Annta Kern Nugrohowati
Kelompok Staff Medis RS Nasional Diponegoro Semarang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

TERAPI GIZI PADA LAKI – LAKI, 70 TAHUN DENGAN ABSES HEPAR, BRONKOPNEUMONIA, REFEEDING SYNDROME, MALNUTRISI BERAT, SARKOPENIA, FRAILTY, DAN SINDROMA GERIATRI Felita Surya Rini; Febe Christianto; Annta Kern Nugrohowati
IJCNP : INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL NUTRITION PHYSICIAN Vol 5 No 1 (2022): IJCNP (INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL NUTRITION PHYSICIAN)
Publisher : Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54773/ijcnp.v5i1.93

Abstract

Latar Belakang: Prevalensi abses hepar di dunia mencapai 2,3 kasus per 100.000 penduduk. Keluhan mual, muntah, anoreksia, dan nyeri perut yang merupakan keluhan utama abses hepar tentunya akan menurunkan asupan pasien. Pasien abses hepar sering datang dengan riwayat starvasi lama sehingga berisiko refeeding syndrome Pengobatan abses hepar adalah drainase secara operasi sehingga terapi nutrisi perioperatif menjadi salah satu kunci keberhasilan terapi multidisiplin. Laporan Kasus: Tn B, 70 tahun, datang dengan keluhan mual, dan muntah setiap kali makan sejak 1 bulan SMRS disertai nyeri perut kanan atas, demam, dan menggigil. Pasien juga mengeluhkan penurunan berat badan dan starvasi sejak 1 bulan. Pemeriksaan fisik abdomen terdapat nyeri tekan kuadran kanan atas (+). Sebelum diberikan terapi nutrisi, pasien mengalami refeeding syndrome akibat overfeeding yang ditandai dengan deplesi kalium dan magnesium progresif. Pasien diberikan diet mulai dari 10 kkal/kgBB/hari dan untuk terapi refeeding diberikan suplementasi tiamin dan B kompleks serta koreksi MgSO4 dan KCl. Diet mencapai target pada hari ke-5 perawatan. Pasien dilakukan tindakan laparoskopi drainase abses sesuai prosedur ERAS. Pada masa pemulihan pasca operasi, pasien diberikan suplementasi vitamin A, vitamin C, dan zinc. Pasien juga diberikan ONS yang mengandung vitamin A, vitamin E, tembaga dan selenium, omega 3, dan branched chain amino acids. Kesimpulan: Keberhasilan terapi gizi pada pasien ini tampak dari pasien dapat segera ditatalaksana untuk mencegah kondisi fatal akibat refeeding, terjadi peningkatan asupan, berat badan, peningkatan kekuatan genggaman, dan tidak terjadi wound dehiscence selama perawatan di rumah sakit. Kata kunci: abses hepar, refeeding syndrome, sarkopenia, terapi nutrisi