Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Hubungan antara Work-Family Conflict dan Keterikatan Kerja pada Ibu Bekerja Handini, Rimba Eka; Haryoko, Siti Farida; Yulianto, Aries
Noetic Psychology Vol. 4 No. 2 Juli-Desember 2014
Publisher : Noetic Psychology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract This research was conducted to find relationship between work-family conflict and work engagement among working mother. Work-family conflict was measured using Work-Family Conflict Scale (Carlson, Derr, & Wadsworth, 2003) and work-engagement was measured using Utrecth Work- Engagement Scale (Schaufeli, Bakker, & Salanova, 2006). The participants were 72 mothers who work in the formal sector, both public servant and private sector employees. The main result of this research showed that work-family conflict doesn’t have a significant correlation with work engagement among working mother, r (70) = -.080; p > .05.  Keywords: Work-family conflict, work engagement, working mother 
HUBUNGAN IKLIM ORGANISASI DAN LOYALITAS KARYAWAN PADA SEBUAH PERUSAHAAN E-COMMERCE DI JAKARTA Yulianto, Aries; Martina, Devi
Jurnal Psikologi Vol 16, No 01 (2018): Jurnal Psikologi
Publisher : Jurnal Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The development of e-commerce business in Indonesia has increased dramatically since the last few years. This e-commerce business development is using by an e-commerce startup companylocated in West Jakarta.Researchers found some problems related to the company and its employees. Shortly, it could be assumed that their employee loyalty and organizational climate are low. Employee loyalty is an orientation toward organization that related with personal identification to their organization. On the other hand, organizational climate is an environment qualitywithin an organization that relatively felt and stayed by an employee. The objective of this study is to determine the relationship between organizational climate and employee loyalty, by controlling the effect of age and gender on loyalty. Participants were 50 employees (21 males, 29 females) of the company, aged 23 to 34 year old (M = 27.62,SD = 2.899). This research found the correlations range from .540 and .588, p < .01. It can be concluded that there is a positive and significant correlation between organizational climate and loyalty, including whencontrolling effect of age and gender to loyalty. Keywords: e-commerce, loyalty, organizational climate
HUBUNGAN IKLIM ORGANISASI DAN LOYALITAS KARYAWAN PADA SEBUAH PERUSAHAAN E-COMMERCE DI JAKARTA Yulianto, Aries; Martina, Devi
Jurnal Psikologi Vol 16, No 01 (2018): Jurnal Psikologi
Publisher : Jurnal Psikologi : Media Ilmiah Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The development of e-commerce business in Indonesia has increased dramatically since the last few years. This e-commerce business development is using by an e-commerce startup companylocated in West Jakarta.Researchers found some problems related to the company and its employees. Shortly, it could be assumed that their employee loyalty and organizational climate are low. Employee loyalty is an orientation toward organization that related with personal identification to their organization. On the other hand, organizational climate is an environment qualitywithin an organization that relatively felt and stayed by an employee. The objective of this study is to determine the relationship between organizational climate and employee loyalty, by controlling the effect of age and gender on loyalty. Participants were 50 employees (21 males, 29 females) of the company, aged 23 to 34 year old (M = 27.62,SD = 2.899). This research found the correlations range from .540 and .588, p < .01. It can be concluded that there is a positive and significant correlation between organizational climate and loyalty, including whencontrolling effect of age and gender to loyalty. Keywords: e-commerce, loyalty, organizational climate
IDENTIFIKASI GAYA PENGAMBILAN KEPUTUSAN MAHASISWA SEBAGAI KONSUMEN BIOSKOP Yulianto, Aries; Dharmawan, Debby
Jurnal Psikologi Vol 16, No 02 (2018): JURNAL PSIKOLOGI
Publisher : Jurnal Psikologi : Media Ilmiah Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractThe drastic increase in the number of movie goers in the cinemas dominated by young adults, especially college students. By making young adultsas a target in the business world, it's important to see how college students’ consumerdecision-making styles in watching moviesatcinemas. Previous studies of consumer decision-making styles in young adults have found inconsistent results. This study aims to determine the dominant decision-making style in college students when watching movie at the cinemas. The instrument used was the adaptation of Consumer Style Inventory (CSI) scale from Sproles and Kendall (1986) which measures seven styles. The participants were 225 students (105 men and 210 women) aged 17 to 21 years old from three private universities in West Jakarta. We found “Perfectionistic” (36.00%), “Price conscious” (35.11%), and “Recreational” (31.56%) as dominant consumerdecision-making styles. This means that college students tend to prefer the quality of cinema in watching movies as a means of entertainment while still paying attention to ticket prices in their spare time with financial limitations. Keywords: college students, movie goers, cinema, consumer decision making styles. AbstrakPeningkatan drastis jumlah penonton film di bioskop didominasi oleh orang muda, khususnya mahasiswa.Dengan dijadikannya orang muda sebagai sasaran dalam dunia bisnis, penting untuk melihat bagaimana gaya pengambilan keputusan dalam menonton film di bioskop. Studi-studi sebelumnya mengenai gaya pengambilan keputusan konsumen pada orang muda menemukan hasil yang tidak konsisten. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gaya pengambilan keputusan yang dominan pada mahasiswa ketika menonton di bioskop. Instrumen yang digunakan adalah adaptasi skala Consumer Style Inventory (CSI) dari Sproles dan Kendall (1986) yang mengukur tujuh gaya. Partisipan penelitian merupakan mahasiswa dari tiga universitas swasta di Jakarta Barat sebanyak 225 mahasiswa (105 laki-laki dan 210 perempuan) berusia antara 17 hingga 21 tahun. Sesuai dugaan peneliti, ditemukan tiga gaya dominan  adalah Perfectionistic (36,00%), Price conscious (35,11%), dan Recreational (31,56%). Artinya mahasiswa cenderung mengutamakan kualitas bioskop dalam menonton film sebagai sarana hiburan dengan tetap memperhatikan harga tiket di waktu luang mereka dengan keterbatasan keuangan. Kata kunci: mahasiswa, penonton bioskop, bioskop, gaya pengambilan keputusan konsumen.
Penerapan Komputasi Alat Ukur Kemampuan Calon Mahasiswa Baru dalam Proses Pemilihan Program Studi Safitri Jaya; Theofilus Handoyo; Aries Yulianto
Philanthropy: Journal of Psychology Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/philanthropy.v5i2.4336

Abstract

Memasuki era industri 4.0, peran teknologi diberbagai bidang seolah menjadi primadona dalam proses pengambilan keputusan. Teknologi dipercaya mampu menghadirkan percepatan dan ketepatan dalam menghasilkan informasi. Salah satu pemanfaatan teknologi yang sangat dinamis dapat dijumpai dalam bidang pendidikan, yaitu dalam hal pemilihan program studi. Umumnya calon mahasiswa baru sulit untuk menetapkan sebuah pilihan yang benar-benar sesuai dengan kemampuan dirinya. Pilihan selalunya dipengaruhi oleh faktor dari dalam maupun dari luar diri. Hal ini tentunya tidak selalu mendatangkan keuntungan bagi calon mahasiswa tersebut. Banyak dijumpai mahasiswa yang putus studi ditengah jalan akibat tidak mampu mengikuti atau memperoleh capaian akademik yang baik. Penelitian ini mencoba untuk melakukan pendekatan serta pengukuran terhadap kemampuan mahasiswa melalui tes minat dan kepribadian. Instrumen pengukuran menggunakan model Holland dan Big Five Personality. Pengembangan aplikasi menggunakan metode Sequential Linear. Pemodelan tersebut akan dikonversikan kedalam bentuk komputasi pintar sehingga diharapkan dapat menghasilkan sebuah rekomendasi keputusan terhadap kesesuaian antara minat dan kepribadian dengan pilihan program studi yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh calon mahasiswa baru.Kata kunci: pilihan program studi, kemampuan mahasiswa, tes minat, tes kepribadian
PERBEDAAN PERILAKU MEMBERIKAN TEMPAT DUDUK ANTARA PENUMPANG PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI REMAJA AKHIR DI KRL JABODETABEK Aries Yulianto; Jihan Marwa Salsabil Permana
Sebatik Vol 25 No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : STMIK Widya Cipta Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.045 KB) | DOI: 10.46984/sebatik.v25i2.1652

Abstract

Kepadatan penumpang KRL Jabodetabek masih terjadi, meskipun dalam kondisi pandemi COVID-19. Dengan adanya kepadatan di KRL, mendapat tempat duduk merupakan suatu keuntungan bagi penumpang. Memberikan tempat duduk bagi penumpang lain merupakan salah satu perilaku menolong karena memberikan keuntungan bagi orang lain. Di sisi lain, remaja akhir diharapkan telah mencapai kematangan moral dan emosi, termasuk perilaku menolong. Studi-studi sebelumnya menunjukkan adanya perbedaan perilaku menolong antara perempuan dan laki-laki berusia remaja akhir, namun belum ada yang meneliti tentang perilaku menolong di KRL. Penelitian ini ingin mengetahui apakah ada perbedaan perilaku menolong memberikan tempat duduk antara perempuan dan laki-laki berusia remaja akhir di KRL rute Jakarta-Bogor. Penelitian dilakukan pada 389 responden (193 perempuan dan 196 laki-laki) berusia 15-20 tahun, minimal 3 kali menggunakan KRL di saat jam kerja, dan minimal pernah satu kali memberikan tempat duduk kepada penumpang lain. Pengukuran perilaku menolong menggunakan Skala Guttman dengan menanyakan mana saja dari 8 jenis penumpang KRL yang pernah diberikan tempat duduk. Hasil analisis data menunjukkan diketahui adanya urutan perilaku memberikan tempat duduk dalam tingkat kebutuhan, namun ada perbedaan antara remaja akhir laki-laki dan perempuan. Hasil uji beda juga menunjukkan perilaku menolong remaja akhir laki-laki lebih tinggi dari perempuan.
Penyusunan Numerical Ability Test untuk Seleksi Karyawan Bidang Klerikal Riezkina Putri Utama; Aries Yulianto
Poltanesa Vol 23 No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : P2M Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.907 KB) | DOI: 10.51967/tanesa.v23i1.1048

Abstract

Kegiatan administrasi atau biasa disebut dengan clerical work merupakan salah satu bentuk kegiatan yang berperan penting dalam perusahaan, dibuktikan oleh banyaknya perusahaan yang berhenti beroperasi karena pengelolaan administrasi yang buruk. Untuk mendapatkan tenaga kerja administratif yang mumpuni, sebuah perusahaan perlu mengadakan proses seleksi karyawan. Proses seleksi karyawan atau biasa disebut dengan rekrutmen tentunya memerlukan alat tes yang dapat mengukur performa kinerja calon karyawannya dalam bidang administratif. Numerical ability test merupakan sebuah online test yang disusun untuk mengukur kecepatan, ketelitian serta kemampuan numerik bagi para calon karyawan di bidang tersebut. Alat ukur numerical ability test tentunya perlu melewati pengujian psikometri agar dapat digunakan oleh perusahaan dalam proses rekrutmen. Metode pengujian psikometri yang digunakan adalah uji reliabilitas dengan internal consistency teknik alfa cronbach serta uji validitas dengan metode criterion-related validity dan constructs validity. Hasil uji psikometri membuktikan bahwa numerical ability test dapat dikatakan reliabel dan valid dalam mengukur performa kerja karyawan bidang administratif, sehingga dapat digunakan oleh perusahaan dalam proses rekrutmen karyawan.
Pengaruh Pola Asuh Orang Tua dan Jenis Kelamin Terhadap Perilaku Seksual pada Remaja Berpacaran Aries Yulianto; Angiza Ananda Putri; Clara Moningka
Poltanesa Vol 23 No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : P2M Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.743 KB) | DOI: 10.51967/tanesa.v23i1.1054

Abstract

Masa remaja merupakan masa peralihan individu dari masa kanak-kanak menuju dewasa, dengan ditandai adanya perubahan fisik maupun psikologis. Dalam dunia remaja dan dewasa muda di Indonesia, seksualitas tidak tabu dilakukan, tetapi tabu dibicarakan. Sejumlah penelitian menunjukkan perilaku seksual yang dilakukan oleh remaja, dimana remaja laki-laki cenderung memiliki perilaku seksual yang lebih tinggi, Pola asuh orang tua juga mempengaruhi perilaku seksual pada remaja, meskipun ditemukan sejumlah hasil yang tidak konsisten. Menurut Baumrind, pola asuh orang tua terbagi menjadi tiga, yaitu Otoritarian, Otoritatif, dan Permisif. Penelitian ini ingin mengetahui pengaruh pola asuh orang tua dan jenis kelamin terhadap perilaku seksual pada remaja. Partisipan penelitian berjumlah 400 remaja (232 laki-laki dan 168 perempuan). Ada dua instrumen penelitian yang digunakan, yaitu alat ukur pola asuh orang tua dan alat ukur perilaku seksual remaja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola asuh tidak berpengaruh terhadap perilaku seksual. Begitu pula bahwa interaksi antara pola asuh dan jenis kelamin tidak berpengaruh pada pola asuh. Jenis kelamin mempengaruhi perilaku seksual pada remaja, dimaan remaja laki-laki memiliki perilaku seksual yang lebih tinggi.
STUDI DIFERENSIAL PERILAKU MENOLONG PENUMPANG BERUSIA DEWASA AWAL DI KRL JABODETABEK DALAM MEMBERIKAN TEMPAT DUDUK BERDASARKAN JENIS KELAMIN Aries Yulianto; Irene Miramis Asmara
Sebatik Vol 26 No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : STMIK Widya Cipta Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46984/sebatik.v26i2.2114

Abstract

Dengan penumpang kereta rel listrik yang memadati di seluruh rute Jabodetabek, maka mendapatkan tempat duduk bagi seorang penumpang merupakan suatu kenyamanan yang jarang didapatkan. Perilaku memberikan tempat duduk kepada penumpang lain termasuk salah satu bentuk perilaku menolong di KRL karena merupakan perilaku membantu orang lain. Perilaku memberikan tempat duduk ini diduga memiliki urutan berdasarkan tingkat keterbutuhan korban. Di lain pihak, kelompok penumpang berusia dewasa awal merupakan kelompok jumlah penumpang KRL Jabodetabek yang terbesar serta memiliki karakteristik perilaku menolong yang berbeda antara laki-laki dan perempuan. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui apakah ada perbedaan perilaku menolong dalam memberikan tempat duduk antara penumpang KRL Jabodetabek berjenis kelamin laki-laki dengan perempuan yang berusia dewasa awal. Penelitian ini memakai strategi penelitian non-eksperimental dengan desain penelitian diferensial. Partisipan penelitian merupakan penumpang KRL Jabodetabek sebanyak 390 orang (190 perempuan dan 200 laki-laki) berusia 20-40 tahun. Skala Guttman digunakan untuk mengetahui urutan perilaku menolong dalam memberikan tempat duduk di KRL. Hasil penelitian ditemukan bahwa perilaku menolong penumpang berusia dewasa awal di KRL Jabodetabek berjenis kelamin laki-laki lebih banyak memberikan tempat duduk di KRL dibandingkan penumpang perempuan. Penumpang berusia dewasa baik laki-laki dan perempuan pada penelitian ini memiliki persepsi yang sama bahwa ibu hamil sebagai penumpang yang paling membutuhkan tempat duduk. Penumpang laki-laki cenderung lebih sering memberi tempat duduk kepada penumpang lain sedangkan pada penumpang perempuan memberikan tempat duduk kepada penumpang lain tergantung dari tingkat keterbutuhan penumpang yang ingin diberi pertolongan.
The effect of Statistics Anxiety toward Statistics Course’s Achievement in Psychology Students Aries Yulianto
Cendikia : Media Jurnal Ilmiah Pendidikan Vol 13 No 1 (2022): Education Science
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/cendikia.v13i1.2666

Abstract

Statistics courses are crucial since they represent formal exposure to research methods and to afford students analytical skills. On the contrary, many university students taking statis-tics courses report statistics anxiety, particulary psychology students. Howover, there were few studies about relationship between statistics anxiety and achievement in statistics course among undergraduate psychology students. Objective of this study is to investigate effect of statistics anxiety on statistics course achievement among students of psychology. Respondents were 69 psychology students (53 women, 16 men) from a private university at Jakarta, who enrolled statis-tics course. Statistics anxiety were measured by adaptation of STARS (Statistical Anxiety Rating Scale), consists of 20 items with 4-point Likert-type scale, which measures five theoretical components, i.e. test and class anxiety, computation self-concept, worth of statistics, fear of asking for help, and fear of statistics teachers. Cronbach’s alpha coefficient for reliability was .819 for the entire scale. Results showed that achievement in statistics course were not significantly affected by statistics anxiety, R2 = .007, F(1, 67)= .493, p = .485. Surprisingly, age have negatively significant effect to statistics course’s achievement. Moreover, women have higher statistics anixety than men.