Kakang Harudin
SMPIT Ishlahul Ummah Boarding School Tasikmalaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENGGUNAAN METODE CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL) TIPE EMOTIONAL QUOTIENT (EQ) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN INTERAKSI SOSIAL DI KELAS SMPIT ISHLAHUL UMMAH BOARDING SCHOOL TASIKMALAYA Kakang Harudin
Wahana Pendidikan Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.454 KB) | DOI: 10.25157/wa.v4i2.747

Abstract

Terjebaknya siswa pada teknik menghapal pada pembelajaran IPS karena penggunaan metode ceramah tanpa memaknai materinya, menyebabkan siswa merasa materi IPS terlalu banyak sehingga siswa malas untuk mempelajarinya. Agar siswa tidak terjebak pada teknik menghapal maka dalam proses pembelajaran siswa harus didorong untuk mampu memaknai materi dengan cara menghubungkan muatan akademis dengan konteks keseharian mereka. Sedangkan untuk menumbuhkan kesadaran siswa akan pentingnya belajar maka diperlukan sebuah metode yang mampu menyadarkan siswa bahwa hidup ini hanya sementara sehingga harus diisi dengan sebaik-baiknya.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan metode CTL tipe EQ dalam meningkatkan hasil belajar pada pembelajaran IPS khususnya pada materi Interaksi Sosial di kelas VII B Smpit Ishlahul Ummah Tasikmalaya. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan melakukan 3 siklus tindakan. Dalam mengumpulkan datanya dilakukan dengan cara pengamatan, Tes Formatif dan Tes Sub Sumatif, Angket dan wawancara.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan penguasaan materi terlihat adanya peningkatan daya serap kelas/ketuntasan belajar kelas bila dibandingkan dengan pra tindakan, bahkan terlihat adanya peningkatan dari setiap siklus tindakan yang dilakukan. Pada pra tindakan, ketuntasan belajar kelasnya rata-rata hanya 30% sedangkan pada tes formatif yang dilakukan pada siklus I rata-rata yaitu 67,07%, siklus II rata-rata 76,85% dan tes sub sumatif mencapai 80,49%. Bedasarkan  hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa, menunjukkan bahwa pembelajaran dapat dikatakan aktif karena skor rata-ratanya di atas 3 yaitu pada siklus I skor rata-ratanya adalah 3,75 dan rata-rata 4,2 pada siklus II. Bedasarkan hasil pengolahan angket menunjukkan bahwa pada umumnya sikap dan minat siswa positif terhadap penggunaan metode ini yaitu 32,44% menyatakan sangat setuju dan 64,63% menyatakan setuju. Selain itu, dari hasil wawancara terlihat bahwa siswa merasa suka terhadap penggunaan metode ini karena mampu mendorong siswa untuk menyadari kewajiban mereka sebagai siswa yaitu belajar dengan sungguh-sungguh dan materi IPS menjadi mudah dimaknai sehingga materinya menjadi menarik dimata siswa.