Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERBANDINGAN ASAM ASETAT DENGAN ASAM FORMIAT SEBAGAI BAHAN PENGGUMPAL LATEKS Rudi Munzirwan Siregar; Putri Anggita Widodo
JURNAL INOVASI PENDIDIKAN DAN SAINS Vol 2 No 3 (2021): Desember
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Nahdlatul Wathan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.526 KB) | DOI: 10.51673/jips.v2i3.774

Abstract

Indonesia is one of the largest rubber producers. Almost all garden latex for rubber production must be coagulated before further processing. Research has been carried out on the comparison of acetic acid with formic acid as a latex coagulation agent. This study aims to compare acetic acid with formic acid as a latex coagulation agent. Coconut shell charcoal (particle size 80 mesh) was added to the latex with a weight of 42 grams then the latex was coagulated with acetic acid and formic acid with a pH of 4.7. As a rubber quality research was carried out by measuring the initial plasticity, plasticity retention index and mooney viscosity of rubber. In conclusion, latex coagulated with acetic acid produced better rubber than latex coagulated with formic acid.
PERBANDINGAN ASAM ASETAT DENGAN ASAM FORMIAT SEBAGAI BAHAN PENGGUMPAL LATEKS Rudi Munzirwan Siregar; Putri Anggita Widodo
JURNAL INOVASI PENDIDIKAN DAN SAINS Vol 2 No 3 (2021): Desember
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Nahdlatul Wathan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51673/jips.v2i3.774

Abstract

Indonesia merupakan salah satu penghasil karet terbesar. Hampir seluruh lateks kebun untuk produksi karet harus digumpalkan sebelum proses lanjut. Telah dilakukan penelitian tentang perbandingan asam asetat dengan asam formiat sebagai bahan penggumpal lateks. Pada penelitian ini bertujuan untuk membandingkan asam asetat dengan asam formiat sebagai bahan penggumpal lateks . Kedalam lateks ditambahkan arang tempurung kelapa (ukuran partikel 80 mesh) dengan berat 42 gram kemudian lateks digumpalkan dengan asam asetat dan asam formiat dengan pH 4,7. Sebagai penelitian mutu karet dilakukan dengan mengukur plastisitas awal, plastisitas retensi indeks dan viskositas mooney karet. Kesimpulannya, lateks yang digumpalkan dengan asam asetat menghasilkan karet yang lebih baik dibandingkan dengan lateks yang digumpalkan dengan asam formiat.