Vekie Rumate
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

KINERJA KEUANGAN DAERAH PASCA OTONOMI DAERAH STUDI PADA KOTA KOTAMOBAGU TAHUN 2008-2012 Andika, Revo; Rumate, Vekie; Niode, Audie
Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Vol 15, No 02 (2015): Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Analisis terhadap kinerja keuangan daerah di daerah Kota Kotamobagu merupakan informasi yang penting terutama untuk membuat kebijakan dalam pengelolaan keuangan daerah dan menilai apakah pemerintah daerah berhasil mengelola keuangannya dengan baik, serta memberikan dampak yang positif terhadap kesejahteraan masyarakat. Salah satu alat ukur yang dapat digunakan untuk menganalisis kinerja  keuangan di daerah Kota Kotamobagu dalam mengelola keuangan daerahnya adalah melakukan analisis rasio pertumbuhan pendapatan, rasio kemandirian , rasio ketergantungan keuangan daerah rasio derajat desentralisasi dan rasio belanja daerah terhadap PDRB. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengatahui kinerja keuangan daerah Kota Kotamobagu pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2012. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian yang bersifat deskriptif, yaitu data yang telah dikumpulkan, kemudian disusun, diinterprestasikan, dan dianalisa sehingga memberikan keterangan yang lengkap atau gambaran yang sebenarnya mengenai kinerja keuangan pemerintah daerah Kota Kotamobagu. Berdasarkan hasil penelitian, dapat digambarkan bahwa kinerja keuangan pemerintah daerah di Kota Kotamobagu masih menunjukkan rata-rata kinerja keuangan daerah yang masih belum stabil atau belum begitu baik. Dimana hasil perhitungan di setiap tahun masih mengalami angka yang naik turun untuk kelima rasio yang diukur dalam pengelolaan keuangan daerah.   Kata kunci: Rasio Pertumbuhan Pendapatan, Rasio Kemandirian, Rasio Ketergantungan Keuangan Daerah, Rasio Derajat Desentralisasi, Rasio Belanja Daerah Terhadap PDRB.
PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH DI SEKTOR PENDIDIKAN DAN KESEHATAN TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI SULAWESI UTARA Sanggelorang, Septiana; Rumate, Vekie; Siwu, Hanly
Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Vol 15, No 3 (2015): Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Pembangunan manusia merupakan salah satu indikator bagi kemajuan suatu negara. Indeks Pembangunan Manusia sangat tergantung pada komitmen pemerintah sebagai penyedia sarana penunjang. Pendidikan memainkan peran utama dalam membentuk kemampuan sebuah negara berkembang untuk menyerap teknologi modern dan untuk mengembangkan kapasitas agar tercipta pertumbuhan serta pembangunan yang berkelanjutan, kesehatan merupakan prasyarat bagi peningkatan produktivitas, sementara keberhasilan pendidikan juga bertumpu pada kesehatan yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengeluaran pemerintah daerah pada bidang pendidikan dan kesehatan terhadap Indeks Pembangunan Manusia. Data yang digunakan merupakan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Utara dan Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Utara. Model analisis yang digunakan adalah berganda, dengan menggunakan SPSS versi 21. Hasil regresi menunjukkan bahwa variabel pengeluaran pemerintah di bidang pendidikan berpengaruh positif, yaitu meningkat sebesar 0,870 dan secara statistik signifikan terhadap indeks pembangunan manusia. Dan variabel pengeluaran pemerintah di bidang kesehatan berpengaruh negatif, yaitu sebesar -0,438 dan secara statistik tidak berpengaruh terhadap indeks pembangunan manusia di Sulawesi Utara. Kata Kunci: Pendidikan, Kesehatan, Indeks Pembangunan Manusia.
ANALISIS SEKTOR BASIS DI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW UTARA Sambuari, Sari Sasmita; Rumate, Vekie; Siwu, Hanly
Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Vol 15, No 4 (2015): Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi ( page 01 - 244 )
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses di mana pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola sumber daya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah dan sektor swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru, serta merangsang perkembangan kegiatan ekonomi dalam wilayah. Salah satu sasaran yang harus dicapai pembangunan ekonomi daerah dalam rangka memenuhi misinya adalah tercapainya pertumbuhan ekonomi. Untuk memacu laju pertumbuhan ekonomi regional serta meningkatkan kontribusinya terhadap pembentukan total PDRB, maka pembangunan sektor unggulan dapat dijadikan sebagai penggerak pembangunan ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sektor basis di Kabupatan Bolmut. Teknik analisis yang di gunakan adalah Location Quotient (LQ). Hasil penelitian menunjukan bahwa sektor yang memiliki nilai LQ > 1 adalah sektor basis. Artinya sektor tersebut telah mampu untuk memenuhi kebutuhannya sendiri juga untuk memenuhi kebutuhan daerah lainnya. Selama kurun waktu 2009-2013 yang termasuk sektor basis terdapat pada sektor pertanian, sektor petambangan dan penggalian dan sektor jasa-jasa. Sedangkan sektor yang memiliki nilai LQ < 1 adalah sektor non basis. Hal ini menunjukkan sektor tersebut belum mampu untuk memenuhi kebutuhan daerah. Sektor tersebut adalah sektor perdagangan hotel dan restoran, sektor industri pengolahan, sektor listrik, gas dan air bersih, sektor kontruksi, sektor pengangkutan dan komunikasi dan sektor keuangan, real estat dan jasa perusahaan. Kata Kunci : Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, PDRB, Sektor Unggulan, Location Quotient (LQ)
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TABUNGAN MASYARAKAT DI KECAMATAN TAHUNA BARAT KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE Kasiang, Pricilia I.; Rumate, Vekie; Maramis, Mauna Th. B
Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Vol 18, No 2 (2018)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tabungan masyarakat adalah bagian dari pendapatan yang diterima masyarakat yang tidak digunakan untuk konsumsi atau dengan kata lain tabungan masyarakat merupakan selisih antara pendapatan dan konsumsi masyarakat.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tabungan masyarakat di kecamatan tahuna barat kabupaten kepulauan sangihe.Data yang digunakan adalah data primer dengan jumlah responden 50 orang. Variabel dalam penelitian ini adalah pendapatan, konsumsi, dan tingkat suku bunga sebagai variabel independen dan tabungan masyarakat sebagai variabel dependen. Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis regresi linear berganda, sebelum dilakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pendapatan mempunyai hubungan positif dan signifikan terhadap tabungan masyarakat, konsumsi mempunyai hubungan negatif dan signifikan terhadap tabungan masyarakat, sedangkan tingkat suku bunga mempunyai hubungan positif dan tidak signifikan terhadap tabungan masyarakat.
ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PAJAK, PENDAPATAN RETRIBUSI, DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH LAIN YANG SAH TERHADAP BELANJA PEMBANGUNAN PEMERINTA KOTA MANADO (2008-2014) Tenda, Avriano Rizky; Rumate, Vekie; Engka, Daisy
JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 17, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35794/jpekd.10246.17.2.2015

Abstract

ABSTRAK     Otonomi daerah sejatinya  merupakan pelimpahan wewenang dari sentralisasi ke desentralisasi, artinya kewenangan dari pusat sudah dilimpahkan ke daerah begitu juga dengan pengelolaan anggaran rumah tangganya sendiri. Kemandirian ekonomi sebuah daerah juga dinilai dari tingkat Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dimiliki dibandingkan dengan dana transfer dari pemerintah pusat. Sumber-sumber PAD terbesar datang dari pajak, retribusi dan PAD lain yang sah. Dalam penelitian ini digunakan metode Ordinary Least Square (OLS) untuk mengetahui seberapa besar sumber-sumber PAD yakni pendapatan pajak, pendapatan retribusi dan PAD lain yang sah mempengaruhi belanja pembangunan / belanja langsung kota Manado. Dalam pengujian didapatkan, angka R square sebesar 95,9 yang artinya tingkat pengaruh ketiga variable independen yang tergabung dalam PAD mempunyai tingkat pengaruh sebesar 95,9 persen terhadap belanja langsung/belanja pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah kota Manado, hal ini tentu sejalan dengan peraturan pemerintah yang mengharuskan belanja pembangunan diambil dari PAD. Melihat hal ini pemerintah kota Manado tentu harus terus meningkatkan kemampuan PAD nya dan semakin menurunkan tingkat ketergantungan terhadap dana transfer dari pemerintah pusat yang artinya tingkat pembangunan yang dilakukan di Manado akan terus meningkat.   Kata kunci : PAD, Pendapatan Pajak (PP), Retribusi,PAD Lain,  Belanja Langsung (BL. ABSTRACT   Regional autonomy is a true delegation of authority from centralization to decentralization, meaning that the authority of the center has been delegated to the regions as well as managing their own household budget. Economic independence of a region also assessed on the level of local revenue (PAD) owned compared to transfer funds from the central government. The largest sources of revenue came from taxes, fees and other legitimate PAD. This study used a method of Ordinary Least Square (OLS) to determine how much revenue sources namely income tax, income levy and other legitimate PAD affects development spending / shopping directly Manado. In testing obtained, the numbers R square of 95.9, which means the level of influence of these three independent variables incorporated in the PAD has a level of influence for 95.9 percent of the direct spending / shopping development undertaken by the city of Manado, it is certainly in line with government regulations which requires the development expenditure is taken from the PAD. Seeing this Manado city government would have to continue to improve its revenue and further reduce the level of dependence on the transfer of funds from the central government, which means the level of development undertaken in Manado will continue to rise.   Keywords: PAD, Income Tax, Levy, Other Income, Direct Expenditure