Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika

PENENTUAN STRATIGRAFI KECEPATAN GELOMBANG GESER (VS) DI DAERAH RAWAN ABRASI KABUPATEN BENGKULU UTARA MENGGUNAKAN METODE MULTICHANNEL ANALYSIS OF SURFACE WAVE (MASW) Refrizon, Refrizon; Sugianto, Nanang; Bernard, Admo
Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Vol 6 No 2 (2019): Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (864.33 KB) | DOI: 10.36754/jmkg.v6i2.119

Abstract

Struktur batuan bawah permukaan yang lemah diduga salah satu faktor penyebab tingginya laju abrasi di Kabupaten Bengkulu Utara. Struktur batuan bawah permukaan ini diestimasi berdasarkan analisis nilai kecepatan gelombang geser (Vs) dari pengukuran Multichannel Analysis of Surface Wave (MASW) di 20 titik sepanjang garis pantai. Nilai Vs diinterpretasikan berupa profil 1D dan 2D untuk menggambarkan struktur dan jenis material penyusun batuan di tiap kedalaman dan lapisan. Hasil analisis menunjukkan bahwa stratigrafi nilai Vs bawah permukaan di daerah rawan abrasi Bengkulu Utara terdiri tiga lapis batuan. Lapisan pertama dengan nilai Vs <180 m/s yang mengindikasikan didominasi oleh lempung lunak, lapisan kedua 180<Vs<360 m/s didominasi oleh tanah kaku dan lapisan ketiga 360< Vs <760 m/s mengindikasikan didominasi oleh tanah yang sangat padat dan batuan lunak. Material penyusun batuan terdiri dari endapan pasir, kerikil, lempung, dan alluvium yang tingkat kepadatannya rendah dan bervariasi tiap-tiap kedalaman. Tidak ditemukan adanya indikasi batuan keras hingga kedalaman 30 meter, hanya batuan berstruktur lunak yang sangat mudah retak dan rapuh. Hasil ini menunjukkan bahwa struktur batuan bawah permukaan di daerah rawan abrasi Bengkulu Utara ini merupakan batuan berstruktur lemah yang rentan mengalami deformasi seperti crack, settlement, dan collapse seperti fenomena abrasi yang selama ini terjadi.