Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PETANI MENGHADAPI KONVERSI LAHAN PERTANIAN (STUDI KASUS: PROGRAM UTARI PT PERTAMINA DPPU NGURAH RAI) Muhson Arifin; Muhammad Hartato; Yusnur Rainday Ahmad; Dhita Hardiyanti Utami; Ahsani Paramitasari
Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial Vol 22, No 2 (2021): JURNAL ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL
Publisher : Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jurnalkessos.v22i2.303

Abstract

Pulau Bali yang dikenal sebagai the last paradise in the world, merupakan salah satu destinasi wisata yang terkenal di Indonesia bahkan di mancanegara. Namun banyaknya kunjungan wisatawan juga memiliki dampak buruk, khususnya terjadinya penyempitan lahan hijau, peningkatan populasi, serta ancaman kepunahan binatang endemik. Hal yang menarik untuk dikaji yaitu adanya program UTARI yang berupaya menyelesaikan permasalahan-permasalahan tersebut melalui program pemberdayaan petani. Oleh karena itu peneliti tertarik dalam mengkaji lebih dalam terkait strategi serta pelaksanaan program UTARI program UTARI dalam pemberdayaan masyarakat petani di tengah Kota Denpasar untuk mengatasi masalah permasalahan lahan serta permasalahan lainnya. Tulisan ini ditulis dengan berdasarkan pada penelitian deskriptif yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif, dengan pengambilan data menggunakan metode observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Tulisan membahas strategi serta pelaksanaan program CSR PT Pertamina (Persero) DPPU Ngurah Rai yang bernama “Eco-Edu Tourism Uma Lestari” sebagai upaya pencegahan dan penanganan dampak negatif dari keberadaan pariwisata di Bali. Program ini dilaksanakan di kawasan persawahan yang semakin sempit di Desa Peguyangan yang berada di Kota Denpasar. Terdapat 3 sub program yang dilaksanakan dalam program ini, yaitu eduwisata agrikultur, konservasi jalak bali, dan integrated farming system. Eduwisata agrikultur disusun dalam rangka membantu menyelesaikan permasalahan penyempitan lahan hijau di Kota Denpasar, Konservasi jalak bali disusun untuk menjaga dan melindungi jalak bali yang terancam punah, dan Integrated farming system dilakukan sebagai upaya untuk mengembangkan potensi dari kelompok sasaran yang merupakan petani dalam mengoptimalkan pemanfaatan lahan. Ketiga sub program tersebut disusun saling mendukung satu sama lain untuk menciptakan dampak sosial dan ekonomi yang berkelanjutan.
Pemberdayaan Masyarakat Bisu Tuli: Studi Kasus Program KEM Bengkala PT Pertamina DPPU Ngurah Rai Muhson Arifin; Yusnur Rainday Ahmad; Muhammad Hartato; Dhita Hardiyanti Utami; Ahsani Paramitasari
Indonesian Journal for Social Responsibility Vol. 4 No. 02 (2022): December 2022
Publisher : LPkM Universitas Bakrie

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36782/ijsr.v4i02.138

Abstract

World Federation of the Deaf (WFD) shows that there are 70 million deaf people worldwide but only about 2% of deaf people can access education using sign language and only 20% of deaf people in developing countries get access to education. Deaf people also have difficulties in accessing the economic sector. This is also experienced by the people of Bengkala Village, that also known as the Deaf Village due to the birth rate of the deaf people in this village is 1.14% and it is higher than the birth rate of deaf people in the world. PT Pertamina DPPU Ngurah Rai in order to increase the community inclusiveness, as well as empowering deaf people to get decent education and jobs, has organized a CSR program called KEM Bengkala. This study aims to explore and take a deeper look at the implementation and impact of the KEM Bengkala program implementation. By using qualitative research methods and a case study approach, it is expected to be able to explore deeper and more thorough data. The results of the research show that through KEM Bengkala program, PT Pertamina DPPU Ngurah Rai has succeeded in increasing the capacity of deaf people of Bengkala Village. They have been able to produce weaving, incense, ingka (skewer plate), and Sakuntala herbal medicine. Deaf people of Bengkala through this program can also develop local dances of Bengkala Village, they are Jalak Anguci, Yogi Nandhini, Janger Kolok, Puspa Arum, and Bebila Dance. These programs can run well and create program sustainability by involving 3 sectors from the government, civil society, and companies.
Implementasi Corporate Social Responsibility PT Pertamina (Persero) DPPU Ngurah Rai Melalui Program Pemberdayaan Masyarakat Eco Edu Tourism Uma Lestari Desa Adat Peguyangan Muhammad Hartato; Yusnur Rainday Ahmad; Muhson Arifin; Dhita Hardiyanti Utami; Ahsani Paramitasari; Sahadi Humaedi
Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (JPPM) Vol 2, No 2 (2021): Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (JPPM)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jppm.v2i2.35030

Abstract

ABSTRAKPulau Bali merupakan salah satu destinasi wisata yang terkenal di Indonesia bahkan di mancanegara dan dikenal sebagai the last paradise in the world. Namun banyaknya kunjungan wisatawan juga memiliki dampak buruk, seperti terjadinya penyempitan lahan hijau, peningkatan polusi, dan ancaman kepunahan binatang endemik. Tulisan ini ditulis dengan berdasarkan pada penelitian deskriptif yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif, dengan pengambilan data menggunakan metode observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Fokus tulisan ini adalah terkait implementasi program CSR PT Pertamina (Persero) DPPU Ngurah Rai yang bernama “Eco-Edu Tourism Uma Lestari” sebagai upaya pencegahan dan penanganan dampak negatif dari keberadaan pariwisata di Bali. Program ini dilaksanakan di kawasan persawasan yang semakin sempit di Desa Peguyangan yang berada di Kota Denpasar. Terdapat 3 sub program yang dilaksanakan dalam program ini, yaitu eduwisata agrikultur, konservasi jalak bali, dan integrated farming system. Eduwisata agrikultur disusun dalam rangka membantu menyelesaikan permasalahan penyempitan lahan hijau di Kota Denpasar, Konservasi jalak bali disusun untuk menjaga dan melindungi jalak bali yang terancam punah, dan Integrated farming system dilakukan sebagai upaya untuk mengembangkan potensi dari kelompok sasaran yang merupakan petani dalam mengoptimalkan pemanfaatan lahan. Ketiga sub program tersebut disusun saling mendukung satu sama lain untuk menciptakan dampak sosial dan ekonomi yang berkelanjutan.