Rizky Nugrahaningtyas
Food Science Technology, Faculty of Agriculture, Universitas Sebelas Maret

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

APLIKASI MATCHA GREEN TEA DAN SARI JERUK LEMON DALAM PRODUKSI SERABI SOLO DI UKM LINCO’S SOLO [MATCHA GREEN TEA AND LEMON JUICE APPLICATION OF SERABI SOLO PRODUCTION IN SME LINCO’S SOLO] Esti Widowati; Gusti Fauza; Rizky Nugrahaningtyas; Dinta Selma Petriani
Jurnal Sinergitas PKM & CSR Vol 4, No 2 (2020): April
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/jspc.v4i2.2137

Abstract

Serabi Solo is a traditional food made from rice flour, coconut milk, sugar, salt, water and other ingridients. Serabi is round, flat and porous. Coconut milk was used to develop serabi's taste making it sweet and savory. However, rancidity can decrease quality of serabi during shelf life. Mold growth also affects food safety of this perishable food. Serabi Solo is developing as gift that has longer shelf life beside flavor and appearance variations. Concrete solutions to inhibit rancidity were matcha green tea because of poliphenol as an antioxidant. Matcha green tea addition and pasteurization improved Serabi Solo quality and inhibited rancidity. Based on previous research, matcha green tea 1% made Serabi shelf life longer (24,66 hours). Other solution was coconut milk pretreatment. According to previous research, lemon juice pH 3 was used in coconut milk with hurdle technique made Serabi Solo has shelf life longer (32 hours). Therefore, this activity was to introduce matcha green tea 1% and lemon juice pH 3 to extend shelf of Serabi Solo in SME Linco's Solo.Bahasa Indonesia Abstrak: Kue serabi solo merupakan salah satu makanan tradisional yang terbuat dari tepung beras dan santan. Kue ini bulat, pipih dan berpori-pori. Penambahan santan saat memasak serabi membuat serabi terasa manis dan gurih. Namun, santan dalam serabi selain memberikan rasa gurih juga mudah mengalami kerusakan selama penyimpanan. Munculnya aroma dan rasa tengik yang tidak disukai menyebabkan penurunan kualitas dan daya simpan kue serabi. Selain itu, pertumbuhan kapang juga menjadi masalah keamanan pangan pada serabi. Padahal sebagai produk oleh-oleh, serabi diharapkan memiliki umur simpan lebih panjang selain variasi rasa dan tampilan yang menarik dan kekinian. Solusi aplikatif untuk menghambat ketengikan pada kue serabi solo adalah penggunaan matcha green tea karena mengandung polifenol sebagai antioksidan. Penambahan matcha green tea dan perlakuan pasteurisasi pada santan dapat memperbaiki mutu dan mampu menghambat proses ketengikan sehingga dapat memperpanjang umur simpan kue serabi. Hasil dari penelitian sebelumnya, pada uji ketengikan menunjukkan bahwa kue serabi dengan penambahan matcha green tea konsentrasi 1% memiliki umur simpan selama 24,66 jam. Selain penambahan, matcha green tea, upaya memperpanjang umur simpan serabi yaitu dengan mendesain pretreatment santan. Penelitian sebelumnya menggunakan jenis jeruk dan konsentrasi pH asam sitrat yang paling disukai konsumen dan pengaruh serta lama daya simpan serabi dengan pretreatment santan menggunakan teknik hurdle. Serabi yang paling disukai adalah serabi dengan formula pretreatment santan menggunakan air jeruk lemon dengan pH 3 yang memiliki umur simpan 32 jam. Oleh karena itu, pada kegiatan PkM ini mengaplikasikan matcha green tea 1% dan sari jeruk lemon dengan pH 3 untuk meningkatkan umur simpan serabi terhadap variabel ketengikan di UKM Lincos Solo.