Nuruddin Al Akbar
Department Politik dan Pemerintahan Universitas Gadjah Mada

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

KUDETA YANG (DIRANCANG) GAGAL DAN KONSOLIDASI REZIM (NEO) ATATURK? HIZMET GULEN, PARALEL STATE, DAN AMBISI TERSELUBUNG ERDOGAN Nuruddin Al Akbar
Jurnal Kajian Wilayah Vol 8, No 1 (2017): Jurnal Kajian Wilayah
Publisher : Research Center for Regional Resources-Indonesian Institute of Sciences (P2SDR-LIPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.797 KB) | DOI: 10.14203/jkw.v8i1.762

Abstract

This study seeks to undertake critical reading of a number of military coup d’etat attempts that took place in 2016. The failure of the military coup d’etat can be read not as a victory of democracy, but rather as the consolidation effort that is continuously formed by Erdogan’s regime to increasingly exert his power in all areas of Turks life. This study rests on official discourse voiced by the Turkish government that states Gulen Hizmet movement plays an important role in the coup d’etat attempt. Unfortunately, Erdogan’s regime has acknowledged Gulen steps. Then, he designed a counter-coup operation in such a way in order to, firstly,  quell the coup d’etat attempts that occur thus ensuring Erdogan’s regime persisted; second,  make sure the coup d’etat attempt at certain level is still running so that it can be utilized for the benefit of Erdogan’s regime. The research method used in this research is discourse analysis with analytical framework based on Rossa and Nugroho Notosusanto theory about G30S event in Indonesia (which has been modified to read coup attempt in Turkey). The data sources used in this study are based entirely on secondary sources, including international and Turkish media coverage of the course of the coup. Includes various articles written by various experts / analysts about the incident.Keywords:  Erdogan, Gulen, Paralel State, Coup d’etat, Neo AtaturkAbstrakStudi ini berupaya melakukan pembacaan kritis upaya kudeta sejumlah kalangan militer yang berlangsung di tahun 2016. Kegagalan kudeta militer yang terjadi dapat dibaca bukan sebagai kemenangan demokrasi tetapi justru upaya kondolidasi yang terus dibangun rezim Erdogan untuk semakin mencengkramkan kuasanya di semua lini kehidupan masyarakat. Studi ini berpijak pada wacana resmi yang disuarakan oleh pemerintah Turki bahwasanya gerakan Hizmet Gulen memegang peranan penting dalam upaya kudeta. Akan tetapi rezim Erdogan telah membaca langkah Gulen dan merancang operasi kontra kudeta sedemikian rupa untuk: Pertama,  menumpas upaya kudeta yang terjadi sehingga memastikan rezim Erdogan tetap bertahan; Kedua, memastikan upaya kudeta dalam level tertentu tetap berjalan sehingga dapat dimanfaatkan sedemikian rupa bagi kepentingan rezim Erdogan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis wacana dengan kerangka analisis yang didasarkan pada teori Rossa dan Nugroho Notosusanto mengenai peristiwa G30S di Indonesia (yang dimodifikasi sedemikian rupa untuk membaca upaya kudeta di Turki). Sumber data yang dipakai dalam penelitian ini sepenuhnya mendasarkan pada sumber sekunder, baik pemberitaan media internasional dan Turki sendiri mengenai jalannya kudeta tersebut, ditunjang dengan berbagai artikel yang ditulis oleh berbagai analis mengenai kejadian tersebut.Kata Kunci: Erdogan, Gulen, Paralel State, Kudeta, Neo Ataturk