Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ENGARUH PENAMBAHAN NA-CMC DAN GULA PASIR TERHADAP KUALITAS SARI BUAH NANGKA ( Jackfruit) Anwar Fauzan
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 13, No 9 (2010): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v13i9.276

Abstract

Buah nangka (Artocarpus heterophyllus) sangat populer dan hampir dapat ditemukan di seluruh daerah Indonesia. Kandungan air dan gula reduksi yang sangat tinggimenyebabkan buah nangka mudah mengalami kerusakan. Daging buah nangka hanya mampu bertahan dua hari apabila tidak segera dikonsumsi atau diolah. Hal ini memerlukanalternatif pemecahan masalah untuk mengatasi kendala tersebut. Beberapa alternatif pemecahan masalah tersebut adalah dengan mengolah nangka menjadi makanan ringan(fruit snack) yang berupa keripik nangka (fried jackfruit), nangka kering (jackfruit leather) dan minuman sari buah nangka. Pengolahan buah nangka menjadi keripik nangka dan nangka kering memerlukan instrument pengolahan yang mahal harganya. Untuk itu pada penelitian ini diteliti kemungkinan pengolahan buah nangka menjadi sari buah nangkadengan variasi perlakuan penambahan gula pasir (0%; 5%; 10%; 15%) dan Na-CMC (0%; 0,5%; 1,0%; 1,5% dan 2,0%). Sari buah yang dihasilkan dianalisa kadar gula reduksi, gulatotal; total solid dan uji hedonis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sari buah nangka yang dibuat dengan perlakuan penambahan gula pasir 15 % dan Na-CMC 2% adalah saribuah yang paling disukai oleh panelis. Kata kunci : sari buah, nangka, Na-CMC
UJI DAYA IIASIL DAN PERTUMBUHAN TANAMAN PADI (OX YZA SATIVA. L)VARIETAS IR 64 PADA BERBAGAI TARAI PEMUPUKAN TRI CALSIUM PIIOSPAT ( TCP 36 ) Bambang Suryotomo; Anwar Fauzan
Pena Jurnal Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Vol 1, No 1 (2007): Keanekaragaman Kekayaan Bahari,
Publisher : LPPM Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/jurnalpena.v1i1.2

Abstract

The research was conducted in a wet rice field ini Bajongbata, Pemalang. The used method was experimental with agroup random plan or RAK and was repeatedly conducted three times. 4 degrees of Fosfat fertilizing experimented contained of : D1 (0KG TcP/Ha; D2 (50 Kg/Ha; D3(100 Kg/Ha); and D4 (150 Kg/Ha). The result of the research showed that the productivity and growth of variety rice degree TCP 36. This all was showed by all observed and analyzed components that had F score bigger than F ccore of table 1 %. The production of rice plant was determinedby some componenls, they were): lhe number of malai per clump,number of unhulled paddy (gabah) Per malai, and weight of1000 seeds (IRRI, 1970). This meant that the number of riceplant that had many malai per clump, big number of unhulledpaddy per malai, and high weight of 1000 seeds would cause a high production. Based on the above three components, it couldbe also summarized rhat a good.t'ertilizel TCP 36 that wo ldgire the best pro.luctio was in a degree of 100 Kg/ha, and thatalso would produce 33,10 Kg per one Piece of feld of a dryunhulled paddy that was the same as 67,80 kw/ha. Keywords : Fosfat, Daya Hasil Padi, pertumbuhan Tanaman,tri calsium Phospat
APLIKASI TENIK SBX REVERSAL UNTUK PENGEMBANGAN USAI{A IKAI\ HIAS DI UNIVERSITAS PEKALONGAN Benny Diah Madusari; Anwar Fauzan; Sri Sudarmiati; Muhammad Bahrus Syakirin
Pena Akuatika Jurnal Ilmiah Perikanan Dan Kelautan Vol 1, No 1 (2009): PENA AKUATIKA JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN
Publisher : Fakultas Perikanan Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1554.229 KB) | DOI: 10.31941/penaakuatika.v1i1.239

Abstract

Kegiatan U-UJI ini dilakukan sejak Tahun 2007 sld Tahun 2008, dengan sebelumnya telah ada rintisan usaha ikan hias di ka:npus. Perolehan dana Dikti melalui DP2lv menunjang pengembagan usaha ikan hias di kampus Pada awalnya hanya usaha ikan hias, kemudian dilakukanusaha lainnya yakni pembuatan akuatium dan usaha plokultur. Tujuan kegiatan U-UJI di kampus tidak untuk mengembangkan usaha ikan hias dengan menerapkan metode apliktif seperti metode monosek, persilangan antar jenis ikan. Aplikasi metoie ini untuk bisa mengisi peluang pasar mengingat trend ikan hias berganti dalam2- 3 tahun. Penerapan penelitian pada kegiatan program U-UJI ini yaitu aplikasi teknik sex reversal. Teknik sex reversal adalah teknik untuk  menghasilkan ikan hias yang memiliki kualitas yang sesuai dengan selera pasar ikbn hias yang sedang trend pada saat tersebut. Aplikasi teknik sex reversal dilakukan dengiur menyilangkan jenis koki lawalawa; koki rowanda, koki dan koki tosa. Hasil persilangan adalah munculnyajenis yang unik, yakni koki olala dankoki panador. Adapun pemasaran dilakukan dengan membuka toko ikan hias.Kata kunci: Ikan hias, monosek, polikultur
PENINGKATAN KUALITAS PRODUK PERIKANAN MELALUI PENERAPAN TEKNOLOGI PINTOKIR (PINDANG PRESTO KERING) DI KUB ULAMSARI KOTA PEKALONGAN JAWA TENGAH (PROGRAM IBM DIKTI TAHUN 2010) Benny Diah Madusari; Anwar Fauzan
Jurnal Abdimas Vol 15, No 1 (2011): June 2011
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/abdimas.v15i1.1211

Abstract

Hasil perikanan di Kota pekalongan pada umumnya dijual dalam bentuk segar, olahan seperti ikan asin dan ikan pindang serta bandeng presto dengan daya awet kurang dari tiga hari. Maka melalui Ibm dilakukan upaya peningkatan kualitas produk pasca panen ikan. Metode yang digunakan adalah metode penyuluhan tentang penanganan produk perikanan pasca panen dan upaya peningkatan kualitas hasil olahan; metode praktek dengan cara menerapkan pengolahan ikan pindang menjadi produk baru yakni ikan pindang presto kering (PINTOKIR) dan metode tanya jawab untuk mengetahui sampai sejauhmana anggota KUB Ulamsari mampu menerima atau terlibat dalam kegiatan, serta evaluasi untuk menganalisis dalam penarikan simpulan dari semua kegiatan pengabdian yang dilakukan. Hasil kegiatan ini, menunjukkan bahwa anggota KUB Ulamsari sangat antusias dalam melakukan praktek mengolah ikan menjadi produk baru yaitu pintokir atau pindang presto kering, dengan spesifikasi produk yang memiliki daya awet 5 hari dalam suhu kamar dan penampilan yang lebih menarik serta rasa yang gurih,tulang lunak dan higienis serta kapasitas produksi dapat ditingkatkan, yang semula 5 kg, bisa ditingkatkan menjadi 50 kg dengan alat PINTOKIR. Kata Kunci : ikan, pintokir, kualitas produk