Yanti Fitria
Departemen/SMF Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/RSUD Dr. Soetomo Surabaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Hubungan Antara Konflik Peran Ganda dengan Psychological Well-Being pada Dokter Perempuan Berkeluarga yang Menjalani Program Pendidikan Dokter Spesialis-1 Di RSUD Dr. Soetomo Surabaya Yanti Fitria; Nalini Muhdi
Jurnal Psikiatri Surabaya Vol. 6 No. 1 (2017): Juni
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.484 KB) | DOI: 10.20473/jps.v6i1.19107

Abstract

Objektif :Residen perempuan berkeluargarentan mengalami konflik peran gandasebagai PPDS danibu, sehingga kesulitan mencapai psychological well-being (kesejahteraan psikologis) yang tinggi. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara konflik peran ganda dengan psychological wellbeing pada dokter perempuan berkeluarga yang menjalani Program Pendidikan Dokter Spesialis-1 di RSUDDr. Soetomo Surabaya, yang hasilnya dapat dimanfaatkan untuk pengembangan program pendidikan.Metode : Studi analitik observasional, cross-sectional. Sampel dari seluruh prodi PPDS-1 di RSUD dr. Soetomo Surabaya pada Oktober-November 2016. Total sampling, kriteria inklusi berupa PPDS-1 perempuan, tidak cuti, semester 3-5 di bagian, berstatus menikah dan mempunyai anak. Analisis data disajikan dalam tabel dan narasi.Hasil : 104 subyek penelitiandari 20 prodi. Terdapat hubungan bermakna antara konflik peran ganda dengan psychological well-being (p=<0,0001; r=-0,387), pada subskala penerimaan diri, relasi positif dan pengendalian lingkungan. Konflik yang bersumber dari pekerjaan, mempunyai hubungan bermakna dengan psychological well-being pada subskala time (waktu), strains (ketegangan) dan behavior (perilaku), sedangkan yang bersumber dari keluarga, hanya pada subskala strains (ketegangan).Simpulan : PPDS merupakan sumber konflik utama bagi residen perempuan berkeluarga, yang dapat menurunkan psychological well-being. Residen diharapkan meningkatkan kemampuan manajemen konflik. Kesiapan seluruh keluarga untuk menerima kondisi salah satu anggota keluarganya untuk menjadi PPDS harus diperhatikan.