Siswo Harsono
Faculty Of Humanities, Diponegoro University

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENERJEMAHAN LIRIK LAGU UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS Siswo Harsono
Harmoni: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Departemen Linguistik, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (738.951 KB) | DOI: 10.14710/hm.4.1.1-6

Abstract

AbstrakLagu dapat digunakan sebagi media belajar bahasa Inggris yang menyenangkan. Salah satu cara bahasa Inggris melalui media lagu adalah belajar menerjemahkan lirik lagu tersebut. Di satu sisi, belajar menerjemahkan lirik lagu terkait dengan belajar bahasa Jawa, Indonesia, dan Inggris, yang terkait dengan peningkatan keterampilan bahasa Inggris para siswa SMA 9 Semarang; di sisi lain, cara ini juga berguna untuk mempromosikan pariwisata budaya lokal dalam ranah nasional dan internasional. Cara seperti ini dapat digunakan untuk mengembangkan pariwisata budaya di Semarang. Dengan demikian belajar menerjemahkan lagu-lagu daerah ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris berguna untuk meningkatkan kunjungan-kunjungan wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara. Kata kunci: Terjemahan tribahasa, singabilitas, Gado-Gado Semarang AbstractThe song can be used as a fun medium for learning English. One way of English through song media is learning to translate the lyrics of the song. On the one hand, learning to translate song lyrics is related to learning Javanese, Indonesian and English, which is related to improving the English language skills of Semarang 9 High School students; on the other hand, this method is also useful for promoting local cultural tourism in the national and international spheres. This method can be used to develop cultural tourism in Semarang. Thus learning to translate folk songs into Indonesian and English is useful for increasing the visits of domestic and foreign tourists. Keywords: Trilingual translation, singability, Gado-Gado Semarang
PELATIHAN PEMBUATAN LEAFLET BAHASA INGGRIS UNTUK PROMOSI PARIWISATA Siswo Harsono
Harmoni: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Departemen Linguistik, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (832.029 KB) | DOI: 10.14710/hm.3.2.6-10

Abstract

AbstrakLeaflet merupakan salah satu media promosi dalam bidang pariwisata. Pembuatan leaflet berbahasa Inggris untuk mempromosikan pariwisata perlu dilakukan agar kunjungan wisatawan mancanegara menuju objek-objek pariwisata yang dipomosikan meningkat. Tujuan kegiatan pelatihan ini adalah untuk membekali kemampuan pembuatan leaflet berbahasa Inggris bagi para peserta dari SMA Negeri 9 Semarang untuk mempromosikan pariwisata di Kabupaten Semarang. Dengan demikian pembuatan leaflet dalam bahasa Inggris ini berkaitan dengan wisata alam, terutama wisata air terjun di Kabupaten Semarang. Sebagai pokok bahasan, pelatihan ini menggunakan tiga objek wisata air terjun, yaitu Curug Semirang, Curug Tujuh Bidadari, dan Curug Lawe. Setelah dibuat teks deskriptifnya dalam bahasa Inggris, kemudian dilakukan pembuatan leaflet dengan menggunakan program Canva. Katakunci: Leaflet bahasa Inggris, promosi wisata, wisata air terjun.  AbstractLeaflets are one of the promotional media in the field of tourism. The making of an English-language leaflet to promote tourism needs to be done so that foreign tourist visits to tourism objects that are promoted are increased. The purpose of this training activity is to equip the ability to produce English-language leaflets for participants from SMA Negeri 9 Semarang to promote tourism in Semarang Regency. As a subject, this training uses three waterfall attractions, namely Semirang waterfall, Seven angels waterfall, and Lawe Waterfall. After the descriptive text was made in English, leaflets were then made using the Canva program. Keywords: English leaflets, tourism promotion, waterfall tourism.
PEMBELAJARAN PENERJEMAHAN FOLKLOR UNTUK PENGEMBANGAN PARIWISATA DI SMK NEGERI 6 SEMARANG Siswo Harsono
Harmoni: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Departemen Linguistik, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.297 KB) | DOI: 10.14710/hm.1.1.1-6

Abstract

ABSTRAK Artikel ini berkenaan dengan penerjemahan folklor untuk pengembangan pariwisata di SMK Negeri 6 Semarang. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengkaji peran penerjemahan dalam pariwisata yang diterapan untuk para siswa SMK. Teori yang diterapkan adalah teori folklor dan teori penerjemahan. Metode yang diterapkan adalam metode penerjemahan tribahasa. Temuan yang diperoleh antara lain bahwa semua peserta bisa berbahasa Jawa, Indonesia, dan Inggris, sehingga dapat mempraktikkan penerjemahan folklore tribahasa dari bahasa Jawa kedalam bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris. Dapat disimpulkan bahwa penerjemahan folklor tribahasa cukup efektif diterapkan dalam pengembangan pariwisata terutama bagi masyarakat yang bahasa ibunya bahasa Jawa. Dengan demikian, folklor bahasa Jawa yang diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia dapat meningkatkan kunjungan wisatawan domestik, dan yang diterjemahkan kedalam bahasa Inggris dapat meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara.Kata kunci:  folklor; penerjemahan tribahasa, pengembangan pariwisatai. ABSTRACT This article deals with the translation of folklore for the development of tourism at Semarang State Vocational High School 6. The purpose of this article is to examine the role of translation in tourism applied to vocational students. The theory applied is folklore theory and translation theory. The method applied is the method of translating tribahasa. The findings obtained include that all participants could speak Javanese, Indonesian and English, so that they could practice translating tribahasa folklore from Javanese into Indonesian and English. It can be concluded that the translation of tribahasa folklore is quite effective in the development of tourism, especially for people whose native language is Javanese. Thus, Javanese folklore translated into Indonesian can increase domestic tourist visits, and translated into English can increase foreign tourist visits.Keywords: folklore; trilingual translation, tourism development.
PEMBELAJARAN PENERJEMAHAN MELALUI FOLKLOR UNTUK PENGEMBANGAN PARIWISATA Siswo Harsono
Harmoni: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Departemen Linguistik, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/hm.2.1.%p

Abstract

ABSTRAK Pembelajaran penerjemahan melalui folklor penting untuk mengembangkan pariwisata setempat. Penelitian terapan ini dilakukan untuk mempelajari penerjemahan folklor Semarang untuk pengembangan pariwisata Semarang. Penelitian ini menggunakan metode belajar-mengajar dan menerjemahkan. Metode belajar-mengajar diterapkan untuk membuat desain pengajaran; dan metode penerjemahan diterapkan untuk membuat desain material. Subyek penelitian ini adalah siswa SMK Jayawisata, Semarang. Menerjemahkan folklor  Semarang ke dalam bahasa Inggris sangat penting untuk diterapkan dalam pembelajaran penerjemahan bagi para siswa untuk mengembangkan pariwisata Semarang. Pembelajaran penerjemahan melalui folklor juga sangat penting bagi para siswa untuk mengetahui warna lokal dari wisata folklor. Kata kunci: folklor, pembelajaran, penerjemahan, pengembangan pariwisata  AbstractLearning translation through folklore is important to develop local tourism. This applied research is done to learn the translation of Semarang folklore to develop Semarang tourism. This research uses teaching-learning and translating methods. Teaching-learning method is applied to make a course design; and translating method is applied to make a material design. The subjects of this research are the students of SMK Jayawisata, Semarang. Translating Semarang folklore into English is significant to apply in teaching-learning of translation for the students to develop Semarang tourism. Teaching-learning of translation through folklore is also significant for the students to know the local color of folklore tourism. Keywords: Folklore, teaching-learning, translation, tourism development
MANFAAT PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS BERBASIS FOLKLOR UNTUK PENGEMBANGAN PARIWISATA Siswo Harsono
Harmoni: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Departemen Linguistik, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (539.616 KB) | DOI: 10.14710/hm.2.2.%p

Abstract

ABSTRAK Pembelajaran bahasa Inggris dapat dilakukan dengan berbasis folklor. Pembelajaran bahasa Inggris berbasis folklor dapat digunakan untuk pengembangan pariwisata setempat. Hal ini telah dilakukan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat pada bulan Oktober-November 2018, yaitu kepada para siswa SMA Mardisiswa Semarang dengan menggunakan folklor Pekalongan. Kegiatan tersebut meliputi pembelajaran writing dan writing berbasis folklore Pekalongan. Manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan pembelajaran tesebut adalah peningkatan kompetensi menulis dan berbicara dalam bahasa Inggris serta pemahaman terhadap folklor Pekalongan. Di samping itu, kegiatan tersebut bermanfaat untuk pengembangan pariwisata setempat di Pekalongan.Kata kunci: Pembelajaran bahasa Inggris, folklor Pekalongan, pengembangan pariwisata. ABSTRACT Learning English can be done in various ways, including folklore based. Folklore-based English learning can be used for local tourism development. This has been done in community service activities in October-November 2018, namely to students of Mardisiswa Semarang High School using Pekalongan folklore. These activities include Pekalongan folklore learning writing and speaking. The benefits that can be obtained from these learning activities are improving writing and speaking competences in English as well as understanding Pekalongan folklore. In addition, these activities are beneficial for the development of local tourism in Pekalongan.Keywords: English Learning, Pekalongan folklore, tourism development.
PEMBUATAN BUKLET TRIBAHASA UNTUK PROMOSI PARIWISATA DI DESA WISATA KANDRI Siswo Harsono; Atrinawati Atrinawati
Harmoni: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Departemen Linguistik, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.324 KB) | DOI: 10.14710/hm.1.1.%p

Abstract

ABSTRAK Buklet tribahasa penting dibuat untuk media promosi pariwisata Desa Wisata Kandri di Semarang. Tiga bahasa yang dipilih untuk buklet tersebut adalah bahasa Jawa, bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris. Bahasa Jawa dipilih karena ia merupakan bahasa asli masyarakat Kandri; bahasa Indonesia dipilih karena ia merupakan bahasa resmi nasional bangsa Indonesia; dan bahasa Inggris dipilih karena ia merupakan bahasa internasional. Penerapan tersebut berdasarkan teori penerjemahan tiga bahasa dari bahasa Jawa ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sebagai bahasa-bahasa sasaran. Buklet tribahasa dapat dibaca oleh wisatawan setempat, wisatawan domestik, dan wisatawan mancanegara. Dengan demikian, buklet tribahasa tersebut dapat mempertahankan bahasa Jawa sebagai bahasa asli masyarakat Kandri, serta mengembangkan promosi pariwisata secara nasional dengan menggunakan bahasa Indonesia dan secara intenasional dengan menggunakan bahasa Inggris. Dapat disimpulkan bahwa buklet tiga bahasa sangat efektif untuk dijadikan salah satu media promosi pariwisata.Katakunci: Buklet tribahasa; penerjemahan tribahasa; media promosi pariwisata ABSTRACT Trilingual booklet is important to create as tourism promotion in Kandri tourism village in Semarang. Three languages chosen for the booklet are Javanese, Indonesian, and English. Javanese is chosen because it is the native language of Kandri people; Indonesian is chosen because it is an official language of Indonesian people; and English is chosen because it is an international language. This application based on the theory of trilingual translation from Javanese as source language into Indonesian and English as target languages, the trilingual booklet can be read by local, national, and international tourists. Trilingual booklet can maintain Javanese as the native language of Kandri people, and develop the tourism promotion nationally by using Indonesia and internationally by using English. It can be inferred that trilingual booklet is effective to be one of tourism promotion media.Keywords: Trilingual booklet; trilingual translation; tourism promotion media
Folklore Tourism in Jepara Siswo Harsono
Culturalistics: Journal of Cultural, Literary, and Linguistic Studies Vol 1, No 1 (2017): September 2017
Publisher : Culturalistics: Journal of Cultural, Literary, and Linguistic Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.957 KB)

Abstract

AbstractJepara folklore is potential to develop to be folklore tourism. This research aims at investigating Jepara folklore, particularly the legend of Teluk Awur, the legend of Bandengan,  Pesta Lomban (Lomban Festival) and Perang Obor (Torch War). The theories used in this research are folklore and tourism. This research uses library and field work methods. The legends and ritual ceremonies can be developed into a package of folklore tourism in Jepara. Both legends relate to ecotourism; and Both of the traditional ceremonies relate thanksgiving (selametan) and rejecting danger (tolak bala) done by the local communities. Jepara folklore is the base of folklore tourism in Jepara.Keywords: Jepara Folklore; Legend; Ritual tradition; Folklore tourism.
SOCIAL CRITICISM OF DANGDUT PANTURA Siswo Harsono
Culturalistics: Journal of Cultural, Literary, and Linguistic Studies Vol 3, No 2 (2019): Desember 2019
Publisher : Culturalistics: Journal of Cultural, Literary, and Linguistic Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (592.71 KB)

Abstract

This research concerns with social criticism of Dangdut Pantura. The purpose of this research is to investigate a social criticism represented in video music of Dangdut Pantura. The objects of this research are “Sindiran”, “Sindiran 2”, “Sindiran 3”, and “Sindiran 4” video clips. This research uses critical theory, and textual and contextual methods. All video clips represent social criticism on social life related to elite politic and lower culture. It can be concluded that Dangdut Pantura represents social criticism on sosial and political life in the society.Keywords: Dangdut Pantura, social criticism, elite society.
Netlore Tourism in Pekalongan Siswo Harsono
Culturalistics: Journal of Cultural, Literary, and Linguistic Studies Vol 2, No 3 (2018): September 2018
Publisher : Culturalistics: Journal of Cultural, Literary, and Linguistic Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.397 KB)

Abstract

AbstractNetlore and tourism have a significant relation. The purpose of this research is to investigate the relation between Pekalongan netlore and tourism. This research uses the theory of netlore and folklore tourism. The methods applied in this research are library research and fieldwork. Library research is focused on Pekalongan netlore; and fieldwork is focused on Pekalongan tourism. The findings are that Pekalongan folklore circulated in the internet are used as cultural comunication and tourism promotion. In can be concluded that netlore and tourism have a symbiotic relation in Pekalongan.Keywords: Netlore; folklore; tourism.