Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGGUNAAN BAHASA REMAJA DALAM KOLOM XPRESI (KOMEN FACEBOOKERS) KENDARI POS Ramlah Mappau
Kandai Vol 9, No 2 (2013): KANDAI
Publisher : Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.805 KB) | DOI: 10.26499/jk.v9i2.296

Abstract

Perhatian surat kabar Kendari Pos tidak hanya difokuskan pada salah satu kelompok umur, media ini telah menyediakan ruang khusus bagi remaja untuk menuangkan ide, pendapat yang biasa disebut dengan komen facebokers. Komen facebokers tidak menggunakan bahasa sebagaimana yang dapat diketahui secara umum, tetapi menggunakan bentuk-bentuk tertentu bagi kelompok tertentu sehingga memunculkan variasi bahasa. Metode yang digunakan untuk menjawab persoalan bagaimana variasi bahasa yang digunakan anak remaja di kolom komen facebokers adalah metode kualitatif dengan teknik simak-catat dengan tujuan mengungkapkan bentuk-bentuk bahasa remaja dalam kolom xpresi (komen facebookers)Kendari Pos. Data yang diperoleh dari surat kabar Kendari Pos (KP) pada bulan Maret 2011 berdasarkan hasil analisis data diperoleh sembilan bentuk-bentuk bahasa remaja, yaitu (1) pergantian huruf dengan angka, (2) pengekalan konsonan dengan pelesapan vokal baik sebagain atau seluruhnya, (3) penggantian huruf dengan huruf sebagai penanda pronomina, (4) penambahan huruf, (5) penggunaan huruf tunggal sebagai lambang kata tertentu, dan (6)  penggunaan kosa kata asing, (7) penggunaan tanda baca sebagai penanda morfem, (8) penggantian diftong, (9) pengekalan konsonan awal baik dengan perubahan maupun tanpa perubahan
REPETISI DALAM PANTUN MAKASSAR Ramlah Mappau
SAWERIGADING Vol 19, No 2 (2013): SAWERIGADING, Edisi Agustus 2013
Publisher : Balai Bahasa Sulawesi Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1405.162 KB) | DOI: 10.26499/sawer.v19i2.436

Abstract

One of Makasserese literary form was pantun. The writer named Pantun-Pantun Makassar. Pantun was written in Makassarese language with its translation. The literary form was necessary to develop and introduce to the society, whereas it was one of national cultural heritage that was still used in certain spaces. The writing applied descriptive qualitative method to describe repetition found in Pantun lyrics using analysis discourse. In collecting data, reading-listening and noting technique was used. Data analysis was done by identification, classification, analysis and descriptive step. Based on result analysis, it was found inter-lyric repetition like word repetition, repetition with form change, pronoun repetition, repetition with negation, and conjuction repetition. Besides that, it was found stanza repetition for many times as stressing of moral messages intended to convey for the reader Abstrak Salah satu bentuk kesusastraan Makassar, Sulawesi Selatan adalah pantun. Penulis buku menyebutnya PantunPantun Makassar. Pantun ini ditulis dalam bahasa Makassar beserta terjemahannya. Bentuk kesusastraan ini patut untuk dikembangkan dan diperkenalkan pada masyarakat luas, mengingat sebagai salah satu kekayaan budayaa nasional yang saat ini masih dimanfaatkan, meskipun dalam ruang-ruang tertentu. Tulisan ini menerapkan metode deskriptif kualitatif untuk mendeskripsikan repetisi yang terdapat pada bait-bait pantun Makassar dengan menerapkan kajian wacana. Dalam pengumpulan data, diterapkan teknik baca-simak dan pencatatan.. Penganalisisan data dilakukan dengan tahap identifikasi, klasifikasi, analisis, dan deskripsi. Berdasarkan hasil analisis, ditemukan repetisi antarlarik, berupa perulangan kata, perulangan dengan perubahan bentuk, perulangan pronomina, perulangan dengan penginkaran, dan perulangan konjungsi. Selain itu, ditemukan pula perulangan seluruh bait hingga beberapa kali sebagai penekanan pesan-pesan moral yang ingin disampaikan kepada pembaca.
VARIASI FONOLOGI BAHASA INDONESIA PADA KOMUNITAS PENUTUR BAHASA MAKASSAR (Indonesian Language Phonological Variation of Makassarese Speakers Community) Ramlah Mappau
SAWERIGADING Vol 20, No 2 (2014): Sawerigading
Publisher : Balai Bahasa Sulawesi Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.526 KB) | DOI: 10.26499/sawer.v20i2.27

Abstract

The Indonesian language usage of community and certain age could be the second language, whilst local language could be the first or mother tongue. Indonesian language could be influenced by the first language. It causes the phonological variation in pronouncing certain words that is not suitable with Indonesian language grammar. Method applied to find out the phonological variation used by Makassar language community in speaking Indonesian is descriptive qualitative method by listening-noting technique. It is used to describe Indonesian language phonological variation on Makassarese speakers community. Data obtained by the speech of researched object, based on result of data analysis is sound alteration, sound omission, and sound addition.