Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

PERBANDINGAN CHLORHEXIDINE DIGLUCONATE 2% DENGAN ASAM POLIAKRILAT 10% TERHADAP KEBOCORAN TEPI SEMEN IONOMER KACA MODIFIKASI RESIN Putri, Azizah Hapsari; Widyastuti, Noor Hafida
JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi) Vol 1. No 2. 2017
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 Kebocoran tepi merupakan salah satu masalah yang dapat mempercepat kerusakan restorasi secara klinis. Penggunaan bahan pembersih kavitas merupakan salah satu usaha untuk mencegah kebocoran tepi. Chlorhexidine digluconate 2% dan asam poliakrilat 10% merupakan bahan pembersih kavitas yang dapat digunakan untuk membersihkan kavitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan chlorhexidine digluconate 2% dengan asam poliakrilat 10% terhadap kebocoran tepi semen ionomer kaca modifikasi resin.Jenis penelitian yang digunakan adalah true experimental laboratoris dengan metode penelitian posttest only group design. 32 gigi premolar rahang atas dipreparasi kavitas kelas V dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok I aplikasi chlorhexidine digluconate 2%, dan aplikasi kelompok II asam poliakrilat 10%, kemudian ditumpat dengan semen ionomer kaca modifikasi resin dan disinar dengan light curing. Sampel di rendam dalam saliva buatan selama 24 jam dengan suhu 37oC didalam inkubator kemudian di thermocycling lalu direndam dalam larutan methylene blue 2% kemudian disentrifugasi. Gigi dibelah menjadi dua kemudian diamati kebocoran tepi menggunakan stereomikroskop pembesaran 12x.Analisis data dilakukan dengan uji Mann-Whitney untuk membandingkan peringkat antarkelompok. Hasil uji didapatkan nilai signifikansi 0,025 (a<0,05). Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa aplikasi asam polakrilat 10% pada restorasi semen ionomer kaca modifikasi resin mempunyai kecenderungan kebocoran tepi yang lebih kecil bila dibandingkan menggunakan chlorhexidine digluconate 2%.
PENGARUH AIR PERASAN JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia S.) SEBAGAI CAVITY CLEANSER TERHADAP KEKUATAN TARIK BAHAN ADHESIF SELF ETCH RESTORASI RESIN KOMPOSIT rini, desnia sinta; Widyastuti, Noor Hafida
JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi) Vol 1. No 2. 2017
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bahan restorasi resin komposit tidak dapat berikatan langsung dengan struktur gigi sehingga diperlukan suatu bahan adhesif yaitu sistem adhesif self etch. Kekuatan ikatan adhesif antara permukaan gigi dan bahan restorasi dapat dipengaruhi oleh kebersihan smear layer yang dapat dibersihkan menggunakan cavity cleanser. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui adanya pengaruh air perasan jeruk nipis (Citrus aurantifolia S.) sebagai cavity cleanser terhadap kekuatan tarik bahan adhesif self etch restorasi resin komposit.Penelitian yang telah dilakukan merupakan penelitian true eksperimental laboratorium menggunakan post test only control group design. Penelitian dilakukan dengan menggunakan alat Universal Testing Machine mengukur besarnya gaya yang dibutuhkan untuk melepaskan pelekatan antara dua bahan. Kelompok perlakuan terdiri dari kontrol negatif, kontrol positif, air perasan jeruk nipis sebagai cavity cleanser yang diaplikasikan setelah prosedur preparasi kavitas dilanjutkan penggunaan bahan adhesif self etch dan tumpatan resin komposit GV Black kelas V dengan penonjolan konvergen. Tahap selanjutnya disimpan dalam inkubator selama 24 jam dan dilanjutkan thermocycling sebelum dilakukan uji kekuatan tarik. Hasil data kemudian dianalisis menggunakan uji One Way Anova.Kesimpulan hasil penelitian berdasarkan uji Oneway ANOVA menunjukkan nilai p=0,00 (p<0,05) yang berarti bahwa air perasan jeruk nipis (Citrus aurantifolia S.)  memiliki pengaruh meningkatkan kekuatan tarik bahan adhesif self etch restorasi resin komposit.
PERBEDAAN PERUBAHAN WARNA ANTARA RESIN KOMPOSIT KONVENSIONAL, HIBRID, DAN NANOFIL SETELAH DIRENDAM DALAM OBAT KUMUR CHLORHEXIDINE GLUCONATE 0,2% Widyastuti, Noor Hafida; Hermanegara, Nabila Amalia
JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi) Vol 1. No 1. 2017
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1001.056 KB)

Abstract

Latar Belakang : Resin komposit merupakan salah satu bahan restorasi yang sering digunakan dalam kedokteran gigi yang mampu menghasilkan warna bahan tumpatan sesuai dengan warna gigi asli. Resin komposit mempunyai sifat yaitu mudah menyerap cairan sehingga dapat menyebabkan terjadinya perubahan warna pada resin komposit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perubahan warna pada resin komposit setelah direndam dalam obat kumur chlorhexidine gluconate 0,2%. Penelitian ini menggunakan 27 sampel cetakan resin komposit yang berbentuk diskus dengan diameter 15 mm dan tebal 2 mm. Sampel dibagi dalam 3 kelompok variabel. Kelompok I resin komposit konvensional, kelompok II resin komposit hibrid, dan kelompok III resin komposit nanofil. Seluruh sampel direndam dalam 20 ml obat kumur chlorhexidine gluconate 0,2%dan diinkubasi dengan suhu 370C selama 24 jam. Sampel dilakukan pengukuran perubahan warna dengan menggunakan alat chromameter dan dihitung berdasarkan metode CIE L*a*b*. Data hasil penelitian yang diperoleh dianalisis menggunakan uji anova satu jalur dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan perubahan warna yang signifikan antara kelompok resin komposit konvensional, hibrid, dan nanofil yaitu p=0,000 (p<0,05) meskipun perbedaannya tidak dapat dilihat secara visual. Kesimpulan dari penelitian ini adalah resin komposit nanofil paling tahan terhadap perubahan warna dibandingkan resin komposit konvensional dan hibrid.
PENGARUH DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN STEVIA (Stevia rebaudiana Bertoni) PADA KONSENTRASI 5%,10%,20%,40% dan 80% TERHADAP Streptococcus mutans (In Vitro) Putri, Andryana Vera Anindya Astri; Widyastuti, Noor Hafida; Megawati, Vera
JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi) Vol 1. No 1. 2017
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (901.095 KB)

Abstract

Daun stevia (SteviarebaudianaBertoni) merupakan semakliarkeluarga dariAsteraceae, yangmemiliki unsur utama yaitustevioside yangtingkat kemanisannya300 kalidari sukrosa dan tidakmenyebabkan karies.Daun stevia (Stevia rebaudiana Bertoni) mempunyai kandungan zat aktifseperti alkaloid, flavonoid dan tannin yang memiliki aktivitas antiplak dan antibakteri. Tujuanpenelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh daya antibakteri ekstrak daun stevia konsentrasi5%, 10%, 20%, 40% dan 80% terhadap Streptococcus mutans. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan penelitian post test onlycontrolled group design. Penelitian ini menggunakan metode difusi uji antibakteri secara Kirby -Bauer dengan enam perlakuan terdiri dari kontrol negatif (aquadest steril), ekstrak daun steviakonsentrasi 5%, 10%, 20%, 40% dan 80%. Cakram disk yang telah diberi bahan uji diletakkan padamedia Mueller Hinton yang berisi bakteri Streptococcus mutans, di inkubasi selama 18-24 jam padasuhu 370C. Zona hambat yang terbentuk di ukur menggunakan sliding caliper.Data yang diperolehdianalisis dengan menggunakan uji one way ANOVA dan LSD. Hasil analisis dengan menggunakan ujiANOVAmenunjukkan adanya perbedaan bermakna antarkelompok.Hasil analisis uji LSDmenunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antara tiap-tiapkelompok.Simpulan penelitian ini adalah ekstrak daun stevia dapat menghambat pertumbuhanbakteri Streptococcus mutans (in vitro).
PENGARUH LAMA PEMOLESAN TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN RESIN KOMPOSIT NANOFIL Widyastuti, Noor Hafida; Nisa, Rahmania Zahrotun
JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi) Vol 3, No 1 (2020): Vol 3. No 1. 2020
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.327 KB)

Abstract

Kekasaran permukaan restorasi resin komposit nanofiller didapatkan melalui hasil akhir pemolesan. Metode pemolesan beragam bentuknya, salah satunya menggunakan pasta poles. Tidak hanya metode pemolesan sebagai faktor penentu kekasaran permukaan, tetapi lama pemolesan berperan penting. Lama pemolesan dapat mempengaruhi daya tahan suatu restorasi gigi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh lama pemolesan dengan pasta poles terhadap penurunan kekasaran permukaan restorasi resin komposit nanofiller. Metode penelitian ini menggunakan penelitian eksperimental laboratories dengan pretest-posttest group dengan 27 spesimen resin komposit nanofiller. Spesimen dibuat cetakan silindris berdiameter 10 mm dan tinggi 2 mm. Sampel direndam aquades selama 24 jam, diinkubasi 37°C, dan dilakukan uji kekasaran permukaan awal. Pengujian menggunakan Surface Roughness Tester. Sampel dipoles sesuai kelompok durasi pemolesan 30, 60, dan 90 detik. Sampel direndam dan diinkubator kembali dan diuji kekasaran permukaan akhir. Hasil penelitian memperlihatkan perbedaan signifikan atau bermakna yaitu p = 0,000 (p 0,05) pada uji One Ways Anova dan uji Post Hoc LSD. Hasil perbedaan rata-rata pada kelompok pemolesan 90 detik terhadap 30 detik menunjukkan nilai tertinggi. Kesimpulan penelitian ini adalah lama pemolesan dengan pasta poles dapat menurunkan kekasaran permukaan restorasi resin komposit nanofiller.
PERBANDINGAN APLIKASI CHLORHEXIDINE 2% DAN ASAM POLIAKRILAT 10% TERHADAP KEKUATAN TARIK BAHAN ADHESIVE SELF ETCH RESTORASI RESIN KOMPOSIT Kartika, Anindita Diptya; Widyastuti, Noor Hafida
JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi) Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Resin komposit merupakan bahan restorasi adhesif yang dapat berikatan dengan jaringan keras gigi melalui sistem bonding. Prosedur preparasi menghasilkan smear layer yang terdiri dari bakteri, hidroksiapatit dan kolagen yang terdenaturasi. Smear layer dapat menghalangi proses terjadinya perlekatan yang sempurna bahan adhesive terhadap struktur gigi. Chlorhexidine dan asam poliakrilat 10% merupakan molekul kation yang biasanya digunakan sebagai bahan cavity cleanser dan dapat menghapuskan smear layer. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan aplikasi chlorhexidine 2% dan asam poliakrilat 10% terhadap kekuatan tarik bahan adhesive self etch restorasi resin komposit. Penelitian ini menggunakan sampel 32 gigi premolar permanen. Sampel dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama diaplikasikan resin komposit dengan chlorhexidine 2% sebagai cavity cleanser, kelompok kedua diaplikasikan resin komposit dengan asam poliakrilat 10% sebagai cavity cleanser. Sampel direndam dalam saliva buatan selama 24 jam dan diinkubasi pada suhu 37°C. Sampel kemudian dilakukan thermocycling dengan suhu 60° C dan 4°C selama 1 menit setiap suhu, diulang 25 kali. Kekuatan tarik resin komposit diukur menggunakan Universal Testing Machine. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan uji Independent t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa antara kedua kelompok penelitian tersebut terdapat perbedaan nilai kekuatan tarik yang signifikan yakni p=0,000 (P 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa aplikasi asam poliakrilat 10% sebagai cavity cleanser memiliki kekuatan tarik yang lebih tinggi dibandingkan dengan aplikasi chlorhexidine.
PERBANDINGAN CHLORHEXIDINE DIGLUCONATE 2% DENGAN ASAM POLIAKRILAT 10% TERHADAP KEBOCORAN TEPI SEMEN IONOMER KACA MODIFIKASI RESIN Azizah Hapsari Putri; Noor Hafida Widyastuti
JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi) Vol 1. No 2. 2017
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 Kebocoran tepi merupakan salah satu masalah yang dapat mempercepat kerusakan restorasi secara klinis. Penggunaan bahan pembersih kavitas merupakan salah satu usaha untuk mencegah kebocoran tepi. Chlorhexidine digluconate 2% dan asam poliakrilat 10% merupakan bahan pembersih kavitas yang dapat digunakan untuk membersihkan kavitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan chlorhexidine digluconate 2% dengan asam poliakrilat 10% terhadap kebocoran tepi semen ionomer kaca modifikasi resin.Jenis penelitian yang digunakan adalah true experimental laboratoris dengan metode penelitian posttest only group design. 32 gigi premolar rahang atas dipreparasi kavitas kelas V dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok I aplikasi chlorhexidine digluconate 2%, dan aplikasi kelompok II asam poliakrilat 10%, kemudian ditumpat dengan semen ionomer kaca modifikasi resin dan disinar dengan light curing. Sampel di rendam dalam saliva buatan selama 24 jam dengan suhu 37oC didalam inkubator kemudian di thermocycling lalu direndam dalam larutan methylene blue 2% kemudian disentrifugasi. Gigi dibelah menjadi dua kemudian diamati kebocoran tepi menggunakan stereomikroskop pembesaran 12x.Analisis data dilakukan dengan uji Mann-Whitney untuk membandingkan peringkat antarkelompok. Hasil uji didapatkan nilai signifikansi 0,025 (a0,05). Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa aplikasi asam polakrilat 10% pada restorasi semen ionomer kaca modifikasi resin mempunyai kecenderungan kebocoran tepi yang lebih kecil bila dibandingkan menggunakan chlorhexidine digluconate 2%.
PENATALAKSANAAN GIGI INCISIVUS FRAKTUR MAHKOTA NEKROSIS PULPA Noor Hafida Widyastuti; yutika difa
JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi) Vol 4, No 1 (2021): Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fraktur gigi disertai dengan pulpa nekrosis membutuhkan perawatan saluran akar untuk menghilangkan iritan berupa bakteri dan membersihkan saluran akar gigi yang terinfeksi dari jaringan nekrotik. Perawatan saluran akar terdiri dari tiga tahap utama yaitu: preparasi biomekanis saluran akar atau pembersihan dan pembentukan, sterilisasi saluran akar dan obturasi saluran akar. Studi kasus ini melaporkan tentang perawatan saluran akar gigi nonvital pada pasien perempuan usia 15 tahun yang mengalami fraktur. Preparasi saluran akar dengan teknik step back dengan bahan medikamen saluran akar kalsium hidroksida digunakan pada kasus ini. Pengisian saluran akar menggunakan gutta percha dengan sealer endomethasone serta teknik kondensasi lateral telah dilakukan. Kontrol dilakukan 1 minggu kemudian dan didapatkan pemeriksaan subjektif pasien tidak merasakan sakit dan tidak ada keluhan lainnya. Pemeriksaan objektif didapatkan tumpatan sementara masih utuh, perkusi (-), dan palpasi (-). Keberhasilan perawatan ini dapat dilihat dari pemeriksaan subjektif pada kunjungan saat kontrol bahwa pasien menyatakan tidak ada keluhan dan pemeriksaan objektif tumpatan sementara masih utuh, perkusi, palpasi (-) dan tidak terdapat mobilitas pada gigi setelah dilakukan perawatan
PENGARUH DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN STEVIA (Stevia rebaudiana Bertoni) PADA KONSENTRASI 5%,10%,20%,40% dan 80% TERHADAP Streptococcus mutans (In Vitro) Andryana Vera Anindya Astri Putri; Noor Hafida Widyastuti; Vera Megawati
JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi) Vol 1. No 1. 2017
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daun stevia (SteviarebaudianaBertoni) merupakan semakliarkeluarga dariAsteraceae, yangmemiliki unsur utama yaitustevioside yangtingkat kemanisannya300 kalidari sukrosa dan tidakmenyebabkan karies.Daun stevia (Stevia rebaudiana Bertoni) mempunyai kandungan zat aktifseperti alkaloid, flavonoid dan tannin yang memiliki aktivitas antiplak dan antibakteri. Tujuanpenelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh daya antibakteri ekstrak daun stevia konsentrasi5%, 10%, 20%, 40% dan 80% terhadap Streptococcus mutans. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan penelitian post test onlycontrolled group design. Penelitian ini menggunakan metode difusi uji antibakteri secara Kirby -Bauer dengan enam perlakuan terdiri dari kontrol negatif (aquadest steril), ekstrak daun steviakonsentrasi 5%, 10%, 20%, 40% dan 80%. Cakram disk yang telah diberi bahan uji diletakkan padamedia Mueller Hinton yang berisi bakteri Streptococcus mutans, di inkubasi selama 18-24 jam padasuhu 370C. Zona hambat yang terbentuk di ukur menggunakan sliding caliper.Data yang diperolehdianalisis dengan menggunakan uji one way ANOVA dan LSD. Hasil analisis dengan menggunakan ujiANOVAmenunjukkan adanya perbedaan bermakna antarkelompok.Hasil analisis uji LSDmenunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antara tiap-tiapkelompok.Simpulan penelitian ini adalah ekstrak daun stevia dapat menghambat pertumbuhanbakteri Streptococcus mutans (in vitro).
PENGARUH AIR PERASAN JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia S.) SEBAGAI CAVITY CLEANSER TERHADAP KEKUATAN TARIK BAHAN ADHESIF SELF ETCH RESTORASI RESIN KOMPOSIT desnia sinta rini; Noor Hafida Widyastuti
JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi) Vol 1. No 2. 2017
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bahan restorasi resin komposit tidak dapat berikatan langsung dengan struktur gigi sehingga diperlukan suatu bahan adhesif yaitu sistem adhesif self etch. Kekuatan ikatan adhesif antara permukaan gigi dan bahan restorasi dapat dipengaruhi oleh kebersihan smear layer yang dapat dibersihkan menggunakan cavity cleanser. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui adanya pengaruh air perasan jeruk nipis (Citrus aurantifolia S.) sebagai cavity cleanser terhadap kekuatan tarik bahan adhesif self etch restorasi resin komposit.Penelitian yang telah dilakukan merupakan penelitian true eksperimental laboratorium menggunakan post test only control group design. Penelitian dilakukan dengan menggunakan alat Universal Testing Machine mengukur besarnya gaya yang dibutuhkan untuk melepaskan pelekatan antara dua bahan. Kelompok perlakuan terdiri dari kontrol negatif, kontrol positif, air perasan jeruk nipis sebagai cavity cleanser yang diaplikasikan setelah prosedur preparasi kavitas dilanjutkan penggunaan bahan adhesif self etch dan tumpatan resin komposit GV Black kelas V dengan penonjolan konvergen. Tahap selanjutnya disimpan dalam inkubator selama 24 jam dan dilanjutkan thermocycling sebelum dilakukan uji kekuatan tarik. Hasil data kemudian dianalisis menggunakan uji One Way Anova.Kesimpulan hasil penelitian berdasarkan uji Oneway ANOVA menunjukkan nilai p=0,00 (p0,05) yang berarti bahwa air perasan jeruk nipis (Citrus aurantifolia S.)  memiliki pengaruh meningkatkan kekuatan tarik bahan adhesif self etch restorasi resin komposit.