Rully Roesli
Subdepartment of Nephrology & Hypertension Department of Medicine, Padjadjaran University, Bandung.

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Microalbuminuria in non-insulin dependent diabetes mellitus: an Indonesian experience Widiana, I Gede R.; Roesli, Rully; Suwitra, Ketut
Medical Journal of Indonesia Vol 7, No 3 (1998): July-September
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1042.847 KB) | DOI: 10.13181/mji.v7i3.770

Abstract

[no abstract available]
Gambaran Penangkapan Edukasi yang Diberikan kepada Pasien Hipertensi di Ruang Konsultasi Puskesmas Jatinangor Putri, Helida Rahma; Sofiatin, Yulia; Roesli, Rully
Jurnal Sistem Kesehatan Vol 2, No 3 (2017): Volume 2 Nomor 3 Maret 2017
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.102 KB) | DOI: 10.24198/jsk.v2i3.11962

Abstract

Penelitian kualitatif terhadap pasien dan tenaga kesehatan di Jatinangor memperlihatkan bahwa proses penegakkan diagnosis dan penatalaksanaan hipertensi belum sesuai protokol, termasuk pemberian edukasi. Pemberian edukasi kepada pasien hipertensi penting dalam pengendalian tekanan darah. Edukasi kesehatan melibatkan dua pihak, tenaga kesehatan dan pasien. Sebelum materi edukasi dapat diterapkan, pasien harus merasa sudah menerima edukasi tersebut. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran penangkapan edukasi yang diberikan kepada pasien hipertensi di ruang konsultasi Puskesmas Jatinangor. Suatu studi deskriptif kuantitatif, dilakukan dari Desember 2015 – Juli 2016 di Puskesmas Jatinangor. Responden adalah pasien yang berobat ke Balai Pengobatan Puskesmas Jatinangor dengan diagnosis hipertensi. Data yang dicari adalah kesesuaian pemberian dan penangkapan edukasi mengenai penegakkan diagnosis, modifikasi gaya hidup dan farmakologi antara tenaga kesehatan dan pasien hipertensi. Hasil penelitian menunjukkan edukasi penegakkan diagnosis berupa konfirmasi tekanan darah dan edukasi modifikasi gaya hidup berupa penurunan asupan garam merupakan edukasi yang paling banyak ditangkap oleh pasien, berturut-turut (79%) dan (34%). Lebih dari (90%) pasien merasa tidak diberi edukasi farmakologi dan modifikasi gaya hidup lainnya. Simpulan penelitian ini adalah banyak pasien hipertensi yang tidak menerima edukasi mengenasi penegakkan diagnosis dan terapi untuk penyakitnya sehingga diperlukan sarana lain untuk memberikan edukasi di luar ruang konsultasi.Kata Kunci: hipertensi, penangkapan edukasi, puskesmas