Arta Mutiara
Program Studi DIV Kebidanan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

HUBUNGAN JENIS PERSALINAN DAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD SELASIH KABUPATEN PELALAWAN TAHUN 2019 Arta Mutiara; Fitri Apriyanti; Milda Hastuty
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 1 No. 2 (2020): Juni 2020
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v1i2.1104

Abstract

Data WHO (2007) dari 120 juta bayi yang dilahirkan, terdapat 3,6 juta bayi (3%) yang mengalami asfiksia, dan hampir 1 juta bayi asfiksia (27,78%) yang meninggal. Menurut SDKI (2007) 34/1.000 kelahiran hidup, sedangkan menurut SDKI tahun 2012 yaitu 32/1.000 kelahiran hidup. Angka kejadian asfiksia di Rumah Sakit rujukan Propinsi di Indonesia kematian karena asfiksia sebesar 41,94%. Asfiksia pada bayi baru lahir menyumbangkan 45% sebagai penyebab kematian bayi (Johariyah, 2017). Penyebab utama kematian bayi baru lahir atau neonatal di Indonesia antara lain bayi prematur 29%, sepsis dan pneumonia 25%, dan 23% merupakan bayi baru lahir dengan asfiksia dan trauma. Asfiksia pada bayi baru lahir menempati penyebab kematian bayi ke 3 di dunia dalam periode awal kehidupan (Johariyah, 2017). Tujuan penelitian adalah Hubungan jenis persalinan dan Berat Badan Lahir dengan Kejadian Asfiksia pada Bayi Baru Lahir. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan desain penelitian Analitik menggunakan penelitian Case Control dengan metode retrospektif. Jumlah 417 bayi dan sampel 33 bayi kasus dan kontrol, dengan teknik total sampling. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner. Analisis yang digunakan univariat dan bivariat menggunakan uji Chi-Square.. Hasil penelitian terdapat hubungan antara jenis persalinan p (0,007) dan berat badan lahir p (0,014) dengan Kejadian Asfiksia pada Bayi Baru Lahir di RSUD Selasih Kabupaten Pelalawan Tahun 2019. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi gambaran bagi tenaga kesehatan yang ada di RSUD Selasih Kabupaten Pelalawan. Sehingga dapat meminimalisir kejadian bayi asfiksia.