Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Kedudukan dan Fungsi Kaidah Tafsir dalam Penafsiran Al-Qur’an Ahmad Faqihudin
Ulumul Qur'an: Jurnal Kajian Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Vol. 1 No. 1 (2021): Ulumul Qur'an: Maret 2021
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Quran dan Tafsir STIU Darul Quran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.662 KB)

Abstract

Al-Qur'an is very rich in meaning that still requires study to be able to know what and how the essence of its content. The ideal reading of the Al-Qur'an requires the rules that needed to be followed so the results of the reading of the Al-Qur'an are in accordance with what is expected. This study aims to examine three main principles in the process of interpreting Al-Qur'an. These are the rules of ushul fiqih, the rules of language, and the rules of logic. By the literature study method used, at the end of this study the researcher concludes that the rules are needed as an effort to minimize mistakes in studying Al-Quran, so as not to cause fatal mistakes for someone in studying the verses of the Qur'an.
Wasiat Presfektif Al-Qur’an dan Hadits Ahmad Faqihudin
Ulumul Qur'an: Jurnal Kajian Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Vol. 1 No. 2 (2021): Ulumul Qur'an: September 2021
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Quran dan Tafsir STIU Darul Quran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (870.843 KB)

Abstract

NILAI PENDIDIKAN ISLAM DARI KARAKTER LEBAH Ahmad Faqihudin
TAZKIYAH Vol. 1 No. 1 (2019)
Publisher : STAI AL-AULIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.613 KB)

Abstract

Lebah adalah salah satu dari sekian banyak hewan yang disebutkan dalam hadis dan al-Qur'an, dan salah satu surat dalam al-Qur'an bahkan bernama lebah (an-Nahl). Lebah yang diambil dari kata an-nahl merupakan bentuk jamak dari kata an-nahlah, yaitu lebah. Kata ini diambil dari akar kata yang berarti menganugerahkan. Hal ini seolah-olah menandakan bahwa hewan tersebut mendapat anugerah khusus dari Allah SWT. Kata an-nahl diambil dari kata nahala-yanhalu-nahlan yang artinya memberi. Lebah dinamakan demikian karena sifatnya yang baik, seperti menghisap nektar bunga tanpa merusak bunga. Sesuai dengan akar katanya, lebah memiliki sifat-sifat yang baik dan patut diteladani oleh orang-orang beriman, begitu juga dalam penyelenggaraan pendidikan Islam, seorang pendidik harus memberikan uswah yang baik kepada peserta didik atau orang lain, baik ucapan, perbuatan, perasaan, pikiran. dan hati. Maka tidak berlebihan jika memahami nilai pendidikan Islam dari karakter lebah, yang dapat dipahami melalui al-Qur'an dan hadis tentang lebah, hal ini juga sesuai dengan sumber nilai pendidikan Islam yaitu bersumber dari al-Qur'an dan hadis. Kata kunci: Lebah, Nilai, Pendidikan Islam
ETIMOLOGI GURU, PENDIDIK DAN PENGAJAR PRESFEKTIF ILMU PENDIDIKAN ISLAM Ahmad Faqihudin
TAZKIYAH Vol. 2 No. 1 (2020)
Publisher : STAI AL-AULIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.786 KB)

Abstract

Hai orang yang berkemul (berselimut), bangunlah, lalu berilah peringatan! dan Tuhanmu agungkanlah! dan pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa tinggalkanlah,dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak.dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah. Dunia yang semakin menyatu dalam satu kesatuan yang utuh melalui globalisasi sudah menjadi kenyataan. Thomas L. Friedman merangkumnya dengan bahasa yang lugas The World is Flat. Mengenai pengertian guru perlu dijabarkan dengan seksama sehingga sehingga guru mampu memahami filosofi makna yang terkandung dalam profesi yang diembannya. Disamping sebagai tenaga kependidikan yang berasal dari anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Dalam pengertian yang sangat sederhana, guru adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik. Guru merupakan pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarakan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur formal, pendidikan dasar, dan menengah. Pendidikan Agama Islam sangat berperan dalam usaha membentuk manusia yang beriman dan bertaqwa pada Allah SWT, menghargai dan mengamalkan ajaran agama dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pendidikan Agama harus diajarkan dari sejak dini. Hal tersebut dapat menamkan dan membentuk sikap-sikap yang dijiwai nilai-nilai agama islam, juga mengembangkan kemampuan berilmu pengetahuan sejalan dengan nilai-nilai islam yang berlandaskan pada proses ikhtiarah yang secara pedagosis mampu mengembangkan hidup anak kearah kedewasaaan atau kematangan yang menguntungkan dirinya.
RELEVANSI KONSEP KEPRIBADIAN HASAN AL-BANNA DI INDONESIA Ahmad Faqihudin
TAZKIYAH Vol. 3 No. 1 (2021)
Publisher : STAI AL-AULIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.58 KB)

Abstract

Kepribadian yang dimaksud Hasan Al-Banna adalah proses yang ditujukan agar manusia mengetahui ajaran Islam, menghayati nilai-nilainya dan menjalankan dalam kehidupan sehari-hari, dengan sumber utama al-Qur‘ān dan as-Sunnah. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pendapat Al-Banna sangat relevan dengan kedudukan pendidikan Islam di Indonesia sebagai pendidikan nilai (value education) dan sarana pembentukan karakter (character building) yang sesuai dengan ajaran Islam. Sebagaimana pemikiran Hasan Al-Banna tentang kepribadian, bahwa kepribadian yang diidealkan menurut Al-Banna adalah pribadi yang memiliki salimul aqidah (aqidah yang bersih), ibadah shahihah (ibadah yang benar), akhlak fadhilah (budi pekerti yang luhur), kesehatan, kekuatan jihad, harga diri dan kemuliaan, keadilan. Yang artinya pribadi muslim adalah pribadi yang diisi dengan nilai-nilai ketuhanan serta nilai-nilai kemanusiaan. Kaitannya dengan pendidikan di Indonesia, hal tersebut sangat relevan dengan rumusan kompetensi kepribadian yang dituangkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Bahwa intinya, pendidik harus memiliki pribadi yang bertindak sesuai norma agama dan berakhlak mulia.
PENDIDIKAN SEKS DALAM KELUARGA PRESFEKTIF AL-QUR’AN Ahmad Faqihudin
DIDAKTIKA AULIA Vol. 1 No. 1 (2021): JURNAL PENDIDIKAN ISLAM
Publisher : STAI AL-AULIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1789.652 KB)

Abstract

Serangkaian kegiatan komunikasi antara manusia dewasa dengan sianak didik secara tatap muka atau dengan menggunakan media dalam rangka memberikan bantuan terhadap perkembangan anak seuthnya agar dapat mengembangkan potensi anak semaksimal mungkin guna menjadi manusia deasa yang bertanggung jaabكُلُّ مَوْلُوْدٍ يُوْلَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِه نِسَاۤؤُكُمْ حَرْثٌ لَّكُمْ ۖ فَأْتُوْا حَرْثَكُمْ اَنّٰى شِئْتُمْ ۖ وَقَدِّمُوْا لِاَنْفُسِكُمْ ۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّكُمْ مُّلٰقُوْهُ ۗ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِيْنَ Artinya :Setiap anak dilahirkan dalam keadan fitrah (suci), maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya sebagai yahudi, nasrani maupun majusi. (Al-Hadits)Istri-istrmu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok tanam (amal yang baik) untuk dirimu, dan bertaqwalah kepad-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman (QS.2;223)Keluarga merupakan satuan kekerabatan yang sangat mendasar dalam masyarakat, biasanya terdiri dari Bapak, ibu dengan anak-anaknya yang menjadi tanggungannya.
PERAN ORANG TUA DALAM PEMBINAAN AKHLAK PADA ANAK PERSPEKTIF DZAKIAH DARAJAT Ahmad Faqihudin
DIDAKTIKA AULIA Vol. 1 No. 2 (2021): JURNAL PENDIDIKAN ISLAM
Publisher : STAI AL-AULIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.754 KB)

Abstract

Pertumbuhan dan perkembangan akhlak anak pada umumnya tidaklah dapat dipisahkan dari keadaan orang tuanya dalam membina rumah tangga, artinya bila dalam sebuah keluarga (suami-istri) mampu merealisasikan semua nilai-nilai keimanan. Niscaya pertentangan-pertentangan batin antar suami-istri tidak akan terjadi, bahkan terhadap anak-anak mereka yang pada akhirnya menjelma menjadi pelajaran yang sangat berarti. Dan salah satu tokoh bangsa Indonesia yang mempunya konsep pemikiran mengenai pembinaan akhlak pada anak ialah Dzakiah Daradjat, yang memandang bahwa orang tua sebagai pembinaan pribadi yang pertama dan utama, maka sikap dan cara hidup mereka merupakan unsur pembinaan yang secara langsung akan masuk ke dalam pribadi si anak, begitu pula sikap anak terhadap guru, teman, dan masyarakat akan sangat bergantung pada sikap kedua orang tuanya, baik guru, teman dan masyarakat. Hal ini karena orang tua merupakan pusat kehidupan psikis si anak, sehingga setiap reaksi atau rangsangan yang dilakukan oleh orang tuanya akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan akhlak anaknya. Oleh sebab itu pada kesempatan melalui tulisan ini, penulis akan menyelami pemikiran dari Dzakiah Daradjat mengnai pemikirannya terkait peran orang tua terhadap pembinaan akhlak pada anak.
TRIPLE “T”, OLAHAN SI MUNGIL PENDOBRAK PERTUMBUHAN MASYARAKAT Ahmad Faqihudin; Ahmad Fahruroji
TAZKIYAH Vol. 4 No. 2 (2022): Jurnal Lintas Kajian
Publisher : STAI AL-AULIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberadaan industri di suatu daerah memiliki peranan penting dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, social dan pendidikan di daerah tersebut untuk menciptakan kesejahteraaan bagi masyarakatnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan: Peran industri kecil terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat yang meliputi pekerjaan, pendapatan, dan tingkat pendidikan masyarakat Desa Girimulya, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan subjek Masyarakat Desa Girimulya, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor yang menjadi pengrajin tahu, tempe dan tauge yang juga menjual produk olahan tahu tempe dan tauge. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis interaktif dengan langkah-langkah adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Simpulan penelitian ini adalah industri kecil tahu, tempe dan tauge mampu memberikan peningkatan kehidupan baik itu dalam ranah social, pendidikan maupun ekonomi. Peningkatan kehidupan social, pendidikan dan ekonomi terjadi tidak hanya kepada pemilik industri kecil tahu, tempe dan tauge akan tetapi juga berdampak pada peningkatan kesejahteraan yang terjadi di masyarakat.
IMPLIKASI KEDISIPLINAN TERHADAPHASIL BELAJAR SISWA Ahmad Faqihudin; Ahmad Fahruroji; Fitriyani
DIDAKTIKA AULIA Vol. 2 No. 1 (2022): Didaktika Aulia, Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : STAI AL-AULIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kedisiplinan adalah salah satu proses yang tercipta dan terbentuk melalui serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan ketertiban. Disiplin akan membuat seseorang tahu dan dapat membedakan hal-hal apa yang seharusnya dilakukan, yang wajib dilakukan, yang boleh dilakukan, yang tak sepatutnya dilakukan (karena merupakan hal-hal yang dilarang). Hasil belajar merupakan hasil kegiatan belajar sejauh mana peserta didik menguasai bahan pelajaran yang diajarkannya, yang diikuti oleh munculnya perasaan puas bahwa ia telah melakukan sesuatu dengan baik. Hal ini berarti hasil belajar hanya bisa diketahui jika telah dilakukan penilaian terhadap hasil belajar siswa. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode penelitian ( field research ) dengan cara memberikan angket dan wawancara yang berhubungan dengan pelaksanaan Kedisiplinan Belajar Siswa langsung di lapangan, juga di tunjang dengan metode penelitian perpustakaan (library research), sehingga memperoleh deskripsi atau informasi dan teori-teori yang ada kaitannya dengan pembahasan penelitian tersebut. Dengan siswa berdisiplin maka tingkat hasil belajar siswa dalam belajar dapat meningkat, meskipun tidak semua siswa berdisiplin dalam belajarnya, akan tetapi tidak menutup kemungkinan itu semua akan berpengaruh pada hasil belajarnya dan meskipun tingkat pengaruhnya rendah karena terdapat faktor-faktor lain yang menghambat hasil belajar siswa.