Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

OPTIMALISASI BIAYA MINIMUM DALAM PEMENUHAN ASUPAN KEBUTUHAN GIZI MAKANAN ANAK USIA SEKOLAH DENGAN METODE SIMPLEKS Eka Febriani; Aden Aden; Ilmadi Ilmadi
MathVisioN Vol 4 No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Prodi Matematika FMIPA Unirow Tuban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.981 KB) | DOI: 10.55719/mv.v4i1.353

Abstract

School-age children are the initial capital of a country because they are the next generation who will determine the quality of the country in the future. At school age children, a balanced nutritional intake in their diet must be fulfilled because it greatly affects the cognitive growth of children because school age children are still vulnerable to nutritional problems. Parents' low knowledge of nutrition is accompanied by a low economic level, which has an impact on limited costs to meet the balanced nutrition of their children. In this study, a minimum cost optimization model will be formed to fulfill the nutritional intake of food for children in accordance with the standard Nutritional Adequacy Ratio (RDA) using the simplex method with the help of the POM-QM application. The results of the study obtained the form of the optimization model, namely, Z = which was obtained on the fifth combination menu. The optimal combination of food ingredients is which is 210.2327 grams of rice, is 569.4991 grams of cassava leaves, is 0 grams of tempeh, is 128.6347 catfish, is 45.8144 papayas. grams and which is 0 grams of milk. With a minimum fee of IDR 9,335.685, rounded up to IDR 9,300 per day.
TRIGONOMETRI SEGITIGA BOLA DALAM PENENTUAN WAKTU SALAT Aisah Nur Eka Rahmawati; Yulianti Rusdiana; Ilmadi Ilmadi
JURNAL SAINTIKA UNPAM Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Program Studi Matematika FMIPA Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/jsmu.v4i1.19497

Abstract

Salat merupakan ibadah umat islam yang sifatnya wajib dan tidak dapat dilakukan dalam sembarang waktu. Penentuan waktu salat berdasarkan pada pergerakan matahari. Penentuan waktu salat bisa melalui pengamatan secara langsung terhadap posisi matahari apabila cuaca cerah dan mendukung. Namun apabila pengamatan tersebut tidak dapat dilakukan karena cuaca yang tidak mendukung seperti hujan maka cara yang digunakan adalah dengan menggunakan fungsi trigonometri segitiga bola. Ketinggian tempat di suatu wilayah mengakibatkan perbedaan masuknya waktu salat dengan tempat lain serta deklinasi matahari pada bulan Juni mengakibatkan waktu siang lebih pendek dari malamnya.Penelitian ini merupakan jenis penelitian studi literatur dengan metode analisis deskriptif. Metode pengumpulan data menggunakan data sekunder bersumber dari Badan Pusat Statistik Provinsi Banten dan tabel emphemeris WinHisab yang dikeluarkan oleh Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syari’ah Ditjen Bimbingan Masyarakat Departemen Agama RI. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa fungsi trigonometri segitiga bola digunakan dalam menghitung tinggi matahari dan sudut waktu matahari. Ketinggian tempat pada dataran tinggi dan dataran rendah mengakibatkan perbedaan waktu salat maghrib, isya dan terbit matahari. Provinsi Banten dilewati oleh garis khatulistiwa sehingga tidak begitu merasakan akibat dari deklinasi matahari. Akurasi hasil perhitungan trigonometri dengan Bimas Kemenag RI terdapat perbedaan yang cukup signifikan pada salat maghrib, isya dan terbit karena pada Bimas Kemenag RI tidak didasarkan pada ketinggian tempat.
TRIGONOMETRI SEGITIGA BOLA DALAM PENENTUAN WAKTU SALAT Aisah Nur Eka Rahmawati; Yulianti Rusdiana; Ilmadi Ilmadi
JURNAL SAINTIKA UNPAM Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Program Studi Matematika FMIPA Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/jsmu.v4i1.19497

Abstract

Salat merupakan ibadah umat islam yang sifatnya wajib dan tidak dapat dilakukan dalam sembarang waktu. Penentuan waktu salat berdasarkan pada pergerakan matahari. Penentuan waktu salat bisa melalui pengamatan secara langsung terhadap posisi matahari apabila cuaca cerah dan mendukung. Namun apabila pengamatan tersebut tidak dapat dilakukan karena cuaca yang tidak mendukung seperti hujan maka cara yang digunakan adalah dengan menggunakan fungsi trigonometri segitiga bola. Ketinggian tempat di suatu wilayah mengakibatkan perbedaan masuknya waktu salat dengan tempat lain serta deklinasi matahari pada bulan Juni mengakibatkan waktu siang lebih pendek dari malamnya.Penelitian ini merupakan jenis penelitian studi literatur dengan metode analisis deskriptif. Metode pengumpulan data menggunakan data sekunder bersumber dari Badan Pusat Statistik Provinsi Banten dan tabel emphemeris WinHisab yang dikeluarkan oleh Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syari’ah Ditjen Bimbingan Masyarakat Departemen Agama RI. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa fungsi trigonometri segitiga bola digunakan dalam menghitung tinggi matahari dan sudut waktu matahari. Ketinggian tempat pada dataran tinggi dan dataran rendah mengakibatkan perbedaan waktu salat maghrib, isya dan terbit matahari. Provinsi Banten dilewati oleh garis khatulistiwa sehingga tidak begitu merasakan akibat dari deklinasi matahari. Akurasi hasil perhitungan trigonometri dengan Bimas Kemenag RI terdapat perbedaan yang cukup signifikan pada salat maghrib, isya dan terbit karena pada Bimas Kemenag RI tidak didasarkan pada ketinggian tempat.