This Author published in this journals
All Journal Jurnal Kadera Bahasa
Anintya Wanda Permana
Magister Pengkajian Seni, Pascasarjana Institut Seni Indonesia, Surakarta

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

KAJIAN SEMIOTIKA SIMBOL BUDAYA KERATON SURAKARTA DALAM IKLAN KUKU BIMA ENER-G VERSI VISIT JAWA TENGAH Anintya Wanda Permana; Ana Rosmiati
Kadera Bahasa Vol 11, No 1 (2019): KABA Vol 11 No. 1
Publisher : Balai Bahasa Sulawesi Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1241.769 KB) | DOI: 10.47541/kaba.v11i1.60

Abstract

Iklan merupakan media yang digunakan oleh perusahaan untuk memasarkan produknya. Kemasan dan tampilan dari iklan dibuat semenarik mungkin untuk menarik minat konsumen. Iklan juga tidak jarang menampilkan unsur kearifan lokal dalam tayangannya, salah satunya adalah iklan Kuku Bima Ener-G versi Visit Jawa Tengah yang memasukkan tampilan dari budaya Keraton Surakarta. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mendeskripsikan dan menjelaskan simbol budaya Keraton Surakarta dalam Iklan Kuku Bima Ener-G versi Visit Jawa Tengah. Penelitan ini berbentuk penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan pendekatan semiotika Roland Barthes. Sumber data primer adalah iklan Kuku Bima Ener-G versi Visit Jawa Tengah, sumber data sekunder berupa referensi yang terkait dan informan yang diambil dari kalangan ahli budaya Keraton Surakarta. Pengumpulan data menggunakan teknik simak-catat dan wawancara mendalam. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis interaktif. Hasil dari penelitian ini, ditemukan 5 frame dari iklan Kuku Bima Ener-G versi Visit Jawa tengah yang memuat unsur budaya Keraton Surakarta. Masing-masing frame mengandung simbol budaya yang bersumber dari Keraton Surakarta. Masing-masing simbol budaya tersebut memiliki makna denotatif dan makna konotatif. Beberapa frame iklan tersebut merepresentasikan budaya Keraton Surakarta, yaitu Tari Manipuri, Bangunan Panggung Sangga Buwana dan Kori Kamandungan, proses upacara kirab, makanan tradisional tumpeng sari, dan senjata tradisional yang berupa keris gaya Surakarta.