Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Makna Pernikahan pada Dua Generasi Perempuan Batak dalam Film Demi Ucok Suzen Tobing
IMAJI: Film, Fotografi, Televisi, & Media Baru Vol. 11 No. 1 (2020): Bentuk, Gaya, dan Persepsi Penonton
Publisher : Bidang Satuan Riset dan FFTV - IKJ PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk membedah diskursus pernikahan pada dua generasi perempuan Batak yang diangkat dalam film drama komedi, Demi Ucok (2013). Film karya Sammaria Simanjuntak ini merupakan film indie yang kental dengan kritik atas budaya Batak, khususnya dalam hal pernikahan. Dengan menggunakan metodologi diskursus, studi ini ingin membedah konstruksi sosial yang mempengaruhi persepsi atas pernikahan dari dua orang tokoh utama, Glo dan ibunya, Mak Gondut. Berdasarkan studi ini diketahui faktor memori dan kelekatan dengan apparatus adat mempengaruhi perbedaan persepsi di antara kedua perempuan Batak tersebut. Kemudian pada bagian akhir film diketahui Mak Gondut mengalami transgresi makna pernikahan setelah melalui dinamika konflik dengan Glo.
Mangongkal Holi dan Relasi Kuasa Apparatus Adat dan Agama Suzen Tobing
Jurnal Seni Nasional Cikini Vol 6 No 1 (2020): Jurnal Seni Nasional Cikni Vol. 6 No. 1
Publisher : Riset, inovasi dan PKM - Institut Kesenian Jakarta, DKI Jakarta.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52969/jsnc.v6i1.84

Abstract

Penelitian ini ingin melakukan pembedahan ritual mangongkal holi dengan pendekatan relasi kuasa Michel Foucault. Diketahui ada dua lembaga yang saling berkompetisi untuk mengontrol ritual ini, yaitu lembaga adat dan juga agama. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan referensi dari data sekunder. Studi ini menyimpulkan meskipun ada kalangan yang menolak pelaksanaan ritual ini, mangongkal holi tetap dilaksanakan dikerenakan dominasi kalangan adat dalam gereja serta dukungan dari pemerintah daerah. Kalangan adat menguatkan diri melalui Perda Kabupaten Tapanuli tahun 1990 yang mendorong pembentukan lembaga adat Dalihan Natolu. Pada tahun-tahun berikutnya eksistensi mengokal holi semakin kuat dikalangan Orang Batak Toba.