Nuzuliar Rahmah
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENERAPAN KONSEP ARSITEKTUR NARATIF TERHADAP TATA RUANG PAMERAN PADA MUSEUM Rizqi Muhammad Prastowo; Nurhikmah Budi Hartanti; Nuzuliar Rahmah
Prosiding Seminar Nasional Pakar Prosiding Seminar Nasional Pakar 2019 Buku I
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pakar.v0i0.4145

Abstract

Desain ruang pada museum sangat ditentukan oleh objek yang dipamerkan. Elemen ruang dan objek pameran saling mempengaruhi dan membentuk makna dalam suatu hubungan ruang. Permasalahan museum dewasa ini adalah ruang pameran museum sebagai salah satu elemen terpenting dalam sebuah museum kurang memperhatikan kesinambungan materi dengan tata ruang-ruang pameran museum. Tulisan ini bertujuan untuk menemukan kriteria alur serta tata ruang – ruang pamer museum yang sesuai dengan kaidah arsitektur naratif. Metode yang digunakan adalah metode komparatif melalui studi literatur dan preseden. Hasil Analisis menghasilkan dua kriteria dari masing masing aspek dalam perancangan narasi arsitektur. Pada akhirnya, arsitektur naratif menjadi pendekatan yang membantu perancang/arsitek menciptakan sinergi antara pameran dengan museum secara keseluruhan.
STUDI WINDOW-TO-WALLRATIO PADA KANTOR PEMERINTAH DI JAKARTA SELATAN Melisa Imam Dwiana; Agus Budi Purnomo; Nuzuliar Rahmah
Ide dan Dialog Desain Indonesia (Idealog) Vol 5 No 1 (2020): Jurnal Idealog Vol 5 No 1
Publisher : Universitas Telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/idealog.v5i1.2749

Abstract

Government offices are buildings that are expected to be a good example of energy-efficient buildings. Many efforts can be done to save energy, one of them is to pay attention to the design of the facade. Windows as openings in the facade can be arranged so that the sun's heat does not result in an increase of energy to cool the room also reducing the use of lights during the day. One od the aspect that can be used to assess window opening performance is Window-to-Wall Ratio (WWR). The ratio is obtained by dividing the total opening area of the wall using glass by the total surface area of the building envelope. The purpose of this research is to study the value of WWR from government office buildings in South Jakarta. This study use front elevation of 20 government office buildings in South Jakarta as a case study. The results of this study are the average WWR value of government offices which were later compared to the average WWR of similar offices from other literature. From the results of the study, an average WWR value of 24.6% was obtained, which is still in the range of WWR in other studies.Keywords : Energy Saving, Building Envelope, Government Office, Window-to-Wall Ratio (WWR)
OPTIMALISASI BUKAAN JENDELA KANTOR ASEAN SECRETARIAT DALAM UPAYA MEMINIMALISIR PENYEBARAN COVID-19 Thifal Indri Maulidina; Agus Budi Purnomo; Nuzuliar Rahmah
METRIK SERIAL TEKNOLOGI DAN SAINS (E) ISSN: 2774-2989 Vol. 1 No. 1 (2020): Metrik Serial Teknologi dan Sains
Publisher : Konsorsium Cendekiawan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51616/teksi.v1i1.110

Abstract

Dunia saat ini sedang meghadapi bencana penyakit Corona Virus Disease-2019 atau COVID -19 yang menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. Perancangan kantor ASEAN Secretariat perlu memerhatikan usaha untuk meminimalisir penyebaran COVID-19 yang bersifat airborne atau melayang di udara. Hal yang menjadi dasar penelitian ini, dikarenakan ruangan kantor sebagian besar memiliki ruangan tertutup yang bisa memicu penyebaran virus apabila memiliki ventilasi yang buruk. Maka dari itu, untuk memutus rantai penyebaran selain dengan mematuhi protokol kesehatan, diperlukan strategi desain secara pasif pada bukaan jendela demi menciptakan ventilasi yang baik. Salah satu variabel utama yang digunakan untuk mengukur kinerja sistem bukaan jendela ialah Window to Wall Ratio (WWR). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui desain bukaan jendela pada Kantor ASEAN Secretariat dalam upaya meminimalisir penyebaran COVID-19. Metode yang digunakan yaitu desriptif kuantitatif yang menjelaskan suatu objek penelitian yaitu Kantor ASEAN Secretariat dengan studi observasi berupa teori yang menjadi rujukan, serta studi simulasi untuk mendapatkan data berupa angka.
IDENTIFIKASI KONSEP TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT (TOD) DI KAWASAN STASIUN LIGHT RAPID TRANSPORT (LRT) – JATI BENING – BEKASI Nuzuliar Rahmah; Etty R Kridarso; Agus Budi Purnomo
METRIK SERIAL TEKNOLOGI DAN SAINS (E) ISSN: 2774-2989 Vol. 2 No. 2 (2021)
Publisher : Konsorsium Cendekiawan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan daerah penyangga Kota Jakarta kearah Timur (Bekasi), Selatan (Bogor) dan Barat (Tangerang-Banten) tidak dapat dihindari karena bertambahnya jumlah penduduk dimana aktivitas penghidupan masih terpusat di Jakarta. Aktivitas penghidupan masyarakat yang masih terpusat di Kota Jakarta menuntut adanya pergerakan masyarakat menuju pusat kota (Jakarta) dan kembali lagi ke tepi kota menuju arah Timur, Selatan dan Barat. Kegiatan ini berlangsung pada saat jam masuk kerja dan jam selesainya waktu bekerja. Pola hidup masyarakat dengan mobilitasnya memerlukan alat transportasi yang ideal, dimana saat ini telah tersedia moda angkutan massal yang disebut mass rapid transport (MRT) dan light rapid transport (LRT). Titik antar dan titik jemput pengguna MRT & LRT disebut stasiun yang lokasinya telah ada pada saat ini. Lokasi stasiun MRT & LRT menjadi tempat strategis karena perpindahan antar moda serta menjadi generator perkembangan kawasan disekitarnya, terutama yang terkait dengan hunian dan fasilitas publik lainnya. Saat ini beberapa stasiun yang telah dibuat belum sepenuhnya berfungsi secara maksimal. Penelitian ini akan mengidentifikasi stasiun LRT di Jati Bening Bekasi dengan metode kualitatif. Data diperoleh melalui observasi langsung serta studi pustaka. Selanjutnya dilakukan analisis dengan cara menilai lokasi stasiun dari akses fasilitas (unsur perancanagan kota) yang ada dikawasan stasiun LRT Jati Bening. Hasil akhir menunjukkan bahwa stasiun LRT di Jati Bening belum maksimal mengakomodir akses menuju kawasan hunian dan fasilitas lainnya.