Suryawan Asfar
Jurusan Teknik Geologi, Universitas Halu Oleo

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Karakteristik Mineral Grafit Daerah Samaturu, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara Khalifa Akbar; Hasria Hasria; Suryawan Asfar
Jurnal Geosains dan Teknologi Vol 4, No 2 (2021): Juli 2021
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jgt.4.2.2021.72-82

Abstract

Mineral grafit merupakan salah satu bentukan dari unsur karbon. Mineral grafit memiliki banyak kegunaan dalam bidang teknologi, salah satunya pada baterai lithium ion yang sedang dikembangkan di Indonesia. Penggunaan mineral grafit semakin meningkat pada industri teknologi di dunia termasuk di Indonesia, namun mineral grafit di Indonesia masih harus diimpor dari luar negeri. Selain itu, mineral grafit memiliki kisaran harga jual 1.550-2.800 USD/ton untuk tipe vein, 700-10.000 USD/ton untuk tipe flake, dan 430-550 USD/ton untuk tipe amorf. Berdasarkan hal inilah eksplorasi mineral grafit di Indonesia perlu dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui batuan yang mengandung mineral grafit beserta karakteristik dan sebaran mineral grafit di daerah penelitian Penelitian ini dilakukan di daerah Samaturu, karena mineral grafit dapat ditemukan pada Kompleks Malihan Paleozoikum. Metode penelitian yang digunakan yaitu pengamatan megaskopis, petrografi dan analisis SEM-EDS. Batuan yang dijumpai mengandung mineral grafit yaitu satuan litologi sekis muskovit yang memiliki persen karbon yang beragam. Mineral grafit yang dijumpai di daerah penelitian memiliki karaktersitik yaitu merupakan grafit natural yang kristalin, bentuk pipih dan saling mengikat, terbentuk oleh metamorfisme regional, tidak teratur pada hinge lipatan sehingga diketahui bahwa mineral grafit di daerah penelitian termasuk dalam tipe endapan flake graphite (grafit serpih).
Inventarisasi Geoheritage Potensi Kawasan Geowisata Daerah Tongkuno, Pulau Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Hasria Hasria; Ham Karim; Suryawan Asfar
Jurnal Geosains dan Teknologi Vol 6, No 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jgt.6.1.2023.1-16

Abstract

Daerah Tongkuno yang termasuk dalam Peta Geologi Lembar Buton Formasi Wapulaka dan merupakan bagian dari kars Pulau Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara, memiliki potensi keanekaragaman fenomena geologi yang dapat dikembangkang sebagai kawasan geowisata. Tujuan penelitian ini untuk menginventarisasi geoheritage potensi geowisata dan menentukan site (lokasi) serta geotrek yang ada di daerah Tongkuno Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara. Metode yang digunakan terdiri dari pengamatan dan pengambilan data lapangan. Pengambilan data lapangan meliputi data litologi penyusun geosite, data geomorfologi/topografi geosite, titik koordinat geosite, akses menuju lokasi geosite, kondisi infrastruktur daerah geowisata, serta kesampaian waktu menuju geosite. Hasil studi ini menunjukkan bahwa Daerah Tongkuno memiliki 3 (tiga) geosite yakni Geosite Walengkabola, Geosite Labora dan Geosite Kotanowuna. Geosite Walengkabola memiliki keunikan berupa danau dolin, pantai bergisik, gua mata air, gua bawah laut serta hamparan terumbu karang yang indah serta terdapat stalagtit dan stalagmit, limestone cliff, gordyn karst, ponor, pits, serta karren. Geosite Labora memiliki keunikan berupa tanjung yang memiliki bentuk memanjang dan mendatar membentuk teras yang dibatasi oleh tebing-tebing gamping yang terjal. Pada dinding tebing terdapat ornamen-ornamen berupa fitur geologi minor seperti pits dan pans, rill karren, protocave, gordyn, dan karst dan pada kaki tebing dekat pantai terdapat gua dengan ornamen berupa stalagtit dan stalagmit, kristal kalsit dan mata air. Geosite Kotanowuna memiliki keunikan berupa perbukitan karst dengan berbagai macam bentuk seperti menara kars, bukit kars terisolir, bukit yang menyerupai kapal, bukit poligonal dan terdapat pedataran kars, karren field dan terraa rosa serta uvala juga fitur-fitur budaya  seperti Masjid Muna yang merupakan pusat kerajaan Muna di masa lampau, Benteng kota muna yang mengelilingi kerajaan muna, makam raja dan keluarga raja, serta batu pelantikan raja. Site/lokasi geowisata di daerah penelitian dapat ditempuh dengan penjalanan darat menggunakan kendaraan roda empat. Kajian potensi geowisata daerah  Tongkuno diharapakan dapat menjadi suatu upaya dalam menggali informasi mengenai potensi-potensi geologi yang dapat dikembangkan sebagai objek geowisata.