Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENYEBARAN INTENSITAS REKAHAN DAN APERTURE PADA RESERVOIR VULKANIKLASTIK Firman Herdiansyah; Suryo Prakoso; Muhammad Burhannudinnur; Benyamin Benyamin
Journal of Geoscience Engineering & Energy (JOGEE) VOLUME 1, NOMOR 2, AGUSTUS 2020
Publisher : Universitas trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3858.855 KB) | DOI: 10.25105/jogee.v1i02.7687

Abstract

Reservoir vulkaniklastik di indonesia merupakan reservoir dengan produksi yang signifikan. Rekah alami adalah faktor terpenting dalam menentukan kualitas dan kuantitas dari reservoir vulkaniklastik untuk diungkap lebih detail. Log image dan data wireline log dapat digunakan untuk memberikan informasi zona rekah alami, dan rekahan konduktif serta rekahan resistif. Pada kasus penelitian ini, hadir tuf dengan rekah alami sebagai porositas sekunder. Intensitas rekahan dan apertur menjadi parameter penting untuk menghitung nilai porositas rekahan pada masing-masing zona. Pengukuran langsung pada log image dapat mendeteksi intensitas rekahan dan apertur dimana dicirikan oleh sinusoidal yang dibentuk dari resistivitas ataupun kontras akustik. Perkalian antara intensitas rekahan dan apertur digunakan untuk menghitung porositas rekahan. Bulk modulus juga digunakan sebagai konstrain untuk mendistribusikan nilai I*A pada sumur yang tidak memiliki image log. I*A yang tinggi menaikan nilai bulk modulus, dan nilai I*A naik pada area yang dekat dengan lipatan dan yang dekat dengan patahan.
ANALISIS KELAYAKAN PROYEK PEMBANGKIT LISTRIK ENERGI PANAS BUMI AREA “CFA” Chandra Falqahiyah; Benyamin Benyamin
Journal of Geoscience Engineering & Energy (JOGEE) VOLUME 2, NOMOR 1, FEBRUARI 2021
Publisher : Universitas trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1674.204 KB) | DOI: 10.25105/jogee.v2i1.8929

Abstract

Kebutuhan akan energi listrik di Indonesia saat ini mengalami perkembangan yang signifikan seiring dengan bertambahnya kebutuhan hidup masyarakat maupun perkembangan di segala sektor kehidupan. Panas bumi merupakan sumber daya energi terbarukan yang dapat di konversikan menjadi sumber energi listrik, selain itu energi tersebut merupakan energi yang ramah lingkungan dan dianggap dapat mendukung pembangunan berkelanjutan. Daerah penelitian berada pada area “CFA” yang terletak di Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan analisis kelayakan proyek pembangkit listrik energi panas bumi pada daerah penelitian berdasarkan potensi cadangan dan parameter keekonomiannya. Metodologi penelitian yang dilakukan adalah analisis potensi cadangan panas bumi, pengembangan model keuangan, serta sensitivitas pada nilai NPV proyek. Hasil dari penelitian adalah potensi cadangan panas bumi pada area “CFA” memiliki cadangan terduga 475,6 MWe dengan kapasitas tersebut akan dapat dikembangkan proyek pembangkit listrik energi panas bumi dengan kapasitas 55 MWe. Hal-hal yang harus diperhitungkan dalam pelaksanaan pengembangan proyek Drilling and Proven Resource, Production and Revenue, Investment, Operating Expenditure, Pajak dan Depresiasi. Parameter keekonomian yang berpengaruh dalam penentuan investasi dan pelaksanaan proyek yang dihasilkan adalah NPV -97.546 USD, IRR 2%, payback period melewati masa kontrak proyek, dan Profitability Index 0,61 sedangkan yang menjadi parameter paling sensitif pada proyek ini adalah harga jual listrik. Hasil dari analisis kelayakan berdasarkan potensi cadangan dan parameter keekonomian di area penelitian dikatakan tidak layak untuk dikembangkan menjadi proyek pembangkit listrik energi panas bumi.
STOCHASTIC POROSITY MODELING IN VOLCANIC RESERVOIR JATIBARANG FORMATION Eko Widianto; Firman Herdiansyah; Muhammad Burhannudinnur; Suryo Prakoso; Benyamin Benyamin
Journal of Geoscience Engineering & Energy (JOGEE) VOLUME 2, NOMOR 2, AGUSTUS 2021
Publisher : Universitas trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3149.935 KB) | DOI: 10.25105/jogee.v2i2.9993

Abstract

Jatibarang Formation known as interesting volcanic reservoir in North West Java Basin. The reservoir was characterized by altered and naturally fractured that has significantly producing light oil. The volcanic Jatibarang reservoir consist of 3 volcanic cycles that are cycle 1, cycle 2 and cycle 3 with 16 faults configuration. Total and Fracture porosity modeling was conducted to determine secondary porosity distribution using stochastic method. Lithofacies and property lateral variation were generated to visualize geological model. Total porosity was estimated using formation evaluation. Natural subsurface fracture has been identified by bore hole image (formation micro imager) and geophysical log from several wells in the Jatibarang Field. It has provided both lithology and property reservoir information. Lithofacies tuff and non tuff model has been used as a constrait to distribute pore pressure and bulk modulus. Then, porosity model was distribution using the collocated-co kriging method. The purpose of this study was to determine the distribution of total and fracture porosity of the Jatibarang volcanic reservoir.
Effect of Conductive Minerals in the Determination of Water Saturation in “Y” Field Panduwinata Arifin; Ratnayu Sitaresmi; Benyamin Benyamin
Journal of Earth Energy Science, Engineering, and Technology Vol. 1 No. 1 (2018): JEESET-VOL.1-NO.1-2018
Publisher : Penerbitan Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.535 KB) | DOI: 10.25105/jeeset.v1i1.3035

Abstract

Formation evaluation is a part of petroleum engineering to study reservoir characteristics as well as issues related to success in the discovery of hydrocarbon reserves. Hydrocarbon reserves are influenced by reservoir rock characteristics consisting of porosity (f), water saturation (Sw), and permeability (k.) In low resistivity regions are often found abnormalities in formation evaluation. The abnormality is a low resistivity value produced so that an inaccurate value obtained when water saturation is calculated. In this study, an evaluation process of the abnormality phenomena was performed on low resistivity areas. The evaluation is done by analyzing both log and core data. Evaluation in low resistivity areas aims to obtain a correction factor of the abnormality that occurs. Abnormalities in the calculation of resistivity values caused by the existence of conductive minerals which resulting in a decrease of the resistivity value of the formation. This correction factor can be used in Archie to calculate water saturations, therefore more accurate values of saturation were found.
ANALISIS KELAYAKAN PROYEK PEMBANGKIT LISTRIK ENERGI PANAS BUMI AREA “CFA” Chandra Falqahiyah; Benyamin Benyamin
Jurnal Eksakta Kebumian Vol. 1 No. 2 (2020): Vol 1, No 2 (2020): JURNAL EKSAKTA KEBUMIAN (JEK)
Publisher : Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi, Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6372.284 KB) | DOI: 10.25105/jek.v1i2.10704

Abstract

Kebutuhan akan energi listrik di Indonesia saat ini mengalami perkembangan yang signifikan seiring dengan bertambahnya kebutuhan hidup masyarakat maupun perkembangan di segala sektor kehidupan. Panas bumi merupakan sumber daya energi terbarukan yang dapat di konversikan menjadi sumber energi listrik, selain itu energi tersebut merupakan energi yang ramah lingkungan dan dianggap dapat mendukung pembangunan berkelanjutan. Daerah penelitian berada pada area “CFA” yang terletak di Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan analisis kelayakan proyek pembangkit listrik energi panas bumi pada daerah penelitian berdasarkan potensi cadangan dan parameter keekonomiannya. Metodologi penelitian yang dilakukan adalah analisis potensi cadangan panas bumi, pengembangan model keuangan, serta sensitivitas pada nilai NPV proyek. Hasil dari penelitian adalah potensi cadangan panas bumi pada area “CFA” memiliki cadangan terduga 475,6 MWe dengan kapasitas tersebut akan dapat dikembangkan proyek pembangkit listrik energi panas bumi dengan kapasitas 55 MWe. Hal-hal yang harus diperhitungkan dalam pelaksanaan pengembangan proyek Drilling and Proven Resource, Production and Revenue, Investment, Operating Expenditure, Pajak dan Depresiasi. Parameter keekonomian yang berpengaruh dalam penentuan investasi dan pelaksanaan proyek yang dihasilkan adalah NPV -97.546 USD, IRR 2%, payback period melewati masa kontrak proyek, dan Profitability Index 0,61 sedangkan yang menjadi parameter paling sensitif pada proyek ini adalah harga jual listrik. Hasil dari analisis kelayakan berdasarkan potensi cadangan dan parameter keekonomian di area penelitian dikatakan tidak layak untuk dikembangkan menjadi proyek pembangkit listrik energi panas bumi.