This Author published in this journals
All Journal SULOLIPU
st mut mirah
Akademi Kesehatan Lingkungan Muhammadiyah Makassar

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERBANDINGAN JUMLAH KUMAN PADA LALAPAN YANG DIJUAL DI RUMAH MAKAN DAN PEDAGANG KAKI LIMADI JALAN A. P. PETTARANI KOTA MAKASSAR st mut mirah; Amryl Amryl
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 17, No 1 (2017): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v17i1.698

Abstract

ABSTRAK Lalapan adalah sayur-sayuran yang biasa disajikan beserta masakan Indonesia. Lalapan biasa dimakan bersama nasi dan lauk-pauk. Sayur-sayuran ini biasanya dihidangkan dalam keadaan mentah. Sayur-sayuran yang biasa digunakan antara lain kacang panjang, kemangi, kubis, sambal, dan timun. Lalapan ini banyak ditemukan dijual di rumah makan maupun pedagang kaki lima.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan jumlah kuman pada lalapan yang dijual di Rumah Makan dan Pedagang Kaki Lima di Jln. A.P. Pettarani kota Makassar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif observasional sedangkan penentuan jumlah kumannya menggunakan metode Total Plate Count. Hasil pemeriksaan terhadap 10 sampel lalapan yang dijual di Rumah Makan dan Pedagang Kaki Lima didapatkan hasil bahwa 7 sampel lalapan memiliki jumlah kuman melebih 1 x 105 sedangkan tiga diantaranya telah memenuhi persyaratan. Jumlah kuman pada lalapan yang dijual di Rumah Makan berdasarkan jenisnya yaitu kacang panjang dengan jumlah kuman 19.655 x 102, kemangi dengan jumlah kuman 4.105 x 102, kubis dengan jumlah kuman 14.465 x 102, sambal dengan jumlah kuman 425 x 102, serta timun dengan jumlah kuman 39.795 x 102. Dan untuk Pedagang Kaki Lima yaitu kacang panjang dengan jumlah kuman 65 x 103, kemangi dengan jumlah kuman 12.415 x 102, kubis dengan jumlah kuman 582 x 103, sambal dengan jumlah kuman 515 x 102, dan timun dengan jumlah kuman 608 x 103.Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa jumlah kuman pada lalapan yang dijual di Rumah Makan lebih tinggi dibandingkan dengan lalapan yang dijual di Pedagang Kaki Lima. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain bahan makanan, waktu simpan makanan, tempat penyimpanan makanan jadi, dan hygiene penjamah makanan. Melihat keadaan tersebut maka dapat disarankan untuk lebih meningkatkan penerapan hygiene sanitasi makanan di Rumah Makan dan Pedagang Kaki Lima.Kata Kunci   : Lalapan, Rumah Makan, Pedagang Kaki Lima, Jumlah Kuman.