Fauzi Budi Prasetio
Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KARAKTERISTIK ENDAPAN KUARTER DAN KEBERADAAN AIR TANAH BERDASARKAN PENAFSIRAN DATA GEORADAR DI PESISIR PANTAI BARAT DAYA PULAU ROTE Muhammad Zulfikar; Fauzi Budi Prasetio; Undang Hernawan
JURNAL GEOLOGI KELAUTAN Vol 18, No 2 (2020)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32693/jgk.18.2.2020.619

Abstract

Pulau Rote merupakan pulau bagian selatan wilayah Indonesia yang terbentuk akibat adanya kolisi antara dua lempeng benua antara Australia – Asia, sehingga terjadi pengangkatan yang membentuk daratan hingga saat ini. Formasi batuan yang tersingkap di permukaan bagian timur - selatan Pulau Rote tersusun atas endapan-endapan Kuarter dan Formasi Batuan berumur Kuarter yang terdiri dari Endapan Aluvium dan Endapan Pantai (Qa), Endapan Konglomerat (Qac), Batugamping Koral (Ql), Formasi Noele (Qtn). Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran kondisi endapan kuarter bawah permukaan dan kemunginan keberadaan air tanah. Survei ini menggunakan peralatan Ground Peneterating Radar (GPR) tipe Sirveyor 20, antenna (MLF) frekuensi 40 MHz dan software Radan 5 untuk pemrosesan data. Hasil identifikasi fasies radar menunjukkan bahwa kondisi geologi di bawah permukaan pada kedalaman 15 – 30 meter merupakan batupasir yang dapat disebandingkan dengan Formasi Noele (Qtn). Pada kedalaman 2-15 meter merupakan lapisan yang tersusun atas batugamping bioklastik (batugamping koral) yang dapat disebandingkan dengan Batugamping Koral berumur Kuarter (Ql). Pada kedalaman 0-1 meter merupakan endapan pantai berumur Holosen yang dapat disebandingkan dengan Endapan Alluvium dan Endapan Pantai (Qa). Keberadaan air tanah diperkirakan berada pada lapisan Batugamping Koral dengan kedalaman sekitar 12-15 meter.Kata kunci: Georadar, GPR, endapan Kuarter, Pulau Rote, fasies radarRote Island is the southern part of Indonesia which was formed by two continental plates collision between Australia and Asia plates, so that there will be an uplift that forms the land until now. The Quaternary rock units are well exposed in the east-south part of Rote Island, which are composed of Alluvium and Coastal Deposits (Qa), Conglomerate Deposits (Qac), Coral Limestone (Ql), and Noele Formation (Qtn). This study provides lithological characteristics of quaternary deposit and possibility of ground water presence by using georadar data interpretation. This survey using Sirveyor 20 GPR equipment type with MLF antenna frequency 40 Mhz and Radan 5 as processing software. Result of radar facies identification showed geological condition at 15-30 depth was sandstone that can be compared to the Noele Formation (Qtn). At 2-15 meter depth is a layer composed of bioclastic limestone (coral limestone) which can be compared to Quaternary coral limestone (Ql). At 0-1 meter depth is Holocene deposit that can be compared to Alluvium and Coastal Deposit (Qa). The presence of ground water is estimated to be in the coral limestone layer at 12-15 meter depth.Keywords: Georadar, GPR, Quaternary deposit, Rote Island, radar facies
KEBENCANAAN GEOLOGI KELAUTAN DI BAGIAN UTARA PULAU OBI, MALUKU Nineu Yayu Geurhaneu; Fauzi Budi Prasetio; Godwin Latuputty
JURNAL GEOLOGI KELAUTAN Vol 14, No 1 (2016)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4832.768 KB) | DOI: 10.32693/jgk.14.1.2016.337

Abstract

Lokasi penelitian terletak di bagian utara pulau Obi, Maluku. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji aspek kebencanaan geologi kelautan berupa pengumpulan data primer dan sekunder. Data primer meliputi hasil pengukuran kedalaman dan pemetaan karakteristik pantai. Data sekunder berupa energi gelombang yang dihitung melalui pendekatan energi fluks dari data angin di stasiun pengamatan Labuha/Taliabu tahun 2004 – 2013. Hasil penelitian berupa peta karakteristik pantai dan peta batimetri. Kedalaman daerah penelitian berkisar dari 0 sampai 310 meter dan perairan terdalam terletak di antara Pulau Obi dan Pulau Bisa. Kebencanaan geologi di Pulau Obi berupa banjir bandang, abrasi pantai dan tsunami.Kata kunci : kebencanaan geologi, energi fluks, banjir bandang, abrasi pantai dan tsunami, Pulau ObiThe study area is located on northern part of  Obi Island, Moluccas.  The research objective is to determine the potential of marine geological hazard by primary and secondary data collecting. Primary data consists of bathymetric and coastal characteristic mapping. Secondary data is from calculated wave energy flux by using wind data from Labuha / Taliabu observation stations (2004 – 2013). The result composed of coastal characteristic and bathymetric maps. The water depth range from 0 to 310 metres and the deepest part in between Obi and Bisa islands. The geological hazard on Obi Island consist of  flooding,coastal abrasion and tsunami.Keywords :  geological hazard, flux energy, flooding, coastal abrasion and tsunami, Obi Island