Nathalia Inriana
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG MENGHAMBAT PASANGAN SUAMI ISTRI TIDAK MENGIKUTI PROGRAM KELUARGA BERENCANA DI RSIA PERTIWI MAKASSAR Zulhaedah Zulhaedah; Riswan Riswan; Nathalia Inriana
Jurnal Komunitas Kesehatan Masyarakat Vol 2 No 2 (2020): Jurnal Komunitas Kesehatan Masyarakat Volume 2 Nomor 2, Desember 2020
Publisher : Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36090/jkkm.v2i2.935

Abstract

Program Keluarga Berencana merupakan usaha untuk mengatur jumlah dan jarak anak yang diinginkan. Selama ini keterlibatan pasangan suami istri atau pasangan usia subur untuk ikut program keluarga berencana masih sangat kurang Data WHO menunjukkan penggunaan alat kontrasepsi suntik yaitu 35,3%, pil 30,5%, IUD 15,2%, implant 7,3%, dan alat kontrasepsi lainnya sebesar 11,7%. Data yang diperoleh dari pencatatan Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu dan Anak Pertiwi Makassar jumlah akspetor KB adalah 256 dengan distribusi IUD 55 orang (21.48%), pil 18 orang (7.03%), suntikan 117 orang (45.70%), kondom 16 orang (6.25%), kontap 40 orang (15.63%), implant 10 orang (3.91%). Jenis penelitian cross sectional study yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang menghambat pasangan suami istri tidak mengikuti program keluarga berencana di Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu dan Anak Pertiwi Makassar, dengan jumlah populasi 74 orang dan sampel 30 orang, data diolah secara manual dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi yang disertai dengan penjelasan.Hasil penelitian didapatkan pasangan suami istri yang tidak mengikuti Program Keluarga Berencana adalah 40,54%, pengetahuan pasangan suami istri tentang Program Keluarga Berencana adalah 100% dalam kategori tahu dan sikap pasangan suami istri tentang Program Keluarga Berencana adalah 66.7% dalam kategori tidak setuju di Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu dan Anak Pertiwi Makassar