Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Gambaran Kualitas Pelayanan Antenatal Di Wilayah Kerja Puskesmas Sumber Sari Bantul Kota Metro Ezzy Gapmelezy
Jurnal Kesehatan Panca Bhakti Lampung Vol 5 No 2 (2017)
Publisher : LPPM Sikes Panca Bhakti Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (91.401 KB)

Abstract

Di negara miskin, sekitar 25-50% kematian wanita usia subur disebabkan hal berkaitan dengan kehamilan. Data diDinas Kesehatan Kota Metro pada tahun 2016 Cakupan kunjungan ibu hamil K4 tertinggi di Ganjar Agung danMulyojati yaitu (100%), terendah di Karang Rejo yaitu (97,6%), dan Sumber Sari Bantul berada di urutan ke tujuhyaitu (99,1%). Tujuan dari penelitian ini untukmengetahui gambaran kualitas pelayanan antenatal di wilayah kerjaPuskesmas Sumbersari Bantul Kota Metro Tahun 2016. Metode penelitian yaitu Deskriptif. Populasi pada penelitianini adalah ibu hamil diwilayah kerja Puskesmas Sumbersari Bantul Kota Metro Tahun 2016 dan sampel berjumlah180 ibu hamil. Cara ukur yang digunakan buku KIA, alat ukur berupa lembar checklist kemudian dianalisa secaraunivariat dengan distribusi frekuensi. Hasil didapatkan bahwa kunjungan antenatal K4 sesuai standar 121 ibu(67,22%), penimbangan berat badan sebanyak 180 ibu (100%) pengukuran tinggi badan sebanyak 148 ibu (82,22%),pengukuran tekanan darah sebanyak 180 ibu (100%), Pengukuran LiILA sebanyak 159 ibu (88,33%), PengukuranTFU sebanyak180 ibu (100%), skrining TT sebanyak 119 ibu (66,11%), Pemberian tablet Fe diberikan 90 tabletsebanyak 101 ibu (56,11%), pemeriksaan presentasi janin sebanyak 180 ibu (100%), pemeriksaan DJJ sebanyak 178ibu (98,89%), Pelaksanaan temu wicara sebanyak 180 ibu (100%), Pelayanan tes laboratorium rutin yang tidaklengkap sebanyak 143 ibu (79,44%), laboratorium khusus (HbsAg) tidak dilakukan sebanyak 115 ibu (63,89%)Tatalaksana kasus dengan kondisi tidak berisiko sebanyak 124 ibu (68,89%). Kesimpulan penelitian kualitaspelayanan antenatal diwilayah kerja Puskesmas Sumbersari Bantul kota Metro tahun 2016 menunjukkan bahwasebagian besar ibu hamil melakukan ANC sesuai standar, dilakukan penimbangan BB, pengukuran TB, LiLA, TFU,skrining TT, diberikan tablet Fe <90 tablet, dilakukan pemeriksaan leopold, DJJ, temu wicara, tes laboratorium rutintidak lengkap, HbsAg tidak dilakukan, tatalaksana kasus tidak beresiko. Sehingga disarankan untuk dapatmeningkatkan serta mempertahankan kualitas pelayanan antenatal, dengan mengerahkan ibu hamil untuk melakukankunjungan antenatal sesuai dengan standar minimal yaitu 4 kali selama kehamilan ditempat pelayanan kesehatan,serta mengerahkan petugas kesehatan terutama bidan dalam memberikan pelayanan sesuai dengan standar pelayananyang memenuhi komponen 10T pada setiap kunjungan ibu hamil.
GAMBARAN KUALITAS PELAYANAN ANTENATAL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMBER SARI BANTUL KOTA METRO TAHUN 2016 Ezzy Gapmelezy; admin admin
Jurnal Kesehatan Vol 3 No 2 (2018): Jurnal Kesehatan April 2018
Publisher : Akbid Wirabuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55919/jk.v3i2.27

Abstract

Di negara miskin, sekitar 25-50% kematian wanita usia subur disebabkan hal berkaitan dengankehamilan. Data di Dinas Kesehatan Kota Metro pada tahun 2016 Cakupan kunjungan ibu hamil K4tertinggi di Ganjar Agung dan Mulyojati yaitu (100%), terendah di Karang Rejo yaitu (97,6%), danSumber Sari Bantul berada di urutan ke tujuh yaitu (99,1%). Tujuan dari penelitian ini untukmengetahuigambaran kualitas pelayanan antenatal di wilayah kerja Puskesmas Sumbersari Bantul Kota Metro Tahun2016.Metode penelitian yaitu Deskriptif. Populasi pada penelitian ini adalah ibu hamil diwilayah kerjaPuskesmas Sumbersari Bantul Kota Metro Tahun 2016 dan sampel berjumlah 180 ibu hamil. Cara ukuryang digunakan buku KIA, alat ukur berupa lembar checklist kemudian dianalisa secara univariat dengandistribusi frekuensi.Hasil didapatkan bahwa kunjungan antenatal K4 sesuai standar 121 ibu (67,22%), penimbanganberat badan sebanyak 180 ibu (100%) pengukuran tinggi badan sebanyak 148 ibu (82,22%), pengukurantekanan darah sebanyak 180 ibu (100%), Pengukuran LiILA sebanyak 159 ibu (88,33%), PengukuranTFU sebanyak180 ibu (100%), skrining TT sebanyak 119 ibu (66,11%), Pemberian tablet Fe diberikan 90tablet sebanyak 101 ibu (56,11%), pemeriksaan presentasi janin sebanyak 180 ibu (100%), pemeriksaanDJJ sebanyak 178 ibu (98,89%), Pelaksanaan temu wicara sebanyak 180 ibu (100%), Pelayanan teslaboratorium rutin yang tidak lengkap sebanyak 143 ibu (79,44%), laboratorium khusus (HbsAg) tidakdilakukan sebanyak 115 ibu (63,89%) Tatalaksana kasus dengan kondisi tidak berisiko sebanyak 124 ibu(68,89%).Kesimpulan penelitian kualitas pelayanan antenatal diwilayah kerja Puskesmas Sumbersari Bantulkota Metro tahun 2016 menunjukkan bahwa sebagian besar ibu hamil melakukan ANC sesuai standar,dilakukan penimbangan BB, pengukuran TB, LiLA, TFU, skrining TT, diberikan tablet Fe <90 tablet,dilakukan pemeriksaan leopold, DJJ, temu wicara, tes laboratorium rutin tidak lengkap, HbsAg tidakdilakukan, tatalaksana kasus tidak beresiko. Sehingga disarankan untuk dapat meningkatkan sertamempertahankan kualitas pelayanan antenatal, dengan mengerahkan ibu hamil untuk melakukankunjungan antenatal sesuai dengan standar minimal yaitu 4 kali selama kehamilan ditempat pelayanankesehatan, serta mengerahkan petugas kesehatan terutama bidan dalam memberikan pelayanan sesuaidengan standar pelayanan yang memenuhi komponen 10T pada setiap kunjungan ibu hamil
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ATONIA UTERI DI RSUD Dr. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2018 admin admin; Ria Muji Rahayu; Ezzy Gapmelezy
Jurnal Kesehatan Vol 5 No 3 (2019): Jurnal Kesehatan April 2019
Publisher : Akbid Wirabuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55919/jk.v5i3.43

Abstract

Atonia uteri adalah keadaan lemahnya tonus/ kontraksi rahim yang menyebabkanuterus tidak mampu menutup perdarahan terbuka dari tempat implantasi plasenta setelah bayidan plasenta lahir. Berdasarkan data yang diperoleh di RSUD Dr. H Abdul Moeloekdidapatkan kejadian atonia uteri dari tahun ke tahun angka kejadiannya fluktuatif yaitu padatahun 2014 terdapat 37 (2,41%) kasus dari 1.530 persalinan, meningkat menjadi 56 (3,9%)kasus tahun 2015 dari 1.435 persalinan dan menurun menjadi 39 (2,78%) kasus pada tahun2018 dari 1.401 persalinan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yangberhubungan dengan kejadian atonia uteri di RSUD Dr. H Abdul Moeloek Provinsi LampungTahun 2018. Metode penelitian yaitu metode Analitik dengan pendekatan case control. Populasipada penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin di RSUD Dr. H Abdul Moeloek ProvinsiLampung Tahun 2018, dan berdasarkan hasil perhitungan sampel minimal sebanyak 38 ibuyang mengalami atonia uteri sebagai sampel kasus dan sampel kontrol dengan perbandingan1:1, berarti jumlah total sampel 76 ibu bersalin. Cara ukur yang digunakan dokumentasirekam medik, alat ukur berupa lembar checklist dengan teknik pengambilan sampel simplerandom sampling kemudian dianalisa secara univariat dengan distribusi frekuensi dan bivariatdengan uji chi square. Hasil analisis univariat pada kelompok kasus menunjukkan paritas resiko tinggi 61%,kehamilan gemeli 11% dan induksi persalinan 16%, pada kelompok kontrol menunjukkanparitas resiko tinggi 45%, kehamilan gemeli 8% dan induksi persalinan 26%. Hasil uji chisquare dengan kejadian atonia uteri diperoleh paritas p value=0,251, kehamilan gemeli pvalue=1,000 dan induksi persalinan dengan p value=0,399. Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara paritas,kehamilan gemeli dan induksi persalinan dengan kejadian atonia uteri sehingga disarankanuntuk ibu hamil melakukan ANC secara rutin untuk mendeteksi bahaya dan komplikasiselama kehamilan dan persalinannya.
GAMBARAN KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENYEBAB IBU HAMIL YANG MENGALAMI HEPATITIS B DI WILAYAH PUSKESMAS SE-KOTA METRO PERIODE OKTOBER 2016- JUNI 2017 Ezzy Gapmelezy; admin admin
Jurnal Kesehatan Vol 8 No 4 (2020): Jurnal Kesehatan September 2020
Publisher : Akbid Wirabuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55919/jk.v8i4.68

Abstract

Penyakit hepatitis merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang,termasuk di Indonesia(Kementerian Kesehatan RI, 2012:1). Berdasarkan data yang diperolehkejadian Hepatitis di wilayah Puskesmas se-Kota Metro pada tahun 2016-2017 didapatkanangka dengan jumlah 27 kasus (2,04 %) dari 1323 total ibu hamil yang diperiksa HbsAg.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran karakteristik dan faktor penyebab ibuhamil yang mengalami hepatitis B di Wilayah Puskesmas se-Kota Metro periode oktober2016-juli 2017. Jenis penelitian ini deskriptif. Populasi seluruh ibu hamil yang mengalami hepatitis Byaitu sebanyak 27 responden, tehnik pengambilan sampel adalah total sampling, denganmenggunakan alat ukur rekam medik, pengumpulan data menggunakan lembar cheklist dan dianalisis secara univariat dengan distribusi frekuensi. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa ibu hamil yang mengalami hepatitisperiode Oktober 2016-Juli 2017 adalah sebanyak 27 responden sebagian besar usia 25th-34thsebanyak 19 orang (70,4%), paritas multigravida 22 orang (81,5%), pendidikan menengah 21orang (77,8), anggota keluarga tidak ada riwayat hepatitis 22 orang (81,5%),tidak pernahtransfusi darah26 orang (92,6 %),dan pekerjaan non medis 27 orang (100%). Kesimpulan dari hasil penelitian ibu hamil yang mengalami hepatitis B periode Oktober2016- Juli 2017, yakni usia 25-24 tahun, paritas multigravida, pendidikan menengah, anggota keluarga tidak hepatitis, tidak pernah transfusi darah, pekerjaan tidak beresiko.Sehingga disarankan sebaiknya ibu hamil untuk melakukan pencegahan dengan melakukanskrining HbsAg.