Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Klinikal Sains (Jurnal Analis Kesehatan)

UJI EFEKTIVITAS GETAH TANDAN PISANG AMBON (Musa paradisiaca var.sapientum) TERHADAP PERTUMBUHAN Staphylococcus aureus Siti Juariah
Klinikal Sains : Jurnal Analis Kesehatan Vol 5 No 1 (2017): Juni
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.564 KB)

Abstract

Pisang (Musa paradisiaca) merupakan buah yang umum dan banyak digemari dan dikomsumsi oleh masyarakat luas. Pisang (Musa paradisiaca) memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, bukan hanya sebagai sumber energi yang kaya akan karbohidrat, vitamin C, vitamin A dan vitamin D. Pisang ambon (Musa paradisiaca var.sapientum) memiliki khasiat sebagai pencernaan dan bagian dari tumbuhan pisang ambon memiliki banyak manfaat salah satunya getah tandan pisang ambon mampu untuk menghambat pertumbuhan jamur dan bakteri. Tujuan penelitian ini untuk menentukan zona hambat getah tandan pisang ambon dalam menghambat Staphylococcus aureus. Metode penelitian yang dilakukan adalah experimental laboratory secara in vitro. Dari hasil penelitian uji efektivitas getah tandan pisang ambon (Musa paradisiaca var.sapientum) terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus didapatkan zona terbesar pada konsentrasi 100 %. Peneliti menyarankan bagi masyarakat untuk memanfaatkan tumbuhan alam untuk pengobatan, terutama untuk masalah pengetahuan dan pengobatan. Getah tandan pisang ambon (Musa paradisiaca var.sapientum) dapat menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus sebesar 36.94% pada konsentrasi 25%, 37% pada konsentrasi 50%, 48.68% pada konsentrasi 75% serta 55.72% pada konsentrasi 100% jika dibandingkan dengan control positif clorampenicol.
PEMANFAATAN LIMBAH CAIR INDUSTRI TAHU SEBAGAI MEDIA ALTERNATIF PERTUMBUHAN Bacillus sp. Siti Juariah; Wulan Puspa Sari
Klinikal Sains : Jurnal Analis Kesehatan Vol 6 No 1 (2018): Juni
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.504 KB)

Abstract

Media yang paling sering digunakan untuk pemeriksaan mikrobiologi salah satunya adalah Nutrient agar karena sebagai media umum, namun harga media tersebut mahal. Limbah cair tahu adalah salah satu bahan alami yang mengandung protein cukup tinggi dan harganya murah sementara limbahnya belum dimanfaatkan secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karateristik dan jumlah koloni pada Bacillus sp. pada media alternatif dari limbah cair tahu. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperiment laboratory. Bedasarkan hasil penelitian, karateristik koloni Bacillus sp. pada media Nutrient agar dan media limbah cair tahu berbentuk bulat, elevasi datar, tepi koloni tidak rata, permukaan kasar dan tidak berlendir. Ukuran dan warna koloni bakteri pada media Nutrient agar berdiameter 1 – 2,5 mm dan berwarna putih, sedangkan pada media limbah cair tahu berukuran 2,5 mm. Adapun total koloni media limbah cair tahu pada kosentrasi 8% pada pengenceran 10-4 dan Nutrient agar pada pengulangan 1, dan 2, berturut-turut yaitu 102 x 10-4 CFU/mL. Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa media limbah cair industri tahu dapat digunakan sebagai media alternative untuk pertumbuhan Bacillus sp.
UJI DAYA HAMBAT Klebsiella pneumonia MENGGUNAKAN EKSTRAK KULIT NANAS (Ananas comosus L. Merr) Siti Juariah; M. Rizqi Adillah
Klinikal Sains : Jurnal Analis Kesehatan Vol 6 No 2 (2018): Desember
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bakteri Klebsiella pneumoniae merupakan bakteri gram negatif berbentuk batang yang merupakan salah satu bakteri pathogen yang penting dirumah sakit karena dapat menyebabkan infeksi nosokomial. Nanas (Ananas comosus L. Merr) merupakan tanaman buah yang mengandung seyawa tannin, flavonoid, steroid dan triterpenoid yang diduga memiliki efek anti bakteri untuk menghambat pertumbuhan bakteri Klebsiella pneumoniae. Tujuan dari penilitian ini adalah untuk menentukan diameter zona hambat ekstrak kulit nanas terhadap bakteri Klebsiella pneumoniae. Jenis penilitian yang digunakan dalam penilitian ini adalah Eksperimental Laboratory secara invitro. Hasil penilitian ini menunjukkan bahwa ekstrak kulit nanas dapat menghambat pertumbuhan Klebsiella pneumoniae ditunjukan dengan terbentuknya zona hambat pada konsentrasi 7,5% terbentuk zona hambat 7,3 mm dan pada konsentrasi 10% menghasilkan zona 1,9 mm. Hal ini menunjukan ekstrak kulit nanas dapat digunakan untuk menghambat bakteri Klebsiella pneumonia.