Pudji Rahayu
Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Tanjungkarang

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengaruh Menstruasi Terhadap Profil Hematologi Pada Siswi SMPN 22 Bandar Lampung Maria Tuntun; Pudji Rahayu
Jurnal Analis Kesehatan Vol 8, No 2 (2019): JURNAL ANALIS KESEHATAN
Publisher : Department of Health Analyst, Politeknik Kesehatan, Kementerian Kesehatan Tanjungkarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (88.055 KB) | DOI: 10.26630/jak.v8i2.1860

Abstract

Perbandingan Daya Analgetika Infusa Rimpang Temu Kunci (Boesenbergia rotunda L) Dan Daun Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa) Pada Mencit Putih (Mus musculus) Pudji Rahayu
Jurnal Analis Kesehatan Vol 4, No 2 (2015): Jurnal Analis Kesehatan
Publisher : Department of Health Analyst, Politeknik Kesehatan, Kementerian Kesehatan Tanjungkarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jak.v4i2.269

Abstract

Temu kunci (Boesenbergia rotunda L) dan Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa) adalah dua  dari banyak tanaman yang dapat dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional dengan kandungan kimia antara lain saponin,  alkaloid, dan flavonoid. Kandungan flavonoid berperan untuk melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh dan mencegah terjadinya penyumbatan pembuluh darah, antiinflamasi dan analgetik. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui daya analgetika Infusa Temu kunci (Boesenbergia rotunda L) dan Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa)  dan membandingkannya dengan  asam mefenamat. Jenis penelitian adalah eksperimen. Variabel bebas adalah Infusa rimpang temu kunci dan infusa daun mahkota dewa dengan konsentrasi 10%, 20%, 30%, 50%  dan variable terikatnya  lama waktu reaksi mencit memberikan respon.  Jumlah perlakuan 8 dengan pengulangan 4 kali. Data dianalisis dengan uji Anova dan dilanjutkan dengan uji Benferroni. Hasil uji diketahui bahwa semua konsentrasi infusa rimpang temu kunci dan daun mahkota dewa mempunyai efek analgetika. Efek analgetika rata-rata Infusa Rimpang temu kunci lebih tinggi dari Infusa daun mahkota dewa.  Konsentrasi Infusa 50% mempunyai kemampuan analgetika lebih tinggi dibanding asam mefenamat. 
Formulasi dan Evaluasi Parfum Tipe Eau de Toilette (EDT) “Senarai Jingga” Indra Gunawan; Pudji Rahayu
Jurnal Kesehatan Vol 12, No 2 (2021): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jk.v12i2.2637

Abstract

Lack of research on formulation and evaluation of fragrance products (perfumes) in Indonesia and the need to improve the publication and branding of Tanjungkarang Health Polytechnic (Polkestanka) can be done through the development of perfume products according to climate characteristics in Indonesia. This research with quantitative experimental design aims to produce formulas and fragrance products (perfumes) type Eau de Toilette (EDT) that has the equivalent or better quality of branded perfumes on the markets. The Intervention has done by formulating perfume "Orange List" type EDT with 5 (five) series of fragrance ingredients 6-10% by Indonesian National Standard (SNI) 16-4949-1998 then compare it with positive control. The research was conducted from April 2020 until September 2020 at the Laboratory of Pharmaceutical Department of Polkestanka Pharmacy. The results organoleptically showed the entire formula produces 100% clarity, homogeneous 100%, particle-free 100%, and citrus smell. The density of all formulas meets the requirements, with the density largest in F5 of 0,86. The fragrance resistance test of the entire formula still smelled at the 4th hour and with the spot largest test result in F2 with a diameter of 75,59 mm.  The most preferred "Senarai Jingga" formula is F5 (60%). Kendall's W Test analysis obtained a significance of 0,016 that showed respondents preferred "Senarai Jingga" Perfume over positive control by the alignment of respondents judging the two perfumes to be significantly different. The later research suggests is that a favorite level test between “Senarai Jingga" Perfume and different positive controls (other brand perfumes) with citrus characteristics is required.
Studi Variasi Gelling Agent PVA (Propil Vinil Alkohol) pada Formulasi Masker Peel-Off Ekstrak Lidah Buaya (Aloe vera) sebagai Anti Jerawat Dias Ardini; Pudji Rahayu
Jurnal Kesehatan Vol 10, No 2 (2019): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.064 KB) | DOI: 10.26630/jk.v10i2.1422

Abstract

Gel mask can increase skin moisture and enhance the effect of the main composition (Aloe vera L) as an anti-acne on the epithelial and that is the cause of occlusivity of the polymer layer formed. PVA formulation is used to give exfoliated effect because they have adhesive properties or can form films that are easily peeled off after drying. The purpose of this study was to determine the effect of polyvinyl alcohol (PVA) variations as a gelling agent (7%, 10%, 13% and 16%) on the physical properties of ethanol extract Aloe vera leaves skin gel mask included organoleptic, homogeneity, pH, dispersibility, drying time and inhibition test against Staphylococcus epidermidis. The research conducted is experimental. The design of this research is a one-shot case study. Evaluation results were analyzed using univariate analysis. For physical properties, frequency distribution and inhibitory tests were analyzed with Analysis of variance (ANOVA). Peel off gel mask is formulated with 4 treatments and 6 repetitions. The results showed that the peel-off gel mask of Aloe vera leaves ethanol extract have clear organoleptic properties, very weak alcohol flavor and 50% slightly thick and 25% thick and 25% very thick. 75% of mask preparations are homogeneous. Has a pH range of 5.95-6.2. The spreadability of 75% gel mask preparations are meet the requirements of mask masking and 75% meets the requirements of good drying time. All variations of the formula have an inhibition effect against Staphylococcus epidermidis and between training groups, no difference was understood.
UJI AKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN BANDOTAN (Ageratum conyzoides Linn.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus Repita Anis Jungjunan; Pudji Rahayu; Yulyuswarni Yulyuswarni; Dias Ardini; Endah Ratnasari Mulatasih
Jurnal Analis Farmasi Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v8i1.9269

Abstract

ABSTRAKIndonesia memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, baik flora maupun fauna. Salah satunya adalah  tumbuhan yang memiliki khasiat untuk kesehatan. Pemanfaatan tumbuhan sebagai obat oleh masyarakat Indonesia sudah dilakukan secara turun-temurun dalam sistem pengobatan tradisional Indonesia. Tanaman bandotan (Ageratum conyzoides Linn.) sudah lama digunakan menjadi salah satu tanaman yang paling ampuh dalam mengobati luka. Pada sampel pus (nanah) dari luka infeksi kulit, ditemukan bakteri Staphylococcus aureus.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas dan efektivitas antibakteri ekstrak etanol 96% daun bandotan (Ageratum conyzoides Linn.) terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian ini bersifat eksperimental dengan 5 perlakuan dan 5 kali pengulangan, yaitu: variasi konsentrasi 50%, 75%, 100% ekstrak etanol 96% daun bandotan (Ageratum conyzoides Linn.), kontrol positif (kloramfenikol 30μg), dan kontrol negatif (aquadest). Metode uji antibakteri yang digunakan adalah metode difusi cakram (Kirby & Bauer). Parameter yang diukur adalah besarnya diameter zona hambat yang terbentuk di sekitar disk. Analisis data dilakukan dengan uji One Way ANOVA (Analysis of Varians) dan dilanjutkan dengan uji BNT (Beda Nyata Terkecil). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa daun bandotan (Ageratum conyzoides Linn.) mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, dan steroid/terpenoid. Rata-rata zona hambat yang terbentuk dari ekstrak etanol 96% daun bandotan (Ageratum conyzoides Linn.) dengan konsentrasi 50%, 75%, dan 100% berturut-turut sebesar 6,79 mm, 8,75 mm, dan 9,45 mm, rata-rata zona hambat yang terbentuk dari kontrol negatif sebesar 0,00 mm dan kontrol positif (kloramfenikol 30µg) sebesar 25,47 mm. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol 96% daun bandotan (Ageratum conyzoides Linn.) dengan konsentrasi 50%, 75%, dan 100% memiliki aktivitas antibakteri dengan daya hambat sedang (moderate) namun kurang efektif sebagai antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus.
UJI AKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN BANDOTAN (Ageratum conyzoides Linn.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus Repita Anis Jungjunan; Pudji Rahayu; Yulyuswarni Yulyuswarni; Dias Ardini; Endah Ratnasari Mulatasih
Jurnal Analis Farmasi Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v8i1.9269

Abstract

ABSTRAKIndonesia memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, baik flora maupun fauna. Salah satunya adalah  tumbuhan yang memiliki khasiat untuk kesehatan. Pemanfaatan tumbuhan sebagai obat oleh masyarakat Indonesia sudah dilakukan secara turun-temurun dalam sistem pengobatan tradisional Indonesia. Tanaman bandotan (Ageratum conyzoides Linn.) sudah lama digunakan menjadi salah satu tanaman yang paling ampuh dalam mengobati luka. Pada sampel pus (nanah) dari luka infeksi kulit, ditemukan bakteri Staphylococcus aureus.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas dan efektivitas antibakteri ekstrak etanol 96% daun bandotan (Ageratum conyzoides Linn.) terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian ini bersifat eksperimental dengan 5 perlakuan dan 5 kali pengulangan, yaitu: variasi konsentrasi 50%, 75%, 100% ekstrak etanol 96% daun bandotan (Ageratum conyzoides Linn.), kontrol positif (kloramfenikol 30μg), dan kontrol negatif (aquadest). Metode uji antibakteri yang digunakan adalah metode difusi cakram (Kirby & Bauer). Parameter yang diukur adalah besarnya diameter zona hambat yang terbentuk di sekitar disk. Analisis data dilakukan dengan uji One Way ANOVA (Analysis of Varians) dan dilanjutkan dengan uji BNT (Beda Nyata Terkecil). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa daun bandotan (Ageratum conyzoides Linn.) mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, dan steroid/terpenoid. Rata-rata zona hambat yang terbentuk dari ekstrak etanol 96% daun bandotan (Ageratum conyzoides Linn.) dengan konsentrasi 50%, 75%, dan 100% berturut-turut sebesar 6,79 mm, 8,75 mm, dan 9,45 mm, rata-rata zona hambat yang terbentuk dari kontrol negatif sebesar 0,00 mm dan kontrol positif (kloramfenikol 30µg) sebesar 25,47 mm. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol 96% daun bandotan (Ageratum conyzoides Linn.) dengan konsentrasi 50%, 75%, dan 100% memiliki aktivitas antibakteri dengan daya hambat sedang (moderate) namun kurang efektif sebagai antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus.