This Author published in this journals
All Journal Sebatik
Wifra Safitri
Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Putra Indonesia YPTK

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK JAKARTA ISLAMIC INDEX DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS Liga Mayola; Sigit Sanjaya; Wifra Safitri
Sebatik Vol 22 No 2 (2018): DESEMBER 2018
Publisher : STMIK Widya Cipta Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.321 KB)

Abstract

Investor memerlukan informasi pergerakan harga saham dan variabel ekonomi yang mempengaruhi naik-turunnya harga saham. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi karakteristik harga saham, bagaimana hubungan inflasi, kurs dan suku bunga terhadap harga saham JII. Pengetahuan yang ditemukan akan membantu investor untuk berinvestasi lebih cerdas. Jakarta Islamic Index (JII) adalah salah satu indeks saham yang menghitung indeks harga rata-rata saham untuk jenis saham yang memenuhi kriteria syariah. Pergerakan harga saham JII disajikan setiap hari berdasarkan harga penutupan di bursa efek pada hari tersebut. Data pergerakan saham terus bertambah dan menciptakan data yang besar atau gunungan data. Dalam gunungan data tersebut, tersembunyi pengetahuan dan informasi yang dapat ditemukan dengan menggunakan teknik data mining. Data mining merupakan sebuah teknologi baru yang powerful dengan potensi yang luar biasa untuk membantu institusi menemukan pengetahuan berharga di dalam database. Dalam penelitian ini data yang akan dianalisa adalah data pergerakan harga saham JII dan beberapa variabel ekonomi makro yang mempengaruhinya yang digunakan sebagai kriteria. Kemudian data tersebut akan dikelompokkan dengan menggunakan algoritma k-Means. Algoritma k-Means akan mengelompokkan objek-objek yang memiliki kemiripan ke dalam sebuah cluster. Cluster yang terbentuk merepresentasikan karakteristiknya masing-masing. Dalam penelitian ini ditemukan pengetahuan dari cluster yang terbentuk bahwa nilai suku bunga, kurs dan inflasi berbanding terbalik dengan harga saham.