Leo Rulino
Unknown Affiliation

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

GAMBARAN PENGETAHUAN KELUARGA KLIEN TENTANG TB PARU DI POLI PARU RSUD KOJA JAKARTA UTARA Leo Rulino; Dwi Ummi Mahmudah
JURNAL AKADEMI KEPERAWATAN HUSADA KARYA JAYA Vol 2, No 2 (2016): JAKHKJ September 2016
Publisher : Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.204 KB)

Abstract

Abstrak Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh kuman mycobacterium tuberculosis. Penyakit Ini dapat menyebar melalui droplet (udara) yang dikeluarkan oleh penderita TB Paru aktif. (WHO, 2014). Tujuan penelitian untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Keluarga Klien Tentang TB Paru di Poli Paru RSUD Koja Jakarta Utara. Penelitian ini dilakukan terhadap 45 responden di Poli Paru RSUD Koja Jakarta Utara, untuk mengetahui pengetahuan keluarga klien tentang TB Paru. Hasil penelitian tentang gambaran pengetahuan terhadap penyebab TB Paru di Poli Paru RSUD Koja Jakarta Utara, dari 45 responden 62,2% menjawab dengan baik, 37,8% menjawab kurang baik. Sehingga pengetahuan keluarga klien terhadap penyebab TB Paru baik 62,2%. Gambaran pengetahuan keluarga klien tentang penularan TB Paru di Poli Paru RSUD Koja Jakarta Utara, dari 45 responden 51,1% menjawab dengan baik, 48,9% menjawab kurang baik. Sehingga pengetahuan keluarga klien terhadap penularan TB Paru baik 51,1%. Gambaran pengetahuan keluarga klien terhadap faktor resiko TB Paru di Poli Paru RSUD Koja Jakarta Utara, hasil penelitian ini tentang gambaran pengetahuan terhadap faktor resiko TB Paru di poli Paru RSUD Koja Jakarta Utara dari 45 responden 75,6% menjawab baik, 24,4% menjawab kurang baik. Sehingga pengetahuan keluarga klien terhadap faktor resiko TB Paru baik 75,6%. Hasil penelitian tentang gambaran pengetahuan keluarga klien terhadap tanda dan gejala TB Paru di Poli Paru RSUD Koja Jakarta Utara, dari 45 responden 82,2% menjawab dengan baik, 17,8% menjawab kurang baik. Hasil penelitian tentang gambaran pengetahuan keluarga klien terhadap pencegahan TB Paru di Poli Paru RSUD Koja Jakarta Utara, dari 45 responden 80% menjawab baik, 20% menjawab kurang baik. Sehingga rata-rata nilai jawaban keluarga klien terhadap pertanyaan penyebab, penularan, faktor resiko, tanda dan gejala, pencegahan TB Paru. Hasil rata-rata pengetahuan TB Paru dari 45 responden 77,8% menjawab baik, 22,2% menjawab kurang baik. Kata kunci : Pengetahuan, Keluarga Klien, TB Paru
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUN PERAWAT DAN BIDAN TENTANG KANKER SERVIKS DI RUANG RPKK LANTAI 7 BLOK B RSUD KOJA JAKARTA UTARA Leo Rulino; Yumina Mubata
JURNAL AKADEMI KEPERAWATAN HUSADA KARYA JAYA Vol 2, No 2 (2016): JAKHKJ September 2016
Publisher : Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.207 KB)

Abstract

Abstrak Kanker serviks merupakan kanker leher rahim yang terbanyak diderita wanita Delapan puluh tiga persen kasus terjadi dinegara berkembang, termasuk Indonesia yang di sebabkan oleh Human Papiloma Virus (HPV) (Diananda, 2008). Jumlah angka orang terkena kanker serviks di dunia terus bertambah 6,25 juta orang pertahun. Pada usia 30-50 tahun perempuan yang sudah kontak seksual akan beresiko tinggi terkena kanker serviks servik Di RSUD Koja Jakrta Utara tahun 2015 ada 52 orang yang terkena kanker servik dan tahun 2016 ada 20 orang. Angka Di dunia setiap dua menit seseorang meninggal karena kanker serviks. Perawat adalah seorang yang berperan penting dalam perawatan pasien sehingga perawat harus mengetahui pengertian, penyebab, tanda dan gejala,pencegahan dan penatalaksanan kanker servik, Di RSUD Koja Jakarta Utara Pengetahuan perawat tentang kanker servik baik tentang pengertian 48% ,penyebab 40%,tanda dan gejala 84% pencegahan 72% sampai pelaksanaan 40%. Kata kunci : Tingkat Pengetahuan Perawat, Kanker Servik
PENGEMBANGAN AWAL DIABETES SELF-MANAGEMENT INSTRUMENT (DSMI) VERSI INDONESIA Leo Rulino
JURNAL AKADEMI KEPERAWATAN HUSADA KARYA JAYA Vol 3, No 2 (2017): JAKHKJ September 2017
Publisher : Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4328.423 KB)

Abstract

Diabetes self-management instrument (DSMI) adalah skala pelaporan sendiri yang terdiri dari 35 pernyataan yang mencerminkan 5 domain yaitu: integrasi diri (self-integration), regulasi diri (self-regulation), interaksi dengan petugas kesehatan, periksa gula darah sendiri (self-monitoring), dan kepatuhan terhadap perawatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan dan menguji instrumen pengukuran perilaku self-management pasien diabetes mellitus tipe 2 di Indonesia. Penelitian ini menggunakan 4 tahap, yaitu tahap translasi, focus group discussion, panel expert dan pilot study. Pada tahap translasi, 2 penerjemah bersertifikat menerjemahkan DSMI versi asli kedalam Bahasa Indonesia, dan diterjemahkan kembali kedalam Bahasa Inggris untuk memastikan persamaan semantik, konten dan tekniknya. Tahap kedua adalah tahap focus group discussion, 6 partisipan (55-74 tahun, lima orang berjenis kelamin perempuan, menderita DM tipe II selama 2-5 tahun, berpendidikan paling rendah SMA, tiga orang partisipan melakukan pemeriksaan ulang di Puskesmas dan tiga orang di Rumah Sakit), pada tahap ini, 13 pernyataan dibuang dan 1 pernyataan dibagi menjadi 2, sehingga total pernyataan dalam DSMI menjadi 23 yang telah sesuai dengan budaya di Indonesia. Tahap ketiga adalah tahap panel expert untuk mengkaji validitas rupa dan validitas konten pada 5 orang panelis (2 dokter, 2 perawat dan 1 ahli gizi), hasil dari panelis adalah tingkat agreement antar peneliti kuat (Kendall’s W = 0,840. Pada tahap pilot studi, 30 responden mengisi DSMI untuk mengukur internal consistency dan item-total correlations. Hasil pilot study menunjukkan bahwa terdapat konsistensi internal yang tinggi (Cronbach’s Alpha = 0,902), dan setiap item memiliki nilai Cronbach’s Alpha 0,3 – 0,7. Saran bagi penelitian selanjutnya adalah mengukur aspek psikometrik dengan uji exploratory factor analysis dan confirmatory factor analysis.Kata kunci: Diabetes Melitus Tipe 2, Self-Management, Instrument
GAMBARAN TINGKAT STRES ANGKATAN XVIII AKADEMI KEPERAWATAN HUSADA KARYA JAYA TERHADAP MATA KULIAH RISET KEPERAWATAN Leo Rulino; Lia Fahrunnisa; Dwi Nurul Sakdiah; Christy Yanhi
JURNAL AKADEMI KEPERAWATAN HUSADA KARYA JAYA Vol 1, No 1 (2015): JAKHKJ Maret 2015
Publisher : Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.591 KB)

Abstract

Abstrak Stres merupakan emosi ganda (multi emotion) yang bukan emosi tunggal. stress adalah suatu perasaan yang ragu terhadap kemampuannya untuk mengatasi sesuatu karena persediaan yang ada tidak dapat memenuhi tuntutan kepadanya, hal ini disebabkan daya tahan stres yang berbeda-beda pada setiap orang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat stres mahasiswa dalam penyusun Riset Keperawatan. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan tujuan untuk menggali secara luas tentang sebab-sebab atau halhal yang mempengaruhi terjadinya sesuatu. (Arikunto, 2010:14). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa Angkatan XVII Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya yang berlokasi di Jakarta sebanyak 57 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 57 orang. Instrumen penelitian dengan angket. Data dianalisis dengan cara data yang diperoleh diurutkan (distribusi frekuensi) kemudian dibuat kategorisasi sehingga didapat tingkat stres ringan, sedang, dan berat. Berdasarkan analisis statistik diatas maka diketahui Tingkat Stres Mahasiswa Angkatan XVIII Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya yaitu: hampir seluruhnya dari responden (82.46%) mengalami tingkat stres sedang dan sebagian kecil dari responden (15.79%) mengalami tingkat stres berat dan dengan sebagian kecil dari responden (1,75%) mengalami tingkat stres ringan pada aspek fisiologis. Kata kunci : Tingkat Stres, Mahasiswa dan Riset Keperawatan.
TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG IDENTIFIKASI HENTI JANTUNG DI KEHIDUPAN SEHARI-HARI DI TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA Leo Rulino; Radita Estuwardhany
JURNAL AKADEMI KEPERAWATAN HUSADA KARYA JAYA Vol 7, No 2 (2021): JAKHKJ Agustus 2021
Publisher : Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Henti jantung adalah suatu keadaan dimana jantung kehilangan fungsinya secara mendadak dan tiba-tiba untuk mempertahankan sirkulasinya. Identifikasi henti jantung dapat menurunkan angka kematian di luar rumah sakit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkatpengetahuan masyarakat tentang identifikasi henti jantung di kehidupan sehari-hari di Jl. Pelita II RT 004/015 Tanjung Priok Jakarta Utara dengan mengunakan metode deskriptif kuantitatif pendekatan Cross Sectional dengan jumlah 44 reponden. Pengumpulan data menggunakan kuisoner. Hasilnya menunjukkan dari 44 responden, mempunyai karakteristik berdasarkan usia 17-25 tahun sebanyak 14 orang, 26-35 tahun sebanyak 17 orang,dan usia 36-45 tahun sebanyak 13 orang. Berdasarkan pendidikan, SD-SMP sebanyak 7 orang, SMA 31 orang dan perguruan tinggi 5 orang. Berdasarkan jenis kelamin laki-laki sebanyak 15 orang dan perempuan sebanyak 29 orang. Hasil dari tingkat pengetahuan masyarakat tentang pengertian henti jantung mayoritas cukup baik sebesar 59%, tingkat pengetahuan masyarakat tentang 3A mayoritas baik sebesar 61% , tingkat pengetahuan masyarakat tentang mengecek kesadaran mayoritas cukup baik sebesar 47,7% dan tingkat pengetahuanmasyarakat tentang meminta bantuan mayoritas cukup baik sebesar 57%. Berdasarkan hasil penelitian bahwa gambaran tingkat pengetahuan masyarakat tentang identifikasi henti jantung di kehidupan seharihari di Jl. Pelita II RT 004/015 Tanjung Priok Jakarta Utara adalah rata-rata tingkat pengetahuanmasyarakat cukup baik, hal ini dikarenakan masih kurangnya informasi tentang identifikasi henti jantung.Kata Kunci : Henti Jantung, Identifikasi, Pengetahuan
TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA TINGKAT I PASCA SOSIALISASI CARRATIVE CARING MENURUT JEAN WATSON DI AKADEMI KEPERAWATAN HUSADA KARYA JAYA TAHUN 2016/2017 Leo Rulino; Denny Syafiqurrahman
JURNAL AKADEMI KEPERAWATAN HUSADA KARYA JAYA Vol 3, No 1 (2017): JAKHKJ Maret 2017
Publisher : Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.776 KB)

Abstract

Pengetahuan atau kognitif yang merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Pengetahuan diperlukan sebagai dorongan fisik dalam menumbuhkan rasa percaya diri maupun dengan dorongan sikap perilaku setiap orang sehingga dapat dikatakan bahwa pengetahuan merupakan stimulasi terhadap tindakan seseorang. Tingkat Pengetahuan adalah merupakan hasil dari “Tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Mahasiswa ialah seorang peserta didik berusia 18 sampai 25 tahun yang terdaftar dan menjalani pendidikannnya di perguruan tinggi baik dari akademik, politeknik, sekolah tinggi, institut dan universitas. Caring merupakan sikap perduli, menghormati dan menghargai orang lain, artinya memberi perhatian dan mempelajari kesukaan-kesukaan seseorang dan bagaimana seseorang berfikir dan bertindak. Sosialisasi adalah proses belajar yang di alami seseorang untuk memperoleh pengetahuan ketrampilan, nilai-nilai dan norma-norma agar ia dapat berpartisipasi sebagai anggota dalam kelompok masyarakatnya. Metode pengumpulan data dilakukan secara cross sectional.Hasil penelitian riset tentang tingkat pengetahuan mahasiswa tingkat I pasca sosialisasi carrative caring menurut jean watson di akademi keperawatan husada karya jaya dengan kategori sangat baik yaitu sangat baik 63,8% ,baik 27,2% ,cukup 6% ,kurang 3% dalam pengetahuan pasca sosialisasi carrative caring di akper husada karya jaya.Kata kunci : Pengetahuan, Mahasiswa, Caring, Pasca sosialisasi
GAMBARAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG INFEKSI SALURAN KEMIH PASCA PEMASANGAN KATETER DI LANTAI 5 BLOK B RSUD KOJA JAKARTA UTARA Leo Rulino; Fahmi Al Jana
JURNAL AKADEMI KEPERAWATAN HUSADA KARYA JAYA Vol 2, No 2 (2016): JAKHKJ September 2016
Publisher : Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.172 KB)

Abstract

Abstrak Infeksi saluran kemih adalah inflamasi akut pada mukosa kandung kemih akibat infeksi. Sekitar 90% penyebab terjadinya infeksi saluran kemih (ISK) adalah E.coli (Sukandar, 2008), dan sekitar 10% terjadi karena ISK dengan pemasangan kateter (Heather, M. And Hannie, G. 2006). Tujuan penelitian untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Perawat berdasarkan karekteristik pendidikan menunjukan bahwa dari 30 responden, dengan lama kerja 0-1 tahun dengan pendidikan D3 yang memiliki pengetahuan sangat baik sebanyak 2 orang (28,6%), pengetahuan baik sebanyak 4 orang (57,1%), dan yang memiliki pengetahuan cukup 1 orang (14,3%). Dengan lama kerja 1-5 tahun dengan pendidikan D3 yang memiliki pengetahuan sangat baik ada 12 orang (80,0%), dan yang memilliki pengetahuan baik sebanyak 3 orang (20,0%), dengan lama kerja 1-5 tahun dengan pendidikan S1 memiliki pengetahuan sangat baik sebanyak 3 orang (100,0%). Dengan lama kerja 5-≥10 tahun dengan tingkat pendidikan S1 yang memiliki pengetahuan sangat baik sebanyak 5 orang (80,0%), dang yang memiliki pengetahuan baik 1 orang (20,0%). Kata kunci : Pengetahuan, perawat, ISK, dan Pemasangan kateter
TINGKAT PEMAHAMAN MASYARAKAT DKI JAKARTA TENTANG PHYSICAL DISTANCING DALAM MENGHADAPI PANDEMI COVID-19 Leo Rulino; Nancy Febriana; Yuni Minata
JURNAL AKADEMI KEPERAWATAN HUSADA KARYA JAYA Vol 6, No 1 (2020): JAKHKJ Juni 2020
Publisher : Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Physical distancing merupakan intervensi non-medis yang dapat dilakukan oleh pemerintah dan warganya untuk menekan angka penularan penyakit. Physical distancing amat dianjurkan oleh WHO untuk diterapkan dalam kehidupan social. Seluruh negara di dunia memberlakukan Physical distancing mulai yang ringan seperti tidak berkumpul dan berkerumun sampai tidak di perbolehkannya keluar rumah.Metode: Desain yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif untuk menggambarkan tingkat pemahaman Masyarakat DKI Jakarta tentang Physical Distancing dalam menghadapi pandemi Covid-19, dengan jumlah sampel sebanyak 403 orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner melalui online pada 11-14 April 2020.Hasil: Data demografi menunjukkan bahwa mayoritas responden berusia 21-30 tahun (63%), Perempuan (67%), berpendidikan SMA (69,2%), dan berdomisili di Jakarta Utara (57%). Mayoritas responden memiliki pemahaman tentang physical distancing yang sangat baik di semua golongan usia, jenis kelamin, domisili, dan pendidikan, kecuali responden berpendidikan SD yang seluruhnya masuk dalam kategori baik.Kesimpulan: Tingkat pemahaman masyarakat DKI Jakarta tentang Physical distancing masuk dalam kategori sangat baik.