Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengaruh Jam Kerja Yang Panjang Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Telkom Witel Bandung Ni Made Wili Candera Dewi; Muhammad Yahya Arwiyah
Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi) Vol 4 No 3 (2020): Edisi September - Desember 2020
Publisher : LPPM STIE Muhammadiah Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.929 KB) | DOI: 10.31955/mea.v4i3.377

Abstract

Sumber daya manusia adalah acuan bagi perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan atau organisasi. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk dapat mengelola dan meningkatkan kualitas kinerja dan sumber daya manusia yang dimiliki yaitu dengan memperhatikan jam kerja pegawai dan gaya kepemimpinan yang dianut oleh pemimpin pada perusahaan. Durasi kerja dan gaya kepemimpinan adalah salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jam kerja yang panjang dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada PT Telkom Witel Bandung. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Sampel yang digunakan adalah karyawan PT Telkom Witel Bandung sebanyak 56 karyawan dengan menggunakan teknik Probability Sampling dengan pengambilan sampel menggunakan teknik Simple Random Sampling. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa variabel jam kerja yang panjang (X1) dan variabel gaya kepemimpinan (X2) secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel kinerja (Y). Hasil tersebut menunjukan bahwa jam kerja yang panjang dan gaya kepemimpinan berpengaruh sebesar 57,6% terhadap kinerja karyawan. Sedangkan, sisanya 42,4% dipengaruhi oleh faktor lainya yang tidak diteliti di dalam penelitian ini. Saran bagi PT Telkom Witel Bandung sebaiknya perusahaan lebih memperhatikan apakah target harian yang ditetapkan dapat terselesaikan dengan waktu kerja normal yang dimiliki oleh pegawai atau tidak, karena jika karyawan terlalu sering bekerja di atas jam kerja normal akan mengakibatkan penambahan atau pemborosan biaya, seperti penambahan biaya listrik karena karyawan menggunakan komputer dan sarana-sarana perusahaan lainnya untuk bekerja hingga malam hari. Pimpinan juga diharapkan mampu mempertahankan sifat kepemimpinannya, yang dimana telah mampu menerapkan dimensi-dimensi dari gaya kepemimpinan demokratis.