syamsul bahri
sanitasi lingkungan

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU PEKERJA DENGAN KEJADIAN PENYAKIT AKIBAT KERJA syamsul bahri; Mulyadi Mulyadi
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 21, No 1 (2021): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v21i1.1969

Abstract

                                         ABSTRAKPenyakit Akibat Kerja Merupakan penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan, alat kerja, bahan, proses maupun lingkungan kerja. Setiap orang membutuhkan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam bekerja, kesehatan dan keselamatan kerja (K3) merupakan faktor yang sangat penting untuk diperhatikan karena seseorang yang mengalami sakit dalam bekerja akan berdampak pada diri, keluarga, dan lingkungan.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan faktor perilaku pekerja dengan kejadian penyakit akibat kerja. Jenis penelitian ini merupakan studi kepustakaan dengan pendekatan deskriptif yaitu mengumpulkan data berupa data sekunder yang diperoleh dari literatur-literatur, buku-buku dan hasil penelitian sebelumnya dengan mengkaji hubungan variabel bebas dan variabel terikat.Berdasarkan dari 6 jurnal studi penelitian yang telah dikaji menunjukkan hubungan yaitu Haris Setiawan dan Ipop Sjariah (2015), didapatkan tenaga kerja mengalami gangguan kesehatan pada mulut, gigi, dan saluran pernafasan. Sarinah dan Supri (2015), hasil uji statistik didapatkan nilai masing- masing 0,024 dan 0,025 karena nilai p-value <0,05 sehingga ada hubungan dengan kejadian penyakit akibat kerja. Margareta Pratiwi Eka (2016), menunjukkan nilai p-value 0,014 yang artinya ada hubungan antara penggunaan alat pelindung diri dengan kejadian penyakit akibat kerja. Husaini dkk (2017), menunjukkan nilai p-vaule 0.000 artinya ada hubungan  penggunaan alat pelindung diri dengan penyakit akibat kerja. Farmawaty dkk (2018), didapatkan bahwa penyakit merupakan risiko yang sering dialami oleh penganggut sampah. Ratnah dan Agus (2018), didapatkan bahwa penyakit yang dialami oleh pekerja yaitu gangguan pernafasan, kelelahan otot, dan gangguan kulit.Untuk itu perlunya edukasi berupa penyuluhan yang dilakukan perusahaan terhadap karyawan dan pekerja sektor informal terkait penyakit akibat kerja sehingga mampu meminimalisir terjadinya penyakit di tempat kerja.