Khairuddin Khairuddin
UIN Sumatera Utara Medan

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA PERAN SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN PERILAKU MENCONTEK MAHASISWA DI PRODI BKI FITK UIN SUMATERA UTARA MEDAN Khairuddin Khairuddin
Jurnal Al-Taujih : Bingkai Bimbingan dan Konseling Islami Vol 4, No 2 (2018): Juli-Desember 2018
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/atj.v4i2.502

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran yang jelas tentang hubungan antara peran sosial teman sebaya dengan perilaku mencontek mahasiswa di Prodi BKI FITK UIN Sumatera Utara Medan Tahun Ajaran 2017/2018. Subyek penelitian  ini adalah mahasiswa Prodi BKI FITK UIN Sumatera Utara Medan jumlahnya keseluruhan adalah sebanyak 968 mahasiswa orang. Sedangkan yang dijadikan sampel sebanyak 30 orang mahasiswa yang berarti bahwa seluruh populasi dijadikan sebagai sampel dikarenakan jumlahnya sedikit. Alat pengumpul datanya adalah angket. Adapun jumlah item angket penelitian mengenai peranan sebaya adalah sebanyak 30 item. Sedangkan angket berkenaan dengan perilaku mencontek jumlahnya 30 item. Pengolahan datanya menggunakan teknik Product Moment. Hasil penelitian  menunjukkan bahwa hubungan antara variabel peran sosial teman sebaya dengan perilaku mencontek sebesar -0,260 pada signifikansi 0,000. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa hubungan antara variabel peran sosial teman sebaya dengan  perilaku mencontek sebesar -0,260 pada signifikansi 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan  kedua  variabel bersifat negatif. Artinya, jika variabel peran sosial teman sebaya meningkat, maka perilaku mencontek menurun.
PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KONSELING ISLAM Khairuddin khairuddin
Attaqwa: Jurnal Ilmu Pendidikan Islam Vol. 18 No. 1 (2022): Maret
Publisher : Prodi Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Daruttaqwa Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bimbingan dan konseling islam di sekolah dalam membangun keseimbangan antara emosi, intelektual, spiritual dan sikap kepribadian para peserta didik. Kegiatan pembelajaran merupakan proses perubahan dalam perilaku sebagai interaksi antara dirinya dan lingkungannya. Keseluruhan proses pendidikan di sekolah, pembelajaran merupakan aktifitas yang paling utama. Pemahaman guru terhadap pengertian pembelajaran akan mempengaruhi cara guru mengajar, oleh karena itu konselor mempunyai peranan yang besar dalam proses pendidikan di sekolah. Kehidupan siswa yang senantiasa belajar banyak melalui lingkungan baik di rumah ataupun di sekolah. Agar siswa menjadi pribadi yang humanis karena belajar adalah proses humanisasi untuk mengalahkan dehumanisasi. Namun dalam proses pembelajarannya, siswa adalah pribadi yang unik. Berbeda menerima maupun mengejawantahkan dalam setiap pembelajarannya ataupun pada setiap individunya. Dengan adanya perbedaan, maka dalam mendidik, mengajar dan menangani tiap anak didik tentu disesuaikan dengan perbedaan perkembangan, sifat dan karakter anak didik. Perbedaan setiap individu hendaknya menjadi pemahaman orang tua, guru atau siapapun yang berkenaan dengan pendidikan. Karena dengan pemahaman ini diharapkan pendidikan dan pengajaran yang diberikan selaras dengan potensi anak. Sehingga anak dapat mengaktulisasikan potensinya secara optimal. Proses belajar yang dilalui siswa seringkali menemui kendala di sekolah atau di rumah.
PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KONSELING ISLAM Khairuddin khairuddin
Attaqwa: Jurnal Ilmu Pendidikan Islam Vol. 18 No. 1 (2022): Maret
Publisher : Prodi Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Daruttaqwa Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bimbingan dan konseling islam di sekolah dalam membangun keseimbangan antara emosi, intelektual, spiritual dan sikap kepribadian para peserta didik. Kegiatan pembelajaran merupakan proses perubahan dalam perilaku sebagai interaksi antara dirinya dan lingkungannya. Keseluruhan proses pendidikan di sekolah, pembelajaran merupakan aktifitas yang paling utama. Pemahaman guru terhadap pengertian pembelajaran akan mempengaruhi cara guru mengajar, oleh karena itu konselor mempunyai peranan yang besar dalam proses pendidikan di sekolah. Kehidupan siswa yang senantiasa belajar banyak melalui lingkungan baik di rumah ataupun di sekolah. Agar siswa menjadi pribadi yang humanis karena belajar adalah proses humanisasi untuk mengalahkan dehumanisasi. Namun dalam proses pembelajarannya, siswa adalah pribadi yang unik. Berbeda menerima maupun mengejawantahkan dalam setiap pembelajarannya ataupun pada setiap individunya. Dengan adanya perbedaan, maka dalam mendidik, mengajar dan menangani tiap anak didik tentu disesuaikan dengan perbedaan perkembangan, sifat dan karakter anak didik. Perbedaan setiap individu hendaknya menjadi pemahaman orang tua, guru atau siapapun yang berkenaan dengan pendidikan. Karena dengan pemahaman ini diharapkan pendidikan dan pengajaran yang diberikan selaras dengan potensi anak. Sehingga anak dapat mengaktulisasikan potensinya secara optimal. Proses belajar yang dilalui siswa seringkali menemui kendala di sekolah atau di rumah.