Arief Laila Nugraha
Departemen Teknik Geodesi-Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HAK KEPEMILIKAN TANAH PADA KAWASAN RAWAN BENCANA GUNUNG MERAPI YOGYAKARTA DALAM PEMBANGUNAN TANAH Arief Laila Nugraha
Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika Vol 2, No 02 (2019): Volume 02 Issue 02 Year 2019
Publisher : Department of Geodesy Engineering, Faculty of Engineering, Diponegoro University,Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.176 KB) | DOI: 10.14710/elipsoida.2019.6443

Abstract

Bencana alam mengakibatkan perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, mulai aspek sosial, ekonomi, budaya, hingga aspek psikologi terutama yang terkena dampak langsung dari bencana tersebut. Salah satu contohnya adalah masyarakat yang terkena langsung dampak dari erupsi gunung Merapi yang mengalami perubahan dalam hidupnya, walaupun telah mendapatkan bantuan dari berbagai pihak untuk mengatasi permasalahan yang ada. Permasalahan pelik yang dihadapi masyarakat adalah masalah hak kepemilikan tanah yang telah mereka kuasai sebelum terjadinya bencana erupsi gunung Merapi. Terkait imbauan pemerintah yang menyatakan bahwa tanah-tanah yang berada dalam zona bahaya erupsi gunung Merapi akan dijadikan Kawasan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM), menjadi masalah besar dalam urusan pertanahan. Dari dasar hukum yang berlaku di Indonesia memang Pemerintah memiliki hak dalam membuat perencanaan untuk pembangunan, keselamatan, dan kemakmuran rakyatnya, namun demikian hak kepemilikan seseorang juga dilindungi oleh UU pula. Hal tersebut memicu untuk dilakukan investigasi dari pengaruh-pengaruh yang melatarbelakangi hal tersebut diatas untuk ditemukan suatu rekomendasi pemecahan masalah sehingga proses pembangunan tanah dapat berjalan dengan baik.
KAJIAN PENDAMPINGAN APARAT DESA DALAM KEMANDIRIAN PEMETAAN INFRASTRUKTUR DAN POTENSI DESA (STUDI KASUS: DESA KATONSARI, KABUPATEN DEMAK) Bambang Sudarsono; Arief Laila Nugraha
Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika Vol 1, No 01 (2018): Volume 01 Issue 01 Year 2018
Publisher : Department of Geodesy Engineering, Faculty of Engineering, Diponegoro University,Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.753 KB) | DOI: 10.14710/elipsoida.2018.2813

Abstract

Dengan berlakunya UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, dan UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa serta UU No 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial, maka selayaknya bagi aparat Pemerintahan, mulai dari unit terkecilnya yaitu aparat Desa dituntut dapat menyediakan data Desa yang bersifat spasial untuk dapat disajikan menjadi informasi yang sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan melalui pemetaan. Namun pada kenyataannya, sebagian besar aparat Desa belum bisa dan belum mengetahui tentang teknik-teknik pemetaan yang baik untuk mendapatkan data dasar dalam penyajian informasi keruangan yang handal dan akurat. Hal tersebut berimbas pada penyajian informasi desa yang kurang sesuai seperti yang ada di lapangan, khususnya untuk data dan informasi infrastruktur dan potensi desa. Berangkat dari permasalahan tersebut, dalam program Pusat Pengembangan Infrastruktur Data Spasial Universitas Diponegoro (PPIDS Undip) ini mencoba untuk mengkaji permasalahan bagi aparat desa dalam kemandirian pemetaan infrastruktur dan potensi desa. Pendekatan teknik dalam melakukan pemetaan ini yaitu dengan memberikan pengetahuan dan praktik menggunakan penentuan posisi dengan smartphone untuk memperoleh koordinat di Bumi, pengolahan data citra satelit resolusi tinggi, dan pembangunan data dan informasi dalam Sistem Informasi Geografis (SIG). Hasil luaran dalam kajian ini adalah diketahuinya permasalahan bagi para aparat desa di Desa Katonsari dan terbentuknya peta tematik Desa Katonsari yang diaplikasikan dalam bentuk peta tematik berbasis mobile guna memudahkan aparat desa dalam memperbaharui peta desa baik data sapsial dan informasinya. 
ANALISIS DEFORMASI WILAYAH JAWA TENGAH DENGAN DATA GNSS CORS Fauzi Janu Amarrohman; Arief Laila Nugraha; Moehammad Awaluddin
Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika Vol 1, No 01 (2018): Volume 01 Issue 01 Year 2018
Publisher : Department of Geodesy Engineering, Faculty of Engineering, Diponegoro University,Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.958 KB) | DOI: 10.14710/elipsoida.2018.2814

Abstract

CORS (Continuously Operating Reference Station) adalah suatu teknologi berbasis GNSS yang dilengkapi dengan receiver yang mampu menangkap sinyal dari satelit-satelit GNSS. CORS beroperasi secara penuh dan kontinu selama 24 jam. Penelitian ini dilakukan dengan data sepuluh CORS BIG di wilayah Jawa Tengah. Data GNSS diolah dengan GAMIT Ver. 10.6 dan menghasilkan kecepatan pergeseran setiap stasiun kemudian dilakukan perhitungan regangan.Vektor kecepatan pergeseran CORS GNSS wilayah Jawa tengah dominan mengarah ke tenggara dengan kecepatan berkisar 0,0233 m/tahun hingga 0,0325 m/tahun. Regangan di wilayah Jawa Tengah didominasi oleh kompresi berkisar -7,77076 x 10-9 strain/tahun hingga -3,14682 x 10-7 strain/tahun.