Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Putaran Spindel dan Depth of Cut Material AISI 4140 untuk Pembuatan Bushing pada Proses Bubut Konvensional Halim, Arfan; S, Ilmawan; S, Dedy
ROTASI Vol 23, No 4 (2021): VOLUME 23, NOMOR 4, OKTOBER 2021
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/rotasi.23.4.8-17

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kekerasan material terhadap proses permesinan dengan metode pembubutan tanpa media pendingin (kering) dan pembubutan dengan media pendingin (basah) pada proses pembuatan bushing sehingga dapat terwujud green machining untuk mengurangi biaya produksi. Dalam proses bubut, terdapat gaya pemotongan, yaitu gaya radial (gaya pada kedalaman pemotongan), gaya tangensial (gaya pada kecepatan potong), dan gaya longitudinal (gaya pada pemakanan). Faktor yang mempengaruhi gaya potong diantaranya yaitu kedalaman pemotongan (depth of cut), gerak pemakanan (feed rate), dan kecepatan pemotongan (cutting speed). Metode  yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, peneliti mengkontrol variabel bebas dalam arti bahwa peneliti mendesain dan mengatur perlakuan kelompok eksperimental dan kelompok kontrol. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variasi putaran spindle (300 Rpm, 460 Rpm, dan 755 Rpm), feeding 0.104 mm/Rev dan kedalaman potong (0.2 mm, 0.6 mm dan 1mm). Dari hasil pengujian didapatkan bahwa tingkat perubahan nilai kekerasan Hard Leeb Test material paling stabil pada proses pembuatan bushing adalah metode permesinan tanpa media pendingin (permesinan kering) dengan kecepatan putar spindle 755 Rpm dengan kedalaman pemotongan 0.2 mm dengan nilai kekerasan material 453HL. Sehingga aplikasi parameter permesinan kering dapat diterapkan di dalam kegiatan TEFA produksi bushing workshop Prodi Perawatan Mesin Politeknik Sinar Mas Berau Coal.
Pengaruh Penekanan Briket Limbah Kayu Merbau (Bayam) dengan Perekat Tapioka Reza Bachmid; Halim Halim; Sabdha Purna Yudha; Arfan Halim
Journal of Chemical Process Engineering Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (875.524 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v5i2.659

Abstract

Saat ini sebagian besar energi yang digunakan rakyat indonesia berasal dari bahan bakar fosil, yaitu bahan bakar minyak, batu bara dan gas. Kerugian penggunaan bahan bakar fosil ini selain merusak lingkungan, juga tidak terbarukan dan tidak berkelanjutan Sehingga penulis menggambil judul tentang briket limbah kayu merbau sebagai penelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kadar air,kadar abu, zat menguap, kadar karbon dan nilai kalor. Bahan dari bio briket yang digunakan pada penelitian ini ialah limbah kayu merbau. Komposisi antara limbah kayu merbau dan perekat adalah 90:10%. kemudian dibentuk menjadi briket dengan variasi penekanan yaitu: 350 kg, 400kg, 450 kg, dan 500 kg dengan waktu pengeringan 2-3 hari dibawah sinar matahari langsung. Kemudian dilakukan pengujian Analisis proksimasi. Hasil pengujian dengan nilai rata-rata yaitu: kadar air (3,94 %), kadar abu (1,98 %), kadar zat terbang (34,33 %), kadar karbon (59,70 %), nilai kalor (6567 kkal/kg). Pengaruh variasi penekanan dapat memberikan dampak yang signifikan dalam mendapatkan hasil.
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA DALAM MENINGKATKAN KINERJA OPERASIONAL DIVISI FIXED PLANT MAINTENANCE DI INDUSTRI PERTAMBANGAN PT BERAU COAL Ilmawan Suryapradana; Arfan Halim
Sebatik Vol 25 No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : STMIK Widya Cipta Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (604.291 KB) | DOI: 10.46984/sebatik.v25i2.1542

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan efektivitas mesin coal crusher dengan menggunakan analisis deskriptif dan kuantitatif metode six sigma. Penggunaan Overall Equipment Effectiveness dan Six Big Losses untuk menentukan nilai Overall Equipment Effectiveness dan faktor dominan yang menyebabkan rendahnya kinerja mesin atau peralatan. Proses penerapan small group activity sebagai bagian dari Total Productive Maintenance dengan penerapan fase DMAIC dari analisis Overall Equipment Effectiveness (OEE), Six Big Losses, dan Fish Bone Diagram untuk menganalisa penyebab masalah yang menghambat kinerja mesin dan peralatan serta signifikansi peningkatan kinerja operasional di departemen FPM. Berdasarkan pengolahan data pada Coal Crusher dengan metode OEE dan Six Big Losses faktor yang paling dominan menyebabkan rendahnya kinerja mesin adalah Reduced Speed Losses dengan persentase 58,82% dan Equipment Failure Losses dengan persentase 62,21% pada mesin Coal Crusher yang mempengaruhi efektivitas dan produktivitas mesin tersebut. Menggunakan diagram pareto untuk menganalisis data losses yang ada sehingga akar permasalahan dapat ditemukan. Selanjutnya dengan analisis fish bone diagram didapatkan saran-saran langkah pencegahan dalam mengurangi jumlah losses time. Langkah perbaikan sistem yang dilakukan di Departemen FPM dengan penerapan Small Group Activity sebagai control secara berkelanjutan memberi peningkatan produktivitas terhadap kinerja Coal Crusher di akhir periode Desember 2020 yaitu diperoleh rata-rata nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE) yaitu sebesar 87% dan telah memenuhi nilai standar dunia 85%. Dengan adanya peningkatan kinerja diharapkan kegiatan proses produksi dapat berjalan efektif, efisien, serta energi dapat digunakan secara optimal.