Arsyad Sumantika
Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik dan Komputer, Universitas Putera Batam

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Inovasi Penelitian

ANALISIS RANTAI PASOK BERBASIS SUPPLY CHAIN OPERATION REFERENCE (SCOR) PADA USAHA TAHU KOTA BATAM Arsyad Sumantika; Elva Susanti; Elsya P.L. Tarigan
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 3 No 1: Juni 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jip.v3i1.1631

Abstract

Perkembangan bisnis tahu sangat berkembang pesat di dunia industri rumah tangga Kota Batam. Terdapat banyak keterlibatan aliran proses pada manajemen rantai pasok tersebut, sehingga kelancaran dalam aliran rantai pasok merupakan mutlak yang memerlukan perhatian khusus. Namun pada aliran rantai pasok tersebut banyak ditemukan kegiatan yang tidak berjalan efesiensi sehingga mengganggu aliran di manajemen rantai pasok. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi apa saja risiko yang akan terjadi pada aliran manajemen rantai pasok usaha tahu di kota Batam, kemudian memberikan usulan perbaikan atau mitigasi berdasarkan risiko yang terjadi pada usaha tahu di Kota Batam Lingkup penelitian dibatasi pada kegiatan perencanaan dan sumber daya dengan menggunakan pendekatan SCOR (Supply Chain Operations Reference), metode yang digunakan untuk mengidentifikasi risiko adalah Analisis Risiko, usulan metode dan efek kegagalan (FMEA) dan perbaikan/pengurangan risiko menggunakan root analisis penyebab (RCA). Berdasarkan hasil penelitian didapatkan kesimpulan sebagai berikut: (1) Terdapat risiko yang terjadi di usaha tahu di Kota Batam yang meliputi sering terjadi perubahan penjadwalan produksi dan tenaga kerja, perencanaan kebutuhan bahan baku yang tidak tepat, keterlambatan penerimaan bahan baku, perubahan pembelian bahan baku yang tiba-tiba, kegagalan perencanaan penjadwalan dan proses produksi, perbedaan kualitas bahan baku dari persediaan pemasok dan kesalahan pemesanan bahan baku. (2) Usulan untuk meningkatkan risiko adalah dengan menerapkan manajemen persediaan melalui kebijakan keamanan dan ketertiban gudang, meningkatkan koordinasi setiap departemen untuk meminimalkan kesalahan komunikasi dalam pengorderan, melakukan maintenance mesin produksi tahu secara berkala dan penyediaan cadangan sparepart mesin, serta melakukan peninjauan terhadap kebijakan distribusi bahan baku, pemilihan supplier, dan ketersediaan bahan baku.