Areyne Christi
Sekolah Tinggi Teologi Excelsius

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGELOLAAN INTERAKSI KUALITAS PROSES BELAJAR MENGAJAR TERHADAP PENGEMBANGAN DIRI ANAK DALAM KONTEKS MINAT BELAJAR Belinda Mau; Areyne Christi
Excelsis Deo: Jurnal Teologi, Misiologi, dan Pendidikan Vol 2, No 2 (2018): Desember 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Excelsius

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51730/ed.v2i2.44

Abstract

Abstract: In this era of globalization, teachers are very dominant in self-actualizing to educate the nation in facing the challenges and competition in the world, so that they are required to improve their professionalism in dealing with any existing problems. Solutions to answer the problems faced by teachers arise in the following questions: Who is the teacher? What is the role of the teacher both as a teacher and in relation to their students? How to manage the quality of the teaching and learning process on children's self-development in the context of interest in learning? The answers are: (1) a teacher is a professional educator who educates, teaches a science, guides, trains, provides assessments, and evaluates students. (2) the role of the teacher to work holistically. The teacher not only carries out his duties as a teacher, but becomes an example and a companion to his students. (3) the teacher must be able to manage the class very well so that in every learning process, children can be interested and respond when a teacher delivers a material. Abstrak: Dalam era globalisasi ini guru sangatlah dominan di dalam mengaktualisasi diri untuk mencerdaskan bangsa dalam menghadapi tantangan dan persaingan dunia, sehingga dituntut untuk meningkatkan profesionalnya dalam menangani setiap masalah yang ada. Solusi untuk menjawab persoalan-persoalan yang di hadapi oleh guru muncul dalam pertanyaan sebagai berikut: Siapakah guru itu? Apakah peranan guru baik sebagai guru dan berhubungan dengan anak didiknya? Bagaimanakah mengelola kualitas proses belajar mengajar terhadap pengembangan diri anak dalam konteks minat belajar?  Jawabnya adalah: (1) guru adalah seorang tenaga pendidik profesional yang mendidik, mengajarkan suatu ilmu, membimbing, melatih, memberikan penilaian, serta melakukan evaluasi kepada peserta didik.  (2) peranan guru bekerja secara holistik. Guru tidak saja menjalankan tugasnya sebagai seorang pengajar, tetapi menjadi teladan dan teman bergaul bagi para muridnya. (3) guru harus dapat mengelola kelas dengan sangat baik sehingga dalam setiap proses pembelajaran, anak dapat tertarik dan meresponi ketika seorang guru menyampaikan sebuah materi.
IMPLEMENTASI PRINSIP KEPEMIMPINAN RASUL PAULUS BERDASARKAN SURAT 1 TIMOTIUS 3:1-13 & 2 TIMOTIUS 2:2-6 DI KALANGAN CIVITAS AKADEMIKA SEKOLAH TINGGI TEOLOGI Tenny Tenny; Areyne Christi
Jurnal Excelsior Pendidikan Vol. 1 No. 1 (2020): OKTOBER 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Excelsius

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (849.503 KB) | DOI: 10.51730/jep.v1i1.3

Abstract

Abstract: Theory basis: Christian leadership which is more spiritual in nature as a person's ability to influence others comes from the Holy Spirit. Research objective: is to answer the following questions, (1) What is the level of implementation of the leadership principles of the Apostle Paul based on letters 1 Timothy 3: 1-13 and 2 Timothy 2: 2-7 among the STT Duta Panisal Academic Community? (2) Which dimension predominantly determines the implementation of Paul's leadership principles based on letters 1 Timothy 3: 1-13 and 2 Timothy 2: 2-7 among the STT Duta Panisal Academic Community? (3) Which category of background determines the implementation of the leadership principles of the Apostle Paul based on 1 Timothy 3: 1-13 and 2 Timothy 2: 2-7? Method: The explanatory-confirmatory method. Moderate Variable or Moderate Variable is the comparison variable, namely gender, age, status, education, ethnicity, church of origin, and occupation. The results of the study: (1) the hypothesis of the level of implementation of the leadership principles of the Apostle Paul based on Letter 1 Timothy 3: 1-13; & 2 Timothy 2: 2-6 among the academic community of Duta Panisal Theology College are in the high category. (2) The Principles of the Apostle Paul's Leadership Based on 1 Timothy 3: 1-13; & 2 Timothy 2: 2-6 is significantly at α <0.05, the acquisition score is 875,889. (3) Ethnic background is the most dominant background category shaping the Implementation of Leadership Principles among the Academic Community of Duta Panisal Theological College. Abstrak: Landasan Teori: Kepemimpinan Kristen yang lebih bersifat rohani sebagai kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain datangnya dari Roh Kudus. Tujuan Penelitian: adalah menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut, (1)Berapakah besar tingkat implementasi prinsip-prinsip kepemimpinan Rasul Paulus berdasarkan surat  1 Timotius 3:1-13 dan 2 Timotius 2:2-7 di kalangan Civitas Akademika STT Duta Panisal? (2)Dimensi manakah yang paling dominan menentukan implementasi prinsip kepemimpinan Paulus berdasarkan surat  1 Timotius 3:1-13 dan 2 Timotius 2:2-7 di kalangan Civitas Akademika STT Duta Panisal? (3)Kategori latar belakang manakah yang lebih menentukan implementasi prinsip-pinsip kepemimpinan Rasul Paulus berdasarkan surat  1 Timotius 3:1-13 dan 2 Timotius 2:2-7? Metode: metode Eksplanatori-Konfirmatori. Variabel Moderat atau Moderate Variable adalah variabel pembanding yaitu jenis kelamin, umur, status, pendidikan, suku, gereja asal, dan pekerjaan. Hasil penelitian: (1) hipotesa Tingkat Implementasi prinsip kepemimpinan Rasul Paulus berdasarkan Surat 1 Timotius 3:1-13;  & 2 Timotius 2:2-6 di kalangan civitas akademika Sekolah Tinggi Teologi Duta Panisal berada dalam kategori tinggi.  (2) Prinsip Kepemimpinan Rasul Paulus Berdasarkan Surat 1 Timotius 3:1-13;  & 2 Timotius 2:2-6 secara signifikan ada pada α <0,05 , perolehan skor sebesar 875.889. (3) latar belakang Suku menjadi kategori latar belakang  paling dominan membentuk Implementasi Prinsip Kepemimpinan di Kalangan Civitas Akademika Sekolah Tinggi Teologi Duta Panisal.
KEPEMIMPINAN KRISTEN BERBASIS KEWIRAUSAHAAN: PROSES BELAJAR SIAPAKAH YANG DOMINAN MEMPENGARUHI DI ANTARA PEMBERDAYAAN JEMAAT DAN PERTUMBUHAN GEREJA? Innawati Tedywono; Areyne Christi
Jurnal Excelsior Pendidikan Vol. 2 No. 1 (2021): April 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Excelsius

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (605.256 KB) | DOI: 10.51730/jep.v2i1.11

Abstract

Semua orang Kristen dipanggil Allah untuk menjadi pemimpin bagi dirinya dan orang lain. Semua orang Kristen mengemban Amanat Agung Allah. Identitas orang Kristen adalah sebagai Garam Dunia dan Terang Dunia. Persoalan yang muncul: Apakah ada pengaruh secara simultan antara Kepemimpinan Kristen Berbasis Kewirausahaan dan Pemberdayaan Jemaat terhadap Pertumbuhan Gereja? Apakah ada pengaruh secara parsial antara Kepemimpinan Kristen Berbasis Kewirausahaan terhadap Pertumbuhan Gereja? Apakah ada pengaruh secara parsial antara Pemberdayaan Jemaat terhadap Pertumbuhan Gereja? Manakah di antara Kepemimpinan Kristen Berbasis Kewirausahaan dan Pemberdayaan Jemaat yang memiliki pengaruh dominan terhadap Pertumbuhan Gereja? Penelitian menggunakan pendekatan analisis statistik inferensial adalah analisis regresi linier berganda. Jawaban: (1) ada pengaruh yang simultan antara Kepemimpinan Kristen Berbasis Kewirausahaan dan Pemberdayaan Jemaat terhadap Pertumbuhan Gereja di GPPS Elim Malang adalah 0,946 (94,6%). (2) secara parsial variabel X1 (Kepemimpinan Kristen Berbasis Kewirausahaan) berpengaruh signifikan positif terhadap variabel Y (Pertumbuhan Gereja) adalah 0,938 (93,8%). (3) secara parsial variabel X2 (Pemberdayaan Jemaat) berpengaruh signifikan positif terhadap variabel Y (Pertumbuhan Gereja) adalah 0,931 (93,1%). (4) jika dibandingkan variabel X2 (Pemberdayaan Jemaat), variabel X1 (Kepemimpinan Kristen Berbasis Kewirausahaan) mempunyai pengaruh lebih dominan terhadap variabel Y (Pertumbuhan Gereja). 
PENGARUH PENDIDIKAN KELUARGA TENTANG PENGUASAAN DIRI MENURUT GALATIA 5:22-23 TERHADAP PERILAKU SISWA Vera Bura; Areyne Christi; Hari Budi Waluyo
Inculco Journal of Christian Education Vol 3, No 1 (2023): Vol 3, No. 1 (2023): Febuari 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Anak Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59404/ijce.v3i1.137

Abstract

Abstrak: Artikel ini bertujuan untuk mengevaluasikan pengaruh tanggung jawab dalam pengembangan penguasaan diri siswa. Penulis mendasari hal di atas sesuai yang ada didalam Galatia 5:22-23 d, (1) tentang peranan keluarga, (2) tentang penguasaan diri. Dalam penulisan ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, evaluasi dan dengan pendekatan deskripsi. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mendapatkan tentang bagaimana peran orang tua untuk bertanggung jawab menerapkan buah roh salah satunya adalah penguasaan diri Galatia 5:22-253 (2) mendapatkan tentang peran orang tua untuk membentuk sikap belajar anak. (3) mendapatkan tentang tindakan peneliti dalam melakukan studi evaluasi penguasaan diri anak menurut Galatia: terhadap sikap penguasaan diri peserta didik. Hasil bahwa pemahaman yang terutama dalam mendidik anak yang utama adalah orang tua. Dalam penguasaan diri anak adalah suatu upaya anak untuk mampu mengendalikan diri/ menahan diri agar menjadi lebih baik, penguasaan diri ini bertujuan untuk memperoleh kemajuan, keberhasilan, serta sukacita yang mendasari didalammya, menyenangkan diri, serta mengarahkan tingkah lakunya sendiri sebagai wujud dorongan ke arah yang positif. Hal yang diatas dapat dibatasi oleh orang tua atau guru dalam sikap belajar peserta didik dengan cara orang tua memberikan teladan yang baik terhadap anak serta menanamkan nilai-nilai buah roh seperti: penguasaan diri. Abstract: This article aims to evaluate the influence of responsibility in the development of students' self-mastery. The author underlies the above according to what is in Galatians 5:22-23 d, (1) about the role of the family, (2) about self-control. In this writing using quantitative research methods, evaluation and with a description approach. The purposes of this study were (1) to find out how the role of parents is to be responsible for implementing the fruit of the spirit, one of which is self-mastery in Galatians 5:22-253 (2) to get about the role of parents to shape children's learning attitudes. (3) get about the researchers' actions in conducting an evaluation study of children's self-mastery according to Galatia: towards the attitude of self-mastery of students. The result is that the main understanding in educating children is the parents. In children's self-mastery is a child's effort to be able to control himself/hold himself to be better, this self-mastery aims to gain progress, success, and joy that underlies it in him, pleases himself, and directs his own behavior as a form of encouragement in the right direction. positive. The things above can be limited by parents or teachers in the learning attitude of students by way of parents setting a good example for their children and instilling the values of the fruit of the spirit such as: self-mastery.
PERAN ORANG TUA BERDASARKAN ULANGAN 6:4-7 SEBAGAI DASAR PENANAMAN PEMAHAMAN MENGASIHI ALLAH PADA ANAK Areyne Christi; Belinda Mau
Excelsis Deo: Jurnal Teologi, Misiologi, dan Pendidikan Vol. 7 No. 1 (2023): Vol. 7 No. 1 Juni (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Excelsius

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51730/ed.v7i3.111

Abstract

Tanggung jawab peran orang tua adalah kewajiban yang tidak bisa diabaikan begitu saja karena orangtua memiliki peranan yang penting untuk memenuhi kebutuhan spritual dan jasmani anak. Tujuan penelitian adalah  bagaimanakah peran orang tua yang mengajarkan berulang-ulang berdasarkan ulangan 6:4-5 sebagai landasan pemahaman mengasihi Allah pada anak sekolah minggu? Penelitian ini menghasilkan bentuk kepustakaan mengenai peranan orang yang dapat dipegang dalam hidup yaitu: (1) Kasihilah Tuhan Allahmu, Kasihilah Tuhan Allahmu adalah inti dari kata “Dengarlah” merupakan jembatan antara kasih dan ketaatan (2) Dengan segenap Hati mengasihi Tuhan segenap hati adalah standar kasih dan ketaatan yang dikehendaki Allah adalah pusat untuk memancar segala kehidupan (3) Dengan segenap jiwa diartikan bahwa manusia yang memiliki hubungan khusus kepada Tuhan dapat mencintainya seperti jiwanya sendiri. Begitu juga dengan cinta manusia kepada Tuhan dapat ditunjukan lewat setiap tindakan (4) Segenap Kekuatan Mengasihi Tuhan dengan segenap kekuatan dapat diartikan sebagai kemampuan fisik anak untuk melakukan suatu perbuatan yang dapat memberikan seluruh hidupnya  untuk bisa mengasihi Allah.