Down Syndrome merupakan suatu kondisi dimana adanya kelainan genetik yang dibawa sejak lahir, orang dengan down syndrome akan menghasilkan 3 kromosom 21 akibatnya orang yang harusnya memiliki 46 kromosom menjadi memiliki 47 kromosom tidak seperti lazimnya sehingga dapat menyebabkan terjadinya gangguan keterbelakangan perkembangan mental dan fisik. Orang yang mengalami down syndrome cenderung selalu membutuhkan bantuan dari orang lain tetapi tidak menutup kemungkinan orang dengan down syndrome dapat hidup mandiri dan memiliki bakat juga kelebihan. Salah satu foktor yang dapat mempengaruhi kemandirian tersebut yaitu pola asuh otoritatif orang tua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh otoritatif orang tua dengan tingkat kemandirian anak down syndrome di SLB Yayasan Bahagia Kota Tasikmalaya tahun 2020. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah 37 orang tua murid down syndrome dengan teknik sampel yang digunakan adalah total sampling. Teknik pengumpulan data dengan kuesioner. Analisa data yang digunakan yaitu analisis univariat dan bivariat dengan uji Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan antara pola asuh otoritatif orang tua dengan tingkat kemandirian anak down syndrome dengan p Value lebih kecil dari pada nilai ? (0,000 < 0,05) dengan nilai koefisien korelasi sebesar -0,782. Berdasarkan hasil penelitian, perlu dilakukan penyuluhan terhadap SLB mengenai contoh pengaplikasian kemandirian anak dan melibatkan orang tua dalam rangka pemberian pola asuh yang baik guna meningkatkan kemandirian anak.Kata Kunci : pola asuh otoritatif, kemandirian, down syndrome