Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Media Komunikasi FPIPS

RELASI KUASA DALAM DEMOKRASI INDONESIA Rohi, Rudi
Media Komunikasi FPIPS Vol 10, No 2 (2011)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/mkfis.v10i2.465

Abstract

ABSTRAKDemokrasi Indonesia bagaikan putaran roda dengan kecepatan bervariasi. Hal ini menentukan akselerasi dan arah menuju kesejahteraan dapat berantakan atau berbalik arah. Kesejahteraan belum juga tampak di pelupuk mata tetapi kemiskinan justru kian memprihatinkan. Praktek demokrasi sejak Orde Lama, Orde Baru, hingga Reformasi ternyata hanya ritual politik rezim. Relasi kuasa di antara para elit dan aktor demokrasi tidak berjalan di atas rel menuju konsolidasi demokrasi. Justru tabiat labil permanen menjadi pemandangan demokrasi di tanah air. Bersandar pada pendekatan elit dan relasi faktual dari sejumlah kasus dan literatur, tulisan ini mengidentifikasi simpul-simpul dan raut relasi kuasa di antara para elitnya. Diawali dengan gerakan koreksi pada penggalan 1970an kemudian dilanjutkan dengan pembredelan pers pada penggalan awal 1990an hingga masa reformasi. Seluruhnya tak terhindar dari keretakan dan ketimpangan relasi kuasa di antara para aktornya. Akibatnya demokrasi Indonesia tidak berjalan pada aras kontekstual kebutuhan bangsa, tidak mutual, dan tidak komprehensif.Kata Kunci: Demokrasi, Relasi Kuasa, Elit, dan Aktor
RELASI KUASA DALAM DEMOKRASI INDONESIA Rudi Rohi
Media Komunikasi FPIPS Vol. 10 No. 2 (2011)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/mkfis.v10i2.465

Abstract

ABSTRAKDemokrasi Indonesia bagaikan putaran roda dengan kecepatan bervariasi. Hal ini menentukan akselerasi dan arah menuju kesejahteraan dapat berantakan atau berbalik arah. Kesejahteraan belum juga tampak di pelupuk mata tetapi kemiskinan justru kian memprihatinkan. Praktek demokrasi sejak Orde Lama, Orde Baru, hingga Reformasi ternyata hanya ritual politik rezim. Relasi kuasa di antara para elit dan aktor demokrasi tidak berjalan di atas rel menuju konsolidasi demokrasi. Justru tabiat labil permanen menjadi pemandangan demokrasi di tanah air. Bersandar pada pendekatan elit dan relasi faktual dari sejumlah kasus dan literatur, tulisan ini mengidentifikasi simpul-simpul dan raut relasi kuasa di antara para elitnya. Diawali dengan gerakan koreksi pada penggalan 1970an kemudian dilanjutkan dengan pembredelan pers pada penggalan awal 1990an hingga masa reformasi. Seluruhnya tak terhindar dari keretakan dan ketimpangan relasi kuasa di antara para aktornya. Akibatnya demokrasi Indonesia tidak berjalan pada aras kontekstual kebutuhan bangsa, tidak mutual, dan tidak komprehensif.Kata Kunci: Demokrasi, Relasi Kuasa, Elit, dan Aktor