Fahmi Said
Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Jurusan Keperawatan Gigi

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERBEDAAN ANGKA RATA-RATA KARIES GIGI ANTARA MASYARAKAT BALI VEGETARIAN DAN NONVEGETARIAN DI DESA BASARANG JAYA KABUPATEN KAPUAS Fahmi Said; Ida Rahmawati
Jurnal Skala Kesehatan Vol 5 No 1 (2014): JURNAL SKALA KESEHATAN
Publisher : Politeknik Kementerian Kesehatan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.071 KB) | DOI: 10.31964/jsk.v5i1.8

Abstract

Perbedaan pola makan vegetarian dan nonvegetarian terletak pada ada tidaknya asupan makanan hewani dan proporsi asupan makanan nabati. Pola makan yang menyangkut jenis atau bahan makanan, selain dapat mempengaruhi kesehatan umum dapat pula mempengaruhi tingkat kebersihan gigi dan mulut, salah satunya adalah dapat mempercepat terjadinya proses gigi berlubang. Vegetarian adalah orang yang hanya mengkonsumsi produk nabati dan berpantang daging. Vegetarian yang berpantang daging harus mencukupi kebutuhan protein dari produk nabati seperti kacang-kacangan, buah, sayur kaya protein, kalsium, dan vitamin. Alasan agama atau spiritual mendorong berkembangnya pola makan vegetarian, salah satunya di kalangan umat beragama Buddha. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan rata-rata angka karies gigi  antara masyarakat Bali vegetarian dan nonvegetarian di Desa Basarang Jaya Kabupaten Kapuas. Manfaat Diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dalam hal perencanaan program kesehatan gigi, khususnya masalah  gigi berlubang.Penelitian ini dilakukan di Desa Basarang Jaya Kabupaten Kapuas, jenis  penelitian  deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, dimana variabel sebab akibat yang terjadi pada objek penelitian diukur untuk dikumpulkan secara simultan (dalam waktu yang bersamaan). Populasi penelitian berjumlah 1575 orang dengan sampel berjumlah 38 orang, 19 orang masyarakat Bali vegetarian dan 19 orang nonvegetarian.   Hasil penelitian menunjukkan angka rata-rata karies gigi mesyarakat Bali vegetarian sebesar 7,32, sedangkan angka rata-rata karies gigi masyarakat Bali nonvegetarian sebesar 5,47 pada equal variance assumed adalah 0,376 dengan probabilitas signifikansi  0,376˃0,05 sehingga tidak ada perbedaan angka rata-rata karies gigi masyarakat vegetarian dan nonvegetarian.   Berdasarkan penelitian disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan angka rata-rata karies masyarakat Bali vegetarian dan nonvegetarian. Karies disebabkan oleh banyak faktor, seperti gigi, saliva, bakteri, substrat dan waktu, meskipun dengan pola makan vegetarian yang lebih banyak mengkonsumsi asupan makanan nabati dapat mengurangi kejadian karies namun bila mengabaikan faktor lain maka angka rata-rata kariespun tidak berbeda dengan yang pola makannya nonvegetarian. Kata Kunci : Karies, Vegetarian, Nonvegetarian
Hubungan Konsumsi Air Sungai (Fe) Dengan Rata-Rata Angka Dmf-T Pada Masyarakat Desa Mekar Sari Kecamatan Tatah Makmur Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan fahmi said; Siti Salamah
Jurnal Skala Kesehatan Vol 8 No 1 (2017): JURNAL SKALA KESEHATAN
Publisher : Politeknik Kementerian Kesehatan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (505.578 KB)

Abstract

Kabupaten Banjar merupakan salah satu dari 5 kabupaten dengan angka pengalaman karies ( Skor DMF-T) tertinggi dibandingkan dengan kabupaten lain di Provinsi Kalimantan Selatan. Rata-rata tiap orang di Kabupaten Banjar memiliki hampir 8 gigi dengan karies. Berbagai macam trace elemen dalam air minum apabila terkandung banyak unsur Calsium, magnesium, molybdenum atau vanahdium maka jumlah karies rendah. Sebaliknya bila air minum banyak mengandung tembaga, besi (Fe) dan mangan, maka frekuensi karies akan tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsumsi air sungai (Fe) dengan rata-rata angka DMF-T pada masyarakat Desa Mekar Sari Kecamatan Tatah Makmur Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan. Penelitian yang dilakukan adalah observasional deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian adalah masyarakat Desa Mekar Sari Kecamatan Tatah Makmur usia 15 sampai dengan 25 tahun sebanyak 100 orang. Teknik pengambilan sampel adalah secara purposive sampling Hasil penelitian menunjukkan rata- rata DMF-T 8.87 gigi yang rusak atau status karies dengan kategori tinggi, kadar zat besi (fe) air sumur 1.044 (mg/ltr), sedangkan yang dianjurkan adalah 0.3 (mg/ltr), nilai signifikan (sig) adalah 0.000 < α 0.05 yang berarti ada perbedaan angka DMF-T pada masyarakat yang mengkonsumsi air sungai yang mengandung zat besi (fe). Berdasarkan hasil penelitian maka peneliti belum bisa menyimpulkan hubungan konsumsi air sungai (Fe) dengan rata-rata angka DMF-T pada masyarakat Desa Mekar Sari Kecamatan Tatah Makmur Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan, karena konsumsi air minum yang digunakan sebagian besar menggunakan air sungai dan sebagian kecil menggunakan air sumur , sedangkan air dari PDAM baru pada dua tahun terakhir ini sampai kedesa tersebut. Kata kunci : Zat besi (fe), DMF-T