<![CDATA[Pemberitaan kasus penggelapan pajak oleh pegawai pajak menimbulkan domotivasi kinerja pegawai pajak sehingga dapat mengurangi target penerimaan pajak negara. Direktorat Jenderal Pajak perlu mengembangkan model kompetensi dan faktor – faktor yang mempengaruhi kinerja pegawainya sehingga dapat dijadikan dasar pengembangan sumber daya manusia. Untuk menghasilkan suatu kinerja yang prima, pegawai pajak memerlukan kemampuan intelektual, emosional dan spiritual. Kemampuan intelektual terkait dengan kompetensi yang dimiliki, mempelajari peraturan perpajakan dan proses bisnis wajib pajak. Kemampuan emosional diperlukan untuk memahami karakteristik wajib pajak sedangkan kemampuan spiritual diperlukan untuk menjaga integritas pegawai pajak sebagai aparat negara. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan data dengan teknik pengambilan sampel non probability sampling. Obyek penelitian ini adalah seluruh pegawai pajak yang masih aktif bekerja di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakarta Sunter. Peneliti menggunakan seluruh obyek sebagai sampel karena jumlah respondennya yang sedikit. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisa apakah kemampuan intelektual, kemampuan emosional dan kemampuan spiritual berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja pegawai KPP Pratama Jakarta Sunter baik secara parsial maupun simultan. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa kemampuan intelektual, kemampuan emosional, dan kemampuan spiritual baik secara parsial maupun bersama –sama berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja pegawai pajak. Kata kunci : Intelektual, Emosional, Spiritual, Kinerja Pegawai.]]>
