Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Correlation Between Personal Hygiene And Hemoglobin Levels On Typhoid Fever Suspect Patients At Lirboyo General Hospital Indana Farodis; Mely Purnadianti
Medicra (Journal of Medical Laboratory Science/Technology) Vol 3 No 2 (2020): December
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21070/medicra.v3i2.800

Abstract

Personal Hygiene is an effort made by individuals in maintaining personal hygiene to avoid disease. Personal Hygiene is closely related to typhoid fever, because its transmission can be through food and drinks which are contaminated with Salmonella typhi. WHO and UNICEF ​​on 2015 ranked Indonesia as the second worst sanitation country in the world after India. One of the laboratory tests which is used to observe anemia levels and polycythaemia is hemoglobin degree. The purpose of this study was to analyze the correlation between personal hygiene and hemoglobin levels on typhoid fever suspect patients at Lirboyo General Hospital. The research method used analytic survey with Cross Sectional Study approach and purposive sampling used as the sampling technique with 38 respondents. The results of the study mostly have worst personal hygiene quality of 31 people (81.6%) while respondents have good personal hygiene quality of 7 people (18.4%) and the of hemoglobin category on patients stated normal in 29 people (76.3%) while patients who have abnormal hemoglobin category in 9 people (23.7%). Based on statistical tests on personal hygiene by hemoglobin showed 0.876 p-value and > 0.05 sig value Conclusion which indicated no correlation between personal hygiene and hemoglobin on typhoid fever suspect at Lirboyo General Hospital.
Bakti Sosial dan Pemeriksaan Golongan Darah pada Siswa SMK Kadiri Kecamatan Kras Kabupaten Kediri Mely Purnadianti; Ningsih Dewi S; Novia Agustina; Yoanita Indra KM; Trifit Imasari; Fatul Hidayatul
ABDI UNISAP: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2023): ABDI UNISAP: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : UPT Publikasi dan Penerbitan Universitas San Pedro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59632/abdiunisap.v1i1.79

Abstract

Golongan darah merupakan ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Didunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh (Andriyani et al, 2015). Sistem ABO yang ditemukan oleh Karl Landsteiner merupakan sistem yang paling penting dalam bank darah dan ilmu kedokteran transfusi, antigen-antigen utamanya disebut A dan B, antibodi utamanya adalah anti-A dan anti-B. Gen-gen yang menentukan ada tidaknya aktivitas A atau B terletak di kromosom 9 (Ronald, 2004). Penetapan golongan darah menentukan jenis aglutinogen yang ada dalam sel dan menentukan aglutinin yang ada dalam serum (Subrata, 2007). Subjek penelitian ini adalah siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) KADIRI dengan rentang usia antara 14-20 tahun. Instrumen pengumpul data yang digunakan dalam METODE DIRECT golongan darah.
The Dangers of Cyberbullying for Mental Health in Adolescents at SMK Kadiri, Kras District: Bahaya Cyberbullying Bagi Kesehatan Mental Pada Remaja Di SMK Kadiri Kecamatan Kras Mely Purnadianti; Ningsih Dewi Sumaningrum; Novia Agustina
BEGAWE: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2023): BEGAWE: Jurnal Pengabdian Masyarakat, Oktober 2023
Publisher : Berugak Baca

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan teknologi informasi saat ini dapat berdampak positif maupun negatif. Kemajuan ini membantu remaja menggunakan internet, yang merupakan hal positif, tetapi juga dapat berdampak negatif pada kehidupan mereka. Salah satu efek buruk teknologi informasi adalah munculnya perilaku cyberbullying di kalangan generasi milenial. Terutama di kalangan generasi milenial, pelecehan online menjadi salah satu fenomena yang meningkat. Tujuan dari penyuluhan dan pengumpulan data ini adalah untuk mendeskripsikan cyberbullying pada remaja melalui deskripsi kuantitatif. Siswa SMK KADIRI berusia antara 14 dan 20 tahun adalah subjek data ini. Skala Cyberbullying adalah alat pengumpul data yang digunakan dalam data ini. Menurut distribusi frekuensi rata-rata grand total masing-masing faktor, yaitu cyber verbal bullying (8,56), hiding identity (6,33), dan cyber forgery (11,57), hasil pendataan ini menunjukkan bahwa perilaku cyberbullying pada subjek data termasuk dalam kategori sangat rendah. Ada kemungkinan bahwa tingginya tingkat perilaku cyberbullying pada data ini disebabkan oleh fakta bahwa karakteristik responden pada pendataan ini mewakili kepribadian yang berkaitan dengan lingkungan sekolah.