Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Geologi Kelautan: Media Hasil Penelitian Geologi Kelautan

KETEBALAN ENDAPAN SEDIMEN PASIR LAUT BERDASARKAN DATA SEISMIK DANGKAL SALURAN TUNGGAL DI PERAIRAN TAKALAR, SELAT MAKASSAR Purnomo Raharjo; Mario Dwi Saputra; Godwin Latuputty; Nine Yayu Geurhaneu; Delyuzar Ilahude
JURNAL GEOLOGI KELAUTAN Vol 17, No 1 (2019)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4491.71 KB) | DOI: 10.32693/jgk.17.1.2019.593

Abstract

Ketebalan dan jenis sedimen dasar laut di suatu lokasi penelitian dapat diketahui dari pengambilan data geologi permukaan dan bawah permukaan dasar laut. Metoda yang digunakan untuk mendapatkan data tersebut di atas antara lain geofisika laut (batimetri, seismik refleksi), geologi (pengambilan contoh sedimen dasar laut). Kegiatan penelitian ini berada di perairan Selat Makassar, di muara sungai sekitar pantai Takalar sebagai sumber sedimen pasir ke arah lepas pantai. Sumber sedimen pasir tersebut diketahui dari hasil pengamatan di lapangan ternyata dipengaruhi oleh energi gelombang, arus sejajar pantai (longshore current) dan arus pasang surut (tidal current). Data geologi bawah permukaan (sub bottom profiling) didapat dengan menganalisa rekaman seismik pantul dangkal untuk mengetahui ketebalan dan luasan sebaran sedimen pasir. Dari analisis data tersebut dilakukan pendekatan perhitungan secara kualitatif sehingga diketahui deposit endapan pasir dengan luas area kurang lebih 9,764 km², dengan asumsi ketebalan rata-rata 3,84 meter maka deposit kurang lebih 224 juta meter³.Kata Kunci : Seismik refleksi, sedimen pasiran, Takalar, Selat Makasar The thickness and type of seabed sediments at a research location can be known from surface and subsurface geological data collection. The methods used to obtain the above data include marine geophysics (bathymetry, seismic reflection), geology (sampling of sea floor sediments). This research activity was located in the Makassar Strait waters, at the mouth of the river around the Takalar coast as a source of sand sediment towards the offshore. The source of the sand sediment known from observations in the field was influenced by wave energy, longshore currents and tidal currents. Sub-bottom profiling is obtained by analyzing shallow reflected seismic records to determine the thickness and sand deposition distribution. From the analysis of the data the qualitative calculation approach is carried out so that it is known that the deposition of sand deposits with an area of approximately 9,764 km², assuming an average thickness of 3,84 meters, the deposit reserves of approximately 224 million meters³. Keyword : seismic reflection, sandy sediment, Takalar, Makasar strait
ANOMALI MAGNET HUBUNGANNYA DENGAN TATANAN LITOLOGI PADA PEMETAAN GEOLOGI DAN GEOFISIKA DI PERAIRAN MOROWALI SULAWESI TENGAH MOROWALI SULAWESI TENGAH Delyuzar Ilahude; Beben Rachmat
JURNAL GEOLOGI KELAUTAN Vol 15, No 1 (2017)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6274.293 KB) | DOI: 10.32693/jgk.15.1.2017.361

Abstract

Penelitian magnet terletak di lepas pantai perairan Morowali dan sekitarnya dengan batas koordinat 04o00’-01o30’ Lintang Selatan dan 121o30’-123o00’ Bujur Timur. Maksud dari penelitian ini untuk mengetahui nilai anomali hubungannya dengan tatanan geologi daerah penelitian. Nilai anomali rendah (negatif) mulai dari -95nT hingga -130nT, dengan notasi warna biru menempati bagian utara dan selatan daerah penelitian, diduga merupakan batuan sedimen yang mendominasi daerah tersebut. Struktur sesar dan antiklin yang dijumpai pada lintasan seismik L-9 diduga merupakan kelurusan dari Sesar Matano yang berarah baratlaut-tenggara dari lengan Sulawesi Tenggara. Pola struktur pada rekaman seismik tersebut, memberi indikasi adanya pola perubahan anomali magnet secara signifikan di daerah tersebut seperti yang ditunjukan dalam peta anomali magnet di bagian selatan daerah penelitian. Nilai negatif anomali magnet ini memperlihatkan tatanan dari batuan dasar di daerah Teluk Tolo dan sekitarnya yang diduga merupakan bagian dari Cekungan Banggai bagian barat.Kata kunci : anomali magnet, kelurusan sesar, cekungan The magnet research is located offshore Morowali waters and its surroundings with coordinate boundaries of 04o00’-01o30’ South Latitude and 121o30’-123o00’ East Longitude. The purpose of this study to determine the value of anomaly relationships with the geological of study areas. Low anomalous (negative) values of ranging from -95 nT to -130 nT, with blue notation occupying the north and south of the study area, are thought to be sedimentary rocks that dominate the area. The fault and anticline structures found on the seismic path in the L-9 are thought to be the straightness of the northwest-southeast Fault Matano from the southeast Sulawesi arm. The structural pattern on the seismic recording, indicating a significant pattern of magnetic anomaly changes in the area as shown in the magnetic anomaly map in the southern part of the study area. The negative value of this magnetic anomaly shows the setting of the bedrock in the Tolo Bay area and its surrounding that is thought to be part of the western Banggai Basin.Keywords: magnetic anomaly, straightness faults, basin
DATA GEOLOGI DAN GEOFISIKA SELAT LEMBEH SEBAGAI PENDUKUNG PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PELABUHAN Nineu Yayu Geurhaneu; Godwin Latuputty; Delyuzar Ilahude
JURNAL GEOLOGI KELAUTAN Vol 16, No 2 (2018)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2356.078 KB) | DOI: 10.32693/jgk.16.2.2018.379

Abstract

Selat Lembeh sepanjang 16 km dengan lebar sekitar 1 km mempunyai kedalaman laut mencapai 380 m di bagian utaranya, memasuki selatnya mendangkal (20 m) dan ke arah selatannya mendalam (120 m). Dasar laut Selat Lembeh ditutupi oleh sedimen permukaan pasir kerikilan dan kerikil pasiran yang berkomposisi volkanoklastik dan bioklastik bersifat gampingan. Ke dua jenis sedimen ini relatif mempunyai kesesuaian dengan hasil interpretasi sidescan sonar dan seismik, masing-masing sebagai pasir dan sedimen berbutir sedang-kasar (Runtunan D). Daratannya, berdasarkan peta geologi Daerah Bitung dan sekitarnya didominasi oleh batuan gunungapi muda dengan kemiringan pantai antara 0-5o dan tidak ditemukan adanya indikasi sesar. Daerah penelitian mempunyai besaran kegempaan magnitudo kecil dan tsunami terlindung oleh Pulau Lembeh. Kawasan ini berdasarkan peta hidrogeologi termasuk kedalam akuifer setempat, produktif sampai produktif sedang penyebaran luas. Data dasar geologi dan geofisika ini sangat berperan dalam pengembangan Selat Lembeh terutama rencana pengembangan infrastruktur di kawasan Bitung dan sekitarnya. Kata kunci: Kedalaman laut, sedimen permukaan, batuan gunungapi muda, topografi, akuifer dan pengembangan Selat Lembeh.The Lembeh Strait with a length of 16 km and a width of about 1 km has a depth of 380 m in its northern part, entering the strait has a shallow depth of 20 m and to the south it has a depth of 120 m. The seabed of the Lembeh Strait is covered by surface sediment of gravelly sand and sandy gravel formed by volcanoclastic and bioclastic materials. The two types of sediments are relatively similar to the results of the side scan sonar and seismic interpretations, each of which is sand and medium-coarse grain sediments (Sequence D). In the mainland, based on the geological data of the Bitung Region and its surroundings, its lithology is dominated by young volcanic rocks with a slope on the coast between 0-5o and no indications of faults were found. This area is valued of seismicity relatively small magnitude and safe from tsunami waves because it is protected by Pulau Lembeh. This area based on hydrogeological data is classified into local aquifers, productive to medium productive with wide distribution. The basic data of the geological and geophysical aspects play a part in the development of the Lembeh Strait, especially the infrastructure development plan in the Bitung area and its surroundings.Keywords: Depth of sea, surface sediment, young volcanic rocks, topography, aquifers and development of Lembeh Strait.