Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISA PERBANDINGAN BIAYA PEMBANGUNAN RUKO DAERAH JAYAPURA-PAPUA TERHADAP DAERAH MANADO-SULAWESI UTARA Parinding, Agryanto P.; Tjakra, Jermias; Rantung, Johan P.; Malingkas, Grace Y.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 1, No 7 (2013): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di tiap-tiap daerah di Indonesia terdapat perbedaan harga bahan baku yang diakibatkan oleh perbedaan jarak tempuh dan letak daerah tersebut. Perbedaan harga tersebut akan menyebabkan adanya selisih biaya pembangunan. Penelitian ini dilakukan untuk menghitung berapa besar perbandingan biaya pembangunan ruko daerah Jayapura-Papua terhadap daerah Manado-Sulawesi Utara.Metode yang digunakan adalah metode analisa harga satuan SNI tahun 2008. Dalam pelaksanaan proyek analisa SNI merupakan salah satu cara yang dipakai sebagai patokan penawaran dan penilaian terhadap kelayakan anggaran biaya suatu pekerjaan.Data yang terkumpul diolah dengan metode yang dipakai. Hasil akhir penelitian dipresentasikan dalam bentuk tabel perbandingan hasil perhitungan RAB daerah Jayapura-Papua dan daerah Manado-Sulawesi Utara.Berdasarkan hasil analisa didapatkan biaya pembangunan Ruko Jayapura 32,59% lebih besar dari pada biaya pembangunan ruko di daerah Manado. Sedangkan dari tingkat kemahalan didapatkan nilai perbandingan tingkat kemahalan daerah Jayapura 49,29% lebih besar dari pada tingkat kemahalan di daerah Manado. Sehingga dapat di tarik kesimpulan bahwa pembangunan ruko daerah Jayapura lebih menguntungkan dari pada daerah Manado.Kata kunci: RAB, Upah Pekerja, Harga Bahan
ANALISA FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB CHANGE ORDER DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA Gumolili, Sandy A.; Sompie, Bonny F.; Rantung, Johan P.
JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 2, No 4 (2012): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Faktor-faktor penyebab change order digolongkan dalam 3 (tiga) kelompok: konstruksi, administrasi dan sumberdaya. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan faktor-faktor penyebab change orderyang mempengaruhi kinerja waktu pelaksanaan proyek konstruksi, seberapa besar pengaruh faktor-faktor tersebut dan menentukan faktor penyebab change order yang paling dominan berpengaruh terhadap kinerja waktu pelaksanaan proyek konstruksi di lingkungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara.Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Data yang dibutuhkan adalah proyek konstruksi di lingkungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara yang mengalami change order dalam pelaksanaannya. Data tersebut diperoleh dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Biro UmumSetda Prov. Sulut. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada kontraktor yang menangani proyek konstruksi tersebut. Data dianalisa dengan korelasi Pearson, metode regresi linier berganda dan uji hipotesa (uji t dan uji F) serta uji adjusted R square.Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor penyebab change order pada konstruksi, yang dominan diantaranya ketidaksesuaian antara gambar dan keadaan lapangan, spesifikasi yang tidak lengkap, detail yang tidak jelas, memberikan pengaruh yang cukup dominan dan faktor-faktor tersebut dijumpai pada fase perencanaan suatu proyek.Kata kunci: konstruksi, change order, kinerja, waktu, proyek.
PERANAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA TAHAP PELAKSANAAN MECHANICAL ELECTRICAL – PLUMBING (ME-P) PROYEK PEMBANGUNAN PT. TRAKINDO UTAMA Wuwungan, Tycho Priestley Giovanni; Langi, Juno E. Ch.; Rantung, Johan P.; Sibi, Mochtar
JURNAL SIPIL STATIK Vol 1, No 1 (2012): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jasa  Konsultan  manajemen  konstruksi  biasanya  digunakan  pada  proyek  berskala  besar, dimana  konsultan  manajemen  konstruksi  berperan  untuk  mengelola  manajemen  proyek. Meskipun  demikian,  penggunaan  jasa  konsultasi  ini  tidak  menjamin  suatu  proyek pembangunan bisa berjalan  lancar. Justru berbagai permasalahan pada  tahap pelaksanaan pembangunan sering terjadi. Dalam pelaksanaan proyek ini, manajemen konstruksi berfungsi untuk mengatur  dan mengendalikan  pelaksanaan  kegiatan  proyek  dengan mengoptimalkan peranan  konsultan  manajemen  konstruksi.  Metode  yang  digunakan  adalah  manajemen konstruksi  murni,  mengingat  konsultan  manajemen  konstruksi  adalah  murni  wakil  pemilik proyek.  Pada  tahap  pelaksanaan  mechanical  electrical-plumbing  (ME-P)  proyek pembangunan  PT.  Trakindo  Utama,  peranan  konsultan  manajemen  tidak  dilaksanakan sepenuhnya  terutama dalam hal: (1) mengkoordinasi dan memberi pengarahan pada pihak-pihak  yang  terlibat,  (2)  melaksanakan  pengawasan  pekerjaan  di  lapangan,  (3)  mengen-dalikan  jadwal pelaksanaan berdasarkan waktu  yang  telah ditentukan dalam  jadwal  induk, sehingga pada akhirnya pekerjaan mengalami keterlambatan. Kata kunci : Konsultan Manajemen Konstruksi, pelaksanaan ME-P, waktu
ANALISIS CASH FLOW OPTIMAL PADA KONTRAKTOR PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN Tolangi, Martho F.; Rantung, Johan P.; Langi, Juno E. Ch.; Sibi, Mochtar
JURNAL SIPIL STATIK Vol 1, No 1 (2012): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan  pemukiman  dari  waktu  ke  waktu  semakin  meningkat.  Hal  ini  seiring  dengan perkembangan proyek perumahan dengan  tujuan guna untuk memenuhi  kebutuhan masyarakat akan  hunian  yang  asri  dan  nyaman.  Namun  dalam  pelaksanaannya  investor  atau  pihak pengembang perlu mengetahui kepastian akan  investasi yang ditanamkan menyangkut sejumlah besar  dana,  dengan  demikian  dapat memperoleh  gambaran  sebagai  acuan  bagi  para  investor dalam pengembangannya pada tahap berikutnya. Resiko  waktu  dan  resiko  biaya  pada  proyek  konstruksi  bagi Kontraktor  pada  akhirnya  akan mengakibatkan  berkurangnya  keuntungan  Kontraktor,  sedangkan  tujuan  utama  Kontraktor dalam mengerjakan  suatu  proyek  konstruksi  adalah mendapatkan  keuntungan  optimal.  Salah satu cara pengendalian biaya pada proyek konstruksi adalah dengan merencanakan cash  flow proyek secara optimal sehingga dengan dana yang ada akan dicapai keuntungan yang optimal. Untuk mengetahui perencanaan cash  flow yang optimal, akan dianalisa perencanaan cash  flow berdasarkan Uang Muka 10%  dan 15% dengan pembayaran bulanan dilakukan selama 5 tahun, 10  tahun,  15  tahun. Dari  hasil  analisa  perencanaan  cash  flow Kontraktor  disimpulkan  bahwa perencanaan  cash  flow  optimal  adalah  perencanaan  cash  flow  dengan  sistem  pembayaran selama 5 tahun dengan uang muka 15%, karena pembayaran yang diterima lebih besar sehingga besar overdraft positif lebih kecil. Kata Kunci : perumahan, cash flow, overdraft.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN INSTALASI PERPIPAAN PADA SATUAN KERJA PENGEMBANGAN KINERJA PENGELOLAAN AIR MINUM Aldrin, Takalamingan; Sompie, Bonny F.; Rantung, Johan P.
JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 3, No 2 (2013): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada pelaksanaan pembangunan suatu proyek, pengendalian persediaan bahan merupakan bagian yang sangat penting dari proyek konstruksi tersebut, karena hampir 50% dari anggaran digunakan untuk pembelian bahan. Tanpa adanya persediaan bahan yang baik pembangunan suatu proyek tidak akan berjalan dengan baik dan tidak akan selesai tepat waktu. Ini semua berhubungan dengan manajemen pengadaan barang.Metode yang digunakan yaitu Sistim Informasi Manajemen, yang berdasarkan sumber-sumber data kuantitatif dengan wawancara pada penanggung jawab gudang perpipaan pada Satuan Kerja Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Sistem Informasi Manajemen dapat membantu dalam pengelolaan Manajemen Pengendalian Persediaan Bahan Perpipaan pada Satuan Kerja Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum.Dengan menggunakan Program Sistem Informasi Manajemen Pengendalian Persediaan Bahan Perpipaan pada Satuan Kerja Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum tersebut dapat mempermudah pengolahan data pengendalian persediaan bahan, sehingga waktu yang dibutuhkan didalam pemrosesan data semakin cepat dan biaya yang dikeluarkan semakin kecil.Kata kunci : sistem informasi, manajemen, pengendalian