Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Perubahan Kawasan Mangrove Berdasarkan Interpretasi Data Spasial Di Tn. Sembilang, Pantai Timur Sumatera, Banyuasin, Sumsel Yetty Hastiana; Fachrurrozie Sjarkowi; Dwi Anugrah; Rasjid Ridho
EKSAKTA: Journal of Sciences and Data Analysis VOLUME 11, ISSUE 2, August 2010
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Due to the importance of mangrove ecosystem role to coastal area stability, study and research on mangrove ecosystem is interesting. Several study forms can be performed including by sightseeing and predicting degradation and change of mangrove conservation area during certain time. Result of prediction and analysis can be used by decision maker to state the priority of area protection. As intial step in management analysis for mangrove area ecosystem in Pasut area , TN. Sembilang Pantai Timur Sumatera, Banyuasin, SumSel,interpretation and identification can be performed during six years since it was stated as National park in 2003. Several techniques can be used for analyzing the ecosystem changes, one of these is by using remote sensing. In this research, remote sensing approach by landsat profile data from 2003 and 2009. The use of landsat data sequentially was aimed to interpret and identify changes in mangrove area during the time. Result of research showed that during six years there was changes and degradation mangrove ecosystem to be non mangrove of 14,57 %. This analysis hopely can be used as reference to apply wisdom and strategy of coastal area management . Analysis and strategic approach is become part of area optimation to reduce environmental pressures including biodiversity protection, coastal area protection also small islands from global climate change effect.Keywords: Spatial Analysis, Mangrove Ecosystem, Remote Sensing, TN. Sembilang SumSel.
PREDIKSI PERUBAHAN KAWASAN MANGROVE BERDASARKAN INTERPRETASI ANALISIS SPASIAL DATA CITRA LANDSAT DI TAMAN NASIONAL SEMBILANG, BANYUASIN SUMATERA SELATAN Yetty Hastiana; Fachrurrozie Sjarkowi; Dinar Dwi Anugrah Putranto; Rasjid Ridho
Sainmatika: Jurnal Ilmiah Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol. 7 No. 1 (2010): Sainmatika : Jurnal Ilmiah Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/sainmatika.v7i1.782

Abstract

Mengingat pentingnya peran ekosistem mangrove terhadap stabilitasekosistem pesisir, diperlukan studi dan penelitian tentang ekosistem mangrove.Beberapa bentuk studi dapat dilakukan antara lain dengan melihat dan memprediksipenurunan dan perubahan luasan kawasan konservasi mangrove selama kurun waktutertentu. Hasil prediksi dan analisis ini dapat dijadikan dasar bagi pihak terkait untukmenentukan prioritas perlindungan kawasan. Sebagai langkah awal dalam melakukananalisis kelola ekosistem mangrove di kawasan Pasut, TN. Sembilang Pantai TimurSumatera, Banyuasin, Sumatera Selatan, akan dilakukan interpretasi dan identifikasiperubahan kawasan mangrove di TN. Sembilang selama enam tahun terakhir, sejakditetapkannya sebagai kawasan taman nasional tahun 2003. Beberapa teknik dapatdilakukan untuk menganalisis perubahan ekosistem, salah satunya dengan analisisspasial dengan menerapkan teknik penginderaan jauh. Pada penelitian ini pendekatanpenginderaan jauh menggunakan pengolahan data citra landsat tahun 2003 dan 2009.Penggunaan data citra landsat secara berkala bertujuan menginterpretasi danmengidentifikasi perubahan kawasan mangrove dari tahun 2003 sampai 2009. Hasilpenelitian menunjukan bahwa selama enam tahun telah terjadi penurunan danperubahan luasan kawasan dari ekosistem mangrove menjadi non mangrove sebesar14,57 %. Hasil analisis ini diharapkan menjadi acuan untuk menerapkan kebijakandan strategi pengelolaan kawasan. Pendekatan analisis dan strategi pengelolaankawasan menjadi bagian dari optimasi kawasan untuk mengurangi tekananlingkungan, diantaranya perlindungan keanekeragaman hayati, perlindungan kawasanpesisir pantai dan pulau-pulau kecil dari efek perubahan iklim global.