No 2 (2021): Desember
Publisher : Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/at-tabsyir.v8i2.11276

Abstract

Masyarakat ASEAN adalah masyarakat negara-negara yang berada di Asia Tenggara dengan ragam budaya di dalamnya. Hanya sebagai sesama masyarakat dalam kultur tropis dengan basis agararia dan laut membuat masyarakat di wilayah ini menjadi memiliki rasa kebersamaan sehingga menjadikan mereka salingterhubung sebagai masyarakat ASEAN. Penelitian ini berangkat dari entitas masyarakat Asia Tenggara yang plural, lalu bagaimanakah entitas masyarakat ASEAN mengembangkan identitas budaya ASEAN dalam deklarasi Yogyakarta dan bagaimana cara mereka mengkomunikasikan identitas bersama tersebut. Untuk menjawab hal ini maka dilakukan penelitian dokumen pada acara deklarasi AMCA ke-8 di Yogyakarta  untuk kemudian dianalisis dengan menggunakan pendekatan komunikasi multikultural. Temuan penelitian ini adalah mereka mencoba mencari titik temu sebagai identitas budaya bersama, hal ini dalam khazanah Islam disebut sebagai kalimat al-sawa’. Titik temu tesebut berupa nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat ASEAN berupa masyarakat yang menekankan kehidupan yang damai, terbuka, sehat, dan harmoni.
Kesetaraan Gender di Pesantren NU: Sebuah Telaah atas single sex Classroom di Pendidikan Diniyah Formal Ulya Pondok Pesantren Al Fithrah Surabaya. Iksan Kamil Sahri; Lailatul Hidayah
Journal of Nahdlatul Ulama Studies Vol 1, No 1 (2020): Journal of Nahdlatul Ulama Studies
Publisher : Lakpesdam PCNU Kota Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35672/jnus.v1i1.67-105

Abstract

Isu gender menjadi isu yang terus dibcarakan dalam dunia pendidikan. Sistem pendidikan dengan menggunakan sistem single sex classroom menjadi perhatian dalam isu ini. Sistem ini adalah sistem pendidikan yang memisahkan peserta didik berdasarkan jenis kelamin. Adanya pemisahan laki-laki dan perempuan dalam hal pembelajaran serta kegiatan-kegiatan lainnya tersebut berdasarkan beberapa alasan, di antaranya adalah alasan ajaran agama dan tradisi. Dalam konteks ini, unit pendidikan di dalam naungan Pondok Pesantren Al-Fithrah yang merupakan pondok pesantren afiliasi Nahdhatul Ulama (NU) menerapkan kebijakan single sex class tersebut karena alasan ajaran agama Islam dan tradisi mono sex yang telah berlaku di pesantren. Lalu bagaimanakah persepsi kesetaraan gender di lingkungan pesantren yang menerapkan hal tersebut. Untuk menjawab hal tersebut, maka penelitian lapangan di Penddikan Diniyah Formal Pondok Pesantren Al Fithrah, Surabaya, dengan menggunakan pendekatan gender dan fenomenologi. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa pihak pesantren tidak membeda-bedakan perlakuan pada kualitas pendidikan santri putra dan santri putri. Perempuan di PDF Ulya Al Fithrah juga terlihat berperan aktif srta tidak menjadi kelompok kelas kedua. Penelitian ini juga mengkonfirmasi segregasi gender atau pemisahan antara laki-laki dengan perempuan dalam sistem pembelajaran dianggap tidak menyalahi dengan konsep kesetaraan gender yang diyakini pesantren. Pada kebijakan dan manajemen peserta didik, PDF Ulya Al Fithrah menyetarakan kebutuhan pendidikan baik santri putra maupun putri Walaupun juga ditemukan bahwa pada PDF Putra Al Fithrah tidak terdapat ustadzah sedangkan pada PDF putri terdapat ustadz laki-laki. Kebijakan single classroom lebih didasarkan pada tradisi pesantren dibanding dengan diskriminasi gender.
Ideologi Damai Kaum Pesantren: Studi atas Narasi Kurikulum Pesantren Salaf Iksan Kamil Sahri
Jurnal Pendidikan Agama Islam (Journal of Islamic Education Studies) Vol. 6 No. 1 (2018)
Publisher : UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1031.981 KB) | DOI: 10.15642/jpai.2018.6.1.85-105

Abstract

The world is currently suffering from the heat of terrorism with several religious background. Within Muslim communities, worries come up since particular terrorism actions lean upon Islam as the main source of inspiration. Academics question into this phenomenon, wheter Islam has a peaceful genetics. To answer this question remark, this research has been performed focusing on Islamic traditional education in Indonesia (salaf pesantren). The researcher focused on how the Islamic curriculum was created and applied in two Islamic institutions in East Java, Indonesia: i.e Pesantren Langitan and Pesantren Kedinding Lor to understand further the main ideology on these institutions. This research argues that peaceful ideology in salaf pesantren was created and applied on six religious subjects. Thye formulation appears from the intersectionality of Islamic jurisprudence (fiqh) and Islamic mysticism (tasawuf and tarekat).
Water : islam Norms and Sciences Iksan Sahri Kamil
Eduprof : Islamic Education Journal Vol 1 No 1 (2019): Eduprof : Islamic Education Journal
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah IAI BBC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/eduprof.v1i1.8

Abstract

Classical Muslim scholars discuss water in an early chapter in their book. This shows how important water is in the attention of Muslims as a basic need that Muslims must know. Water in Islam can be argued in two terms. First, in an ecological perspective, the second is in the perspective of mahdhah rituals. First, the concept of imagining water as the basic condition for life and humans as the caliph of Allah fi al-Ardh. It contains an ecological perspective. And the other is for the ritual conditions in Islamic ethics (ilm al-fiqh). Ilm al-fiqh or Islamic ethics says that water is the basic ingredient for eliminating hadath (the forbidden situation for taking Islamic mahdhah rituals) and cleaning najasat (dirty material in the perspective of sharia). On the other hand, science creates a new way to understand the Koran and al-sunnah as a new interpretation of the Koran, especially in nature and all creation in the universe and ritual activities from the perspective of science. Abstrak Sarjana Muslim klasik membahas air pada bab awal dalam buku mereka. Hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya air dalam perhatian umat Islam sebagai kebutuhan pokok yang harus diketahui umat Islam. Air dalam Islam bisa diperdebatkan dalam dua istilah. Pertama, dalam perspektif ekologi, kedua dalam perspektif ritual mahdhah. Yang pertama, konsep membayangkan air sebagai kondisi dasar bagi kehidupan dan manusia sebagai khalifah Allah fi al-Ardh. Ini mengandung perspektif ekologi. Dan satunya lagi untuk kondisi ritual dalam etika Islam (ilm al-fiqh). Ilm al-fiqh atau etika Islam mengatakan bahwa air adalah bahan dasar untuk menghilangkan hadath (situasi terlarang untuk mengambil ritual mahdhah Islam) dan membersihkan najasat (bahan kotor dalam perspektif syariah). Di sisi lain, ilmu pengetahuan membuat cara baru untuk memahami Al-quran dan al-sunnah sebagai tafsir baru Al-quran khususnya di alam dan semua ciptaan di alam semesta dan aktivitas ritual dalam perspektif ilmu.
Kebijakan Libur Ramadhan Dan Hari Raya Di Pesantren Di Jawa Timur Pada Masa Pandemi Covid-19 Iksan Kamil Sahri
Aqlam: Journal of Islam and Plurality Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : IAIN Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/ajip.v6i1.1573

Abstract

Abstract: When the Covid-19 pandemic was declared officially entering Indonesia in February 2020, Pesantren (Islamic boarding schools) were facing the tradition of pesantren holidays during Ramadan and Eid. When the Corona virus pandemic became more serious, the pesantren made several responses to deal with the corona pandemic. This study wants to answer how pesantren in East Java take policies regarding holidays and return to pesantren during this pandemic. This study argues that large Islamic boarding schools are more responsive to the handling of covid-19 than small pesantren. This research found at least two things; that Islamic boarding schools are advancing their Ramadan holiday schedules and postponing the schedule back to students, the second finding states that many pesantren do not meet the standards for handling covid-19 due to limited costs and pandemic literacy.Keywords: Pesantren, Policies, Covid-19Abstrak:  Saat pandemi Covid-19 dinyatakan resmi masuk ke Indonesia pada Februari 2020, Pesantren sedang menghadapi tradisi libur pesantren selama Ramadhan dan Idul Fitri. Saat pandemi virus Corona menjadi lebih serius, pihak pesantren kemudian melakukan beberapa respon untuk menghadapi pandemi corona tersebut. Penelitian ini ingin menjawab bagaimanakah pesantren di Jawa Timur mengambil kebijakan terkait masa libur dan kembali ke pesantren di masa pandemi ini.. Penelitian ini beragumen bahwa pesantren besar lebih responsif terhadap penanganan covid-19 dibanding pesantren kecil. Penelitian ini menemukan setidaknya dua hal; bahwa pesantren memajukan jadwal libur ramadhannya serta mengundurkan jadwal kembali pada santri, temuan kedua menyatakan bahwa banyak pesantren tidak memenuhi standar penanganan covid-19 karena keterbatasan biaya dan literasi pandemi.Kata kunci: Pesantren, kebijakan, Covid-19
Peran Guru dalam Upaya Meningkatkan Kualitas Baca Tulis Al Qur’an di TPQ Al-Chusnaniyah Surabaya Qurrotul Ainy; Iksan Kamil Sahri
MUNAQASYAH : Jurnal Ilmu Pendidikan dan Pembelajaran Vol 4 No 1 (2021): Ilmu Pendidikan dan Pembelajaran
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STI. Blambangan Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58472/mnq.v4i1.127

Abstract

Abtsract The main factor in improving the quality of learning of reading and writing Qur'an among Muslims is human resources. In the context of education, teachers are the main actor to be improved. The aims are better output of learning. Teachers in the context of Islam is a guide for students. This study aims to determine how the teacher's role in an effort to improve the quality of reading the Qur'an at TPQ Al-Chusnaniyah Surabaya. To answer this, the researchers conducted a descriptive qualitative research with the methods of interview, observation, and documentation as the data collection technique. The finding is that in teaching and learning activities to read and write the Qur'an, the learning process becomes very important, especially in terms of giving concrete examples to students. The results of the teacher's role in efforts to improve learning activities to read and write the Qur'an are considered satisfactory, as evidenced by the increase in the number of students who can read the Qur'an properly and correctly.
Model Pembelajaran di PDF ULYA Al Fithrah di Masa Pandemi Abdur Rachman; Iksan Kamil Sahri
Jurnal Kependidikan Islam Vol. 11 No. 2 (2021): Agustus
Publisher : Program Studi Manajemen Pendidikan Islam UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (736.652 KB) | DOI: 10.15642/jkpi.2021.11.2.208-212

Abstract

Pandemi Covid-19 di dunia termasuk di Indonesia menyangkut kebijakan pemerintah, termasuk di bidang pendidikan. Dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memutuskan siswa untuk belajar di rumah dengan bimbingan orang tua. Dengan kebijakan ini, guru dituntut kreatif dan inovatif dalam mengerjakan kurikulum sesuai dengan situasi dan kebutuhan yang ada. Tujuan penelitian adalah untuk mempelajari kurikulum dan pembelajaran selama pandemi covid-19. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yang menganalisis dan kemudian menggambarkan secara jelas masalah yang bersumber dari tinjauan pustaka. Hasil dari penelitian ini adalah: Komponen kurikulum adalah tujuan, pengaruh pembelajaran, dan proses pembelajaran
Partisipasi Masyarakat Desa Pakaan Daja Bangkalan Madura terhadap Kegiatan Pendidikan di Madrasah Raudlatul Ulum Pakaan Daja, Galis, Bangkalan Iksan Kamil Sahri; Islahul Mukmin
Edugama: Jurnal Kependidikan dan Sosial Keagamaan Vol 8 No 2 (2022): Edugama: Jurnal Kependidikan dan Sosial Keagamaan, is published twice a year by t
Publisher : PASCASARJANA IAIN SYAIKH ABDURRAHMAN SIDDIK BANGKA BELITUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32923/edugama.v8i1.2474

Abstract

In Education, community participation is really important, therefore as many parents feel that they have to give their best for their children's educational not only materially but also non-material support. In Madura Island, Indonesia, the condition of Islamic education institutions that are holded by Kiai Desa makes community relations with this madrasah in unique relation. Moreover, there is a tendency that the participation of rural communities in Madura is relatively greater dan broader than in cities on the island of Java. This article aims to determine: How does the community participation and the factors that encourage and inhibit community participation in Islamic religious education programs in Madura. This research is a qualitative field research witha phenomenological approach to see the existing motives of the community. The research subjects were the community of Pakaan Dajah Bangkalan and the stakeholders of Madrasah Aliyah Raudlatul Ulum Pakaan Dajah, Bangkalan. This research finds that: (1) the forms of community participation in Taman Sari and Talambak hamlets in the Islamic education program at Madrasah aliyah Raudlatul Ulum are in the form of ideas / thoughts, energy and money; (2) the driving factor for community participation in the Islamic education program at Madrasah Aliyah Raudlatul Ulum is fighting for Islam by helping the kiai's struggle in education