Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan layanan bimbingan kelompok berbasis kesehatan reproduksi dalam mengembangkan perilaku seksual sehat remaja. Analisis kebutuhan merujuk pada rambu-rambu penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling pada jalur pendidikan formal. Adapun fokus analisis kebutuhannya, yakni pada kebutuhan lingkungan dan konseli. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitaif, dalam terminologi creswell disebut dengan metode gabungan. Pengumpulan data dilakukan dengan angket dan wawancara. Subjek penelitian melibatkan 277 sampel siswa, 3 pakar bimbingan dan konseling di perguruan tinggi dan 2 praktisi. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) profil perilaku seksual remaja paling tinggi berada pada waspada menuju perlu pengembangan. Kondisi ini mengindikasikan adanya kebutuhan nyata program layanan bimbingan yang sistematis dan komprehensif; (2) belum ada layanan yang didesain secara khusus, sistematis dan komprehensif untuk mengembangkan perilaku seksual sehat remaja. (3) pengembangan layanan yang direkomendasikan yakni layanan bimbingan kelompok berbasis kesehatan reproduksi. Dua alasan penting yang mendasarinya: pertama, remaja berada pada masa berkelompok, sehingga layanan bimbingan kelompok sangat relevan dengan tugas perkembangannya. Kedua, kesehatan reproduksi menjadi konten layanan yang sangat potensial dalam menumbuhkan pengetahuan secara utuh pada diri remaja.