Anak Agung Trisnawati
Bapelkes Provinsi NTB

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

EVALUASI PENGELOLAAN LIMBAH PADAT RUMAH SAKIT RUJUKAN COVID-19 DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Anak Agung Trisnawati; Endan Suwandana
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 21, No 1 (2021): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v21i1.2097

Abstract

AbstrakMengingat pentingnya pengelolaan limbah padat rumah sakit (RS) pada masa pandemi Covid-19, maka dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengevaluasi pengelolaan limbah padat RS rujukan Covid-19 di Provinsi Nusa Tenggara Barat tahun 2021. Jenis penelitian observasional ini bersifat deskriptif dengan  pendekatan cross sectional dan mixed methods kuantitatif dan kualitatif. Dengan  teknik purposive sampling, dari 19 RS rujukan Covid-19 diperoleh sampel 14 RS, yang terdiri dari 4 RS rujukan pertama dan 10 RS rujukan kedua. Objek penelitian ini adalah pengelolaan limbah padat domestik dan khusus serta medis Bahan Berbahaya Beracun (B3) dari pasien Covid-19. Penelitian dilakukan dari bulan Januari sampai Maret 2021. Ditemukan lebih banyak  permasalahan pengelolaan limbah padat medis B3 pasien Covid-19 di masa pandemi jika dibandingkan dengan pengelolaan limbah padat domestik serta khusus. Pada pengelolaan limbah medis B3 ada 13 kegiatan yang belum sepenuhnya dilaksanakan dengan pelaksanaan 64-100%, sedangkan pada limbah domestik dan khusus hanya 6 kegiatan (76-100%). Kategori pengelolaan limbah padat domestik dan khusus maupun medis B3 berkisar baik sampai cukup dengan perincian pengelolaan limbah padat domestik dan khusus RS rujukan ke-2 Covid-19 semua bernilai baik (100%) sedangkan RS rujukan pertama bernilai 75 % baik dan 25% cukup.  Berbanding terbalik dengan pengelolaan limbah padat medis B3, RS rujukan pertama semua bernilai baik (100%) sedangkan RS rujukan kedua bernilai 70 % baik dan 30% cukup. Beberapa temuan yang masih perlu diperhatikan adalah pelabelan kantong sampah medis B3, desinfeksi limbah dalam kantong  terikat dan TPS domestik maupun B3 medis, keterlambatan pengangkutan oleh pihak ketiga, kepatuhan penggunaan alat pelindung diri pada petugas pengangkut sampah serta pengelolaan limbah medis B3 berbasis wilayah. Kata kunci:  fasyankes, pandemi Covid-19, sanitasi dan higienitas, sampah padat medis