Hiperkolesterolemia merupakan kelebihan kolesterol di dalam darah, yang merupakan faktor penyebab terjadinya penyakit jantung dan stroke. Penyebab hipertensi adalah keturunan, umur, jenis kelamin, kegemukan (makan berlebih), kurang olahraga, stres, konsumsi garam berlebih, pengaruh lain : merokok, konsumsi alkohol, minum obat-obatan. Di Indonesia sebanyak 23,34 % dari total populasi mengalami sindrom metabolik (termasuk hipertensi, hiperkolesterol) 26,2 % pada laki-laki dan 21,4 % perempuan. Hipertensi di Asia diperkirakan sudah mencapai 8 – 18 % (2). Dari berbagai penelitian epidemiologi yang dilakukan di Indonesia menunjukkan 18 – 28,6 % penduduk yang berusia diatas 20 tahun menderita hipertensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan hubungan asupan serat,kolesterol, natrium dan olahraga dengan kadar kolesterol dan hipertensi pada lansia di kelompok lansia S. Parman Banjarmasin.Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian diskriftif analitik dengan menggunakan desain cross sectional studi, yang dilaksanakan di kelompok lansia Wilayah Puskesmas S. Parman Banjarmasin. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan Juni 2015 dengan jumlah sampel 50 orang. Data yang diperoleh adalah asupan kolesterol dan natrium serta kadar kolesterol dan hipertensi. Uji statistik yang digunakan adalah uji Chi Square (p<0,005).Hasil penelitian ini adalah sebagian besar responden adalah perempuan (68%), umur responden sebagian besar kurang dari 60 tahun (56%), dan pekerjaan responden sebagian besar adalah tidak bekerja/IRT (48%). Sebagian besar asupan serat responden tidak baik(96%), asupan kolesterol sebagian besar baik (82%), asupan natrium semuanya baik(100%), Sebagian besar aktivitas olahraga responden kurang baik(88%), tidak ada hubungan antara asupan serat dan kolesterol dengan kadar kolesterol dan hipertensi, tidak ada hubungan antara aktivitas olahraga dengan kadar kolesterol dan hipertensi. Saran pada penelitian ini agar dapat digunakan sebagai bahan edukasi kepada responden (masyarakat) untuk memperbaiki gaya hidup agar mengkonsumsi sayur dan buah yang cukup, sehingga asupan serat tercukupi, serta meningkatkan aktifitas fisik (olahraga) yang cukup 3 kali dalam seminggu selama 30 menit, misalnya jalan kaki